SUKADANA (Lampost): Pembukaan Festival Way Kambas IX tahun 2009 di Lapangan Merdeka, Sukadana, Sabtu (19-12), berlangsung meriah. Atraksi gajah bermain hulahop menghibur ratusan penonton dan wisatawan asing yang pada hari itu meningkat 30% dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisawatan pada hari biasa.
TARIK TAMBANG GAJAH. Seekor gajah Taman Nasional Way Kambas tanpa kesulitan berhasil memenangkan "lomba" tarik tambang melawan 30 pria dewasa pada acara pembukaan Festival Way Kambas IX di Lapangan Sukadana, Lampung Timur, Sabtu (19-12). (LAMPUNG POST/ZAINUDDIN)
Berbagai kesenian daerah dari seluruh Indonesia dipentaskan. Tarian tradisional, mulai tari Bedana dan Siger Pengunten (Lampung), Piring (Sumatera Barat), Tor-Tor (Sumatera Utara), Tayub Pesisiran (Jawa Tengah), Pendet, dan Barong (Bali), dirangkum menjadi satu komposisi tarian yang diberi nama tarian nusantara.
Gajah yang selama ini menjadi maskot wisata Lampung Timur memberikan atraksi seperti berjoget, main hulahop, dan lomba tarik tambang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lampung Timur Marinu Sinurat mengatakan terjadi penambahan 30% jumlah wisatawan asing yang datang pada Festival Way Kambas kali ini. "Hal ini membuktikan bahwa Way Kambas punya nama di dunia internasional," kata Sinurat.
Ia menyebutkan sekitar 40 orang wisatawan mancanegara yang berasal dari Eropa, Selandia Baru, Korea, Australia, dan Jepang sudah tiba di Lampung Timur sejak Jumat (18-12).
Pembukaan Festival yang molor satu setengah jam dari jadwal tersebut dihadiri Bupati Lampung Timur Satono, Wakil Bupati Noverisman Subing,
Kapolres Lampung Timur AKBP M. Nurochman serta Kepala Taman Nasional Way Kambas (TNWK) John Kenedei. Sementara itu, ribuan orang juga hadir untuk menyaksikan atraksi-atraksi.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lampung M. Natsir Ali, mewakili Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P., mengatakan Festival Way Kambas harus mampu meningkatkan pendapatan daerah. Menurut dia, Way Kambas adalah potensi wisata yang unik karena menawarkan keindahan lingkungan hidup dan kelestarian alam. Namun, hal itu perlu kerja keras untuk menarik minat wisatawan asing.
Staf Ahli Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Bidang Ekonomi dan Teknologi Titin Sukarya mengatakan wisatawan tidak hanya melihat kultur, alam, atau seni budaya dari suatu daerah. "Tetapi juga dari infrastruktur daerah wisata tersebut," kata dia.
Titin yang mewakili Menbudpar Jero Wacik itu mengatakan Lampung memiliki potensi yang sangat besar, memiliki magnet yang unik untuk menjaring wisatawan datang berkunjung, kata Titin. Untuk itu, ujarnya, perlunya suatu kesiapan untuk menjadi tuan rumah yang baik. "Penyelenggaraan yang baik akan berimbas pada kenangan wisatawan terhadap daerah itu," kata dia.
Ikut memeriahkan pembukaan Festival Way Kambas tersebut, diadakan juga offroad yang diikuti oleh peserta dari Jambi, Pekanbaru, Jawa Barat, Jakarta, Bengkulu, dan Lampung. n MG-13/MG-6/U-2
Sumber: Lampung Post, Minggu, 20 Desember 2009
No comments:
Post a Comment