BANDAR LAMPUNG (Lampost): Kematian bukan akhir, melainkan awal dari kehidupan. Kematian selalu menjadi ending kumpulan cerita dalam buku Semuda karya Fritz Nuzir yang diterbitkan Indepth Publishing. Semuda merupakan kumpulan cerita yang dibuat Fritz Nuzir dalam kurun waktu enam tahun.
BEDAH SEMUDA. Wakil Pemimpin Umum Lampung Post Djadjat Sudradjat (kanan) menjadi pembahas novel Semuda dalam peluncuran karya penulis Fritz Nuzir (kiri) siang tadi di Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung. (LAMPUNG POST/CR-3)
"Buku karya saya ini merupakan kumpulan cerita yang dibuat dalam kurun waktu enam tahun. Adapun tujuannya saya membuat karya ini biar bisa berbagi dan jika ada kebaikanya yang bisa diambil di dalamnya, alhamdulillah," kata Fritz Nuzir pada peluncuran dan diskusi buku Semuda di Toko Buku Fajar Agung, Jalan Raden Intan, Bandar Lampung, Kamis (6-9).
Menurut dia, judul buku Semuda dipilih karena di dalamnya terdapat tokoh berkarakter muda. Sementara itu, pembahas buku Semuda, Djadjat Sudradjat, mengatakan buku Semuda mempunyai makna yang sangat bervariasi, bergantung pada siapa pembacanya dan apakah sesuai dengan pemikiran pembaca. Menurut dia, yang sangat menarik karena di setiap cerita pada buku ini selalu berakhir dengan kematian.
"Kekuatan adalah suatu kebaruan, seperti karya yang dibuat Mas Fritz Nuzir merupakan suatu yang baru dengan judul bukunya Semuda. Adapun tujuan dari pengarang itu bergantung persepsi setiap pembaca mengambil nilai dan manfaatnya," ujar Djadjat yang juga Wakil Pemimpin Umum Lampung Post.Djadjat mengatakan sangat mengapresiasi karya Fritz Nuzir. "Secara umum saya mengucapkan selamat kepada Mas Fritz Nuzir yang telah berhasil membuat karya sastra, novel, yang mempunyai kebenaran autentik. Ini merupakan karya yang luar biasa menurut saya," kata dia.
Diskusi buku Semuda karya Fritz Nuzir ini dihadiri puluhan mahasiswa dan para pecinta buku fiksi sastra di Bandar Lampung. (CR1/K-1)
Sumber: Lampung Post, Jumat, 7 September 2012
BEDAH SEMUDA. Wakil Pemimpin Umum Lampung Post Djadjat Sudradjat (kanan) menjadi pembahas novel Semuda dalam peluncuran karya penulis Fritz Nuzir (kiri) siang tadi di Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung. (LAMPUNG POST/CR-3)
"Buku karya saya ini merupakan kumpulan cerita yang dibuat dalam kurun waktu enam tahun. Adapun tujuannya saya membuat karya ini biar bisa berbagi dan jika ada kebaikanya yang bisa diambil di dalamnya, alhamdulillah," kata Fritz Nuzir pada peluncuran dan diskusi buku Semuda di Toko Buku Fajar Agung, Jalan Raden Intan, Bandar Lampung, Kamis (6-9).
Menurut dia, judul buku Semuda dipilih karena di dalamnya terdapat tokoh berkarakter muda. Sementara itu, pembahas buku Semuda, Djadjat Sudradjat, mengatakan buku Semuda mempunyai makna yang sangat bervariasi, bergantung pada siapa pembacanya dan apakah sesuai dengan pemikiran pembaca. Menurut dia, yang sangat menarik karena di setiap cerita pada buku ini selalu berakhir dengan kematian.
"Kekuatan adalah suatu kebaruan, seperti karya yang dibuat Mas Fritz Nuzir merupakan suatu yang baru dengan judul bukunya Semuda. Adapun tujuan dari pengarang itu bergantung persepsi setiap pembaca mengambil nilai dan manfaatnya," ujar Djadjat yang juga Wakil Pemimpin Umum Lampung Post.Djadjat mengatakan sangat mengapresiasi karya Fritz Nuzir. "Secara umum saya mengucapkan selamat kepada Mas Fritz Nuzir yang telah berhasil membuat karya sastra, novel, yang mempunyai kebenaran autentik. Ini merupakan karya yang luar biasa menurut saya," kata dia.
Diskusi buku Semuda karya Fritz Nuzir ini dihadiri puluhan mahasiswa dan para pecinta buku fiksi sastra di Bandar Lampung. (CR1/K-1)
Sumber: Lampung Post, Jumat, 7 September 2012
No comments:
Post a Comment