IPOH (Lampost): Raja Kerajaan Negeri Perak Darul Ridzuan, Paduka Seri Sultan Azlan Shah, menganugerahkan gelar Dato Seri Paduka Cura Simanja Kini (SPCM) kepada Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. dalam upacara kenegaraan di Balairung Seri Kerajaan Istana Iskandariyah Ipoh, Selasa (19-4).
GELAR KERAJAAN. Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. menerima gelar Dato Seri Paduka Cura Simanja Kini (SPCM) dari Kerajaan Negeri Perak, Malaysia. Prosesi penganugerahan gelar itu berlangsung di Balairung Seri Kerajaan Istana Iskandariyah Ipoh, Selasa (19-4). (LAMPUNG POST/HESMA ERYANI)
Prosesi penganugerahan gelar berlangsung khidmat. Ribuan pasang mata undangan yang terdiri atas petinggi kerajaan, pejabat pemerintah, para sultan, utusan diplomatik, dan tokoh-tokoh negeri menyaksikan Gubernur menuju tempat penyematan yang diapit dua pengawal.
Sultan Azlan menyematkan selempang hijau (warna yang menunjukkan status sosial tinggi), kalung kebesaran, dan pin ke dada Gubernur.
Berdasarkan panduan yang dikeluarkan kerajaan, gelar Dato Seri Paduka Cura Simanja Kini diberikan sebagai suatu kehormatan istimewa kepada Gubernur yang telah membangun kejayaan unggul serta menyumbang perkhidmatan cemerlang kepada Negeri Perak melalui hubungan kerja sama dua negeri.
Gelar ini berada satu tingkat di bawah gelar Dato Seri Azlani yang merupakan gelar penghormatan tertinggi kepada penerima yang dianggap berprestasi. Di Malaysia, gelar ini hanya dimiliki 7 orang, dan Sjachroedin adalah salah satu penerima dari luar Malaysia.
Selain Sjachroedin, berbagai penghargaan juga diberikan kerajaan kepada orang-orang tertentu. Namun, Sjachroedin menjadi pusat perhatian selain karena dia warga luar Malaysia, juga karena darjah kebesaran ini tinggi.
Sejak awal, penghormatan yang diberikan kepada Gubernur juga terlihat istimewa. Gubernur masuk ke balairung istana bersama Sultan, dan ketika jamuan makan siang Gubernur duduk di tempat khusus, sederet dengan Sultan dan Pangeran Kerajaan. Kehadiran Gubernur juga mengisi lembaran media massa koran dan televisi setempat.
Suasana khidmat dan sakral sudah terasa sejak prosesi belum dimulai. Hanya undangan yang memiliki kartu khusus yang boleh masuk, dan harus duduk di tempat yang sudah ditentukan. Undangan juga tak boleh bersuara atau melakukan aktivitas lain selama prosesi.
Gubernur Lampung dalam kesempatan itu mengenakan baju adat Lampung. Ia didampingi Ny. Trully Sjachroedin serta tiga putranya, yakni Rycko Menoza, Aryodhia Febriansyah, dan Handitya Narapati.
Gubernur mengaku mendapat kehormatan atas penganugerahan tersebut dan berjanji akan melanjutkan hubungan lebih lanjut melalui berbagai program pembangunan. "Yang sudah kita mulai sekarang ini pembangunan pertanian dan kota baru," kata Gubernur.
Gubernur berharap MoU antardua negeri yang sudah disepakati segera dapat direalisasikan secara proporsional dan cepat. Menteri Besar Negeri Perak, Datuk Seri Zambry bin Abdul Kadir, juga mengatakan hal senada. "Kami sudah merencanakan untuk mengembangkan di sektor lain," kata dia. (HES/U-1)
Sumber: Lampung Post, Rabu, 20 April 2011
No comments:
Post a Comment