BANDAR LAMPUNG (Lampost): Budaya tulis-menulis sebaiknya ditanamkan sejak dini. Mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) hingga sekolah menengah atas (SMA).
Dengan rajin menulis tersebut, siswa dapat mengembangkan kemandirian berpikir yang idenya digali tidak hanya melalui kegiatan belajar-mengajar di dalam kelas, tapi lewat pengamatan terhadap gejala-gejala yang ada di lingkungan sekitarnya atau kunjungan pada sebuah institusi, tempat wisata, ataupun perusahaan.
Karena itu, pihak sekolah, harus membiasakan siswa-siswinya membuat karya tulis.
Demikian benang merah dari dialog bertepatan dengan kunjungan karya wisata 122 siswa-siswi kelas XII SMA 1 Kibang, Lampung Timur, ke Harian Umum Lampung Post, Kamis (27-3). Rombongan siswa-siswi tersebut didampingi 12 guru pembimbing beserta jajaran pengurus sekolah lainnya.
Kunjungan diprogramkan pihak sekolah terkait kewajiban siswa-siswi menyusun karya tulis. "Program ini bertujuan mencari data dan fakta melalui pengamatan sebagai bahan membuat karya tulis ilmiah," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Tumin.
Karya tulis ini juga menjadi salah satu syarat siswa-siswi mengikuti Ujian Nasional (UN) 2007--2008. Pihaknya ingin mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh siswa dalam program kurikuler dengan keadaan sebenarnya di lapangan. Beberapa siswa sempat menanyakan tahap-tahap kerja seorang wartawan. "Seperti apa cara kerja wartawan mulai dari membuat hingga menulis berita?" tanya Gunawan.
Saksi, menanyakan pola pemasukan dan pengeluaran bagi sebuah media harian. Pertanyaan ditanggapi dengan menjelaskan bahwa wartawan sangat menghargai waktu dan memiliki mobilitas tinggi dalam bekerja. "Sehari-hari ada rapat proyeksi, proses reportase, rapat bujet, menulis berita, rapat akhir redaksi, mengedit berita, proses perwajahan dan tata letak, mencetak, lalu mendistribusikan ke pembaca," terang Redaktur Pendidikan Wiwik Hastuti.
Keterangan juga disertai penjelasan mengenai pembagian tugas antara reporter dan redaktur oleh Redaktur Pelaksana Iskak Susanto. Usai berdiskusi, siswa-siswi mengunjungi ruang redaksi, tata letak, perpustakaan, dan beberapa ruang lainnya di bagian usaha, termasuk percetakan. n AST/S-1
Sumber: Lampung Post, Jumat, 28 Maret 2008
No comments:
Post a Comment