Oleh Beni Setia
SEKITAR 40 tahun lampau, ketika saya mulai pendidikan pertanian di SPMA di Soreang—sekitar 20 kilometer dari Bandung—, saya sengaja menonton film Bernard Kowalski, Krakatoa, East of Java. Sebuah film yang menarik karena triller termaksud yang disajikan sebelum film inti main, karena judulnya dan sekaligus sebab judul itu mengandung kebenaran fakta serta kesalahan penandaan.
SEKITAR 40 tahun lampau, ketika saya mulai pendidikan pertanian di SPMA di Soreang—sekitar 20 kilometer dari Bandung—, saya sengaja menonton film Bernard Kowalski, Krakatoa, East of Java. Sebuah film yang menarik karena triller termaksud yang disajikan sebelum film inti main, karena judulnya dan sekaligus sebab judul itu mengandung kebenaran fakta serta kesalahan penandaan.