Liwa, Lampung, 14/7 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat berencana pada tahun 2012 akan membuat penangkaran luwak guna melestarikan populasi hewan tersebut dari kepunahan.
"Tahun depan pemerintah daerah melalui Dinas Perkebunan dan Pertenakan akan membuat lokasi penangkaran luwak (Musang), lokasi penangkaran dibuat nantinya sebagai upaya perhatian pemeritah terhadap binatang ini, yang semakin hari kian berkurang populasinya," kata Kepala Bidang Bina Usaha Perkebunan, Dinas Perkebunan Lampung Barat, Agustanto Basmar, di Liwa, Kamis.
Dia menjelaskan, penangkaran luwak yang dilakukan oleh pengusahan kopi tidak membuahkan hasil maksimal.
Menurut dia, penangkaran yang dibuat nantinya mampu meningkatkan populasi luwak di Lampung Barat.
"Melihat kondisi binatang ini semakin hari kian sedikit, menimbulkan keprihatinan pemerintah untuk meningkatkan populasinya kembali, sebab bila dibiarkan dengan kondisi yang sekarang ini, dapat dimuungkina tiga hingga empat tahun kedepan populasi luwak akan terancam punah," kata dia.
Dia menguraikan, sebagian besar binatang luwak mati di penangkaran masyarakat, sebab mereka kurang memahami kehidupan dan tingkah laku asli binatang tersebut.
Lampung Barat dikenal sebagai daerah penghasil kopi terbesar di Provinsi Lampung, dimana didalamnya juga terdapat berlimpahnya populasi luwak (Musang) sebagai binatang penghasil kopi termahal saat ini.
Kopi luwak menjadi salah satu produk ungulan di Kabupaten Lampung Barat, sebab kualitas dan mutu kopi luwak di daerah ini terbaik ke dua dunia, dan membuat nama Lampung Barat semakin dikenal di mancanegara sebagai daerah penghasil kopi luwak terunggul.
Meningkatnya permintaan kopi luwak di pasaran membuat perajin kopi menambah stok ternak luwak, agar lonjakan permintaan tersebut dapat terpenuhi dengan jumlah luwak yang diternakan.
Sayangnya penangkaran luwak yang dilakukan pengusaha kopi luwak tidak membuahkan hasil maksimal, sebagian besar dari luwak yang ditangkarkan tersebut mati.
Berkurannya jumlah luwak yang ada mendorong pemerintah daerah untuk membuat lokasi penangkaran luwak agar populasi luwak tersebut dapat terselamatkan.
Masyarakat sendiri memburu binatang ini untuk dijual pada pengusaha kopi, rata rata harga luwak mencapai Rp500 ribu hingga Rp600 ribu perekor, tingginya harga luwak membuat hewan ini banyak diburu oleh masyarakat.
Disinyalir populasi luwak kurun waktu lima hingga enam tahun kedepan akan terancam punah, sebab melihat kondisi saat ini, populasi luwak semakin berkurang akibat ketidak cocoknya ekosistem kadang buatan yang dilakukan pengusaha.
Di Lampung Barat sendiri terdapat 20 pengusaha kopi luwak yang aktif, rata rata setiap pengusaha memiliki 30 hingga 50 ekor luwak untuk ditangkarkan dan menghasilkan kopi luwak dengan kualitas dunia.
Pembuatan penangkaran luwak akan dimulai pada tahun 2012 mendatang, dan penangkaran tersebut berfungsi sebagai penilitian dan pengembangan habitat sehingga populasi luwak tidak terancam punah.
"Saya berharap penagkaran yang dibuat nanti mampu meningkatkan dan menyelamatankan populasi luwak dari kepunahan, dan berharap pula pada masyarakat terutama pengusaha kopi luwak dapat berkoordinasi baik oleh pemkab dalam pelestarian luwak ini," katanya.
Sumber: Antara, 14 Juli 2011
No comments:
Post a Comment