BANDAR LAMPUNG (Lampost): Visit Lampung Years (VLY) 2009 diharapkan tidak hanya menjadi slogan dalam menarik wisatawan mancanegara dan kegiatan wisata yang dilaksanakan hanya bersifat seremonial. Sedangkan target 10 ribu wisatawan asing masuk ke Lampung hanya sebuah mimpi jika tidak diimbangi dengan persiapan paket wisata sejak saat ini.
Ketua Yayasan Wisata Alam (Yawisal) Lampung Ahmad Sibli Rais mengatakan pembangunan pariwisata daerah harus diimbangi dengan aksi dan persiapan-persiapan paket wisata yang akan disajikan. Selain itu, harus ada agenda event budaya yang bukan hanya bersifat seremoni belaka.
"Wisatawan asing bukan hanya ingin kegiatan seremoni belaka. Tapi, mereka ingin melihat nilai-nilai budaya dalam paket wisata, baik itu keindahan budaya, keindahan alam, dan fasilitas wisata yang dapat membuat wisatawan terkesan dalam mengunjungi daerah wisata," kata Sibli di ruang kerjanya, Senin (24-3).
Apalagi, lanjut Sibli, Lampung menargetkan kunjungan 10 ribu wisatawan dari dua juta wisatawan luar dan dalam negeri yang akan mengunjungi Lampung. Sementara itu, Lampung sendiri bukan menjadi daerah kunjungan wisata yang utama dibanding daerah-daerah kunjungan wisata lainnya di Indonesia.
"Memang benar, enam objek wisata di Lampung, termasuk Begawi Bandar Lampung masuk dalam agenda wisata nasional. Namun, Lampung tidak menjadi daerah kunjungan wisata utama dibanding Bali, Surabaya, Palembang, Medan, Nusa Tengara Barat (NTB)," kata politisi Partai Golkar itu.
Target kunjungan wisman sebesar 10 ribu ke Lampung, lanjut Sibli, dapat terwujud dengan catatan. Yaitu, pemda/pemkot sudah tahu jaringan wisatawan yang akan ditarik ke Lampung.
Selain itu, fasilitas wisata dan akomodasi harus benar-benar sudah siap. Artinya, harus ada tour operator yang datanya dapat dibuat oleh Asosiasi Tour and Travel (Asita) dengan jelas.
Agar pembangunan wisata di Lampung tidak merupakan mimpi belaka, kata dia, harus ada pertemuan-pertemuan yang intensif antara Asita, PHRI, dan pihak lain yang berkaitan dengan pembangunan wisata. Tujuannya, agar dapat dibuat agenda wisata yang jelas dan merancang kunjungan wisata yang ditargetkan.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bandar Lampung Kherlani mengatakan lambannya pembangunan pariwisata Kota Bandar Lampung karena masterplan yang sudah dibuat tahun 2007 lalu belum ditindaklanjuti oleh satuan kerja terkait. Untuk itu, Visit Lampung Years (LVY) 2009 harus dapat dijadikan momentum mempromosikan wisata Bandar Lampung yang cukup unik.
Kherlani mengatakan potensi wisata Bandar Lampung sangat banyak. Mulai dari Taman Kupu-Kupu, Taman Monyet, Taman Wisata Alam Bumi Kedaton, wisata durian, air terjun, wisata kuliner, sampai wisata bahari. Namun, kurangnya promosi yang dilakukan, seolah Bandar Lampung tidak memiliki potensi wisata apa pun. n KIM/K-2
Sumber: Lampung Post, Selasa, 25 Maret 2008
No comments:
Post a Comment