METRO (Lampost): Seratusan penonton memberikan tepuk tangan atas penampilan Teater Lima dengan Garis Malam saat pentas di UKMBS Universitas Lampung (Unila), Sabtu (4-7) malam.
Hadir dalam pementasan Teater Lima Metro, antara lain Iswadi Pratama (Sutradara Teater I), Ari Pahala (Direktur Artistik Komunitas Berkat Yakin), Edi Samudra (penyair), dan Rifian Al Chepi (Ketua DKM Metro).
Mengomentari pentas teater eksperimental tersebut, Rifian mengatakan secara artistik sudah bagus, tetapi keaktorannya masih harus berproses lagi.
Kecuali itu, Rifian mengatakan dunia kesenian Kota Metro patut diberi apresiasi dengan pementasan teater eksperimental yang digagas komunitas Teater Lima bekerja sama dengan sanggar Akustik Laboratory Art STKIP PGRI Metro dan komunitas Teater Malam.
Pentas berjudul Garis Malam yang ditulis dan disutradarai Abdul Hakim Duma Harahap, diharapkan bisa memberikan warna untuk memotivasi sanggar teater lainnya.
Penampilan perdana di UKMBS Unila itu juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi para pemeran aktor, yakni Astrid, Lisa, dan Dewi. Menurut ketiganya, respons yang begitu positif menjadikan motivasi ke depan agar penampilan mereka lebih baik lagi.
"Pentas kembali di Taman Budaya pada 18 Juli bisa menjadikan daya rangsang kami untuk berperan lebih sempurna lagi," kata salah seorang dari mereka.
Garis Malam menampilkan tiga wanita dengan berbalut cat warna-warni yang dimainkan Astrid, Lisa, dan Dewi. Ketiganya duduk di kursi bak kepompong yang berusaha ke luar dari sarangnya. Mereka menggeliat dan kemudian mulai bercerita.
Malam itu, suasana setting panggung yang diarsiteki Deni menambahkan kain strimin warna-warni di hadapan ketiga kursi. Penempatan strimin dimaksudkan untuk mendapatkan efek lampu dan warna. "Aku mencoba untuk bermain dengan ruang dan warna, lewat media tubuh ber-power," kata sang sutradara, yang akrab dipanggil Duma.n CAN/D-2
Sumber: Lampung Post, Senin, 6 Juli 2009
No comments:
Post a Comment