BANDAR LAMPUNG (Lampost): Pertunjukan monolog Desi Susan yang mengusung syair Kenang-kenangan Seorang Perempuan Pemalu karya W.S. Rendra dan sutradara Iswadi Pratama, Jumat (29-7) menutup rangkaian kegiatan Kala Sumatera 2011 yang berlangsung di Taman Budaya Lampung (TBL) sejak 25 Juli lalu.
Pertunjukan monolog Desi Susan yang mengusung lakon Kenang-kenangan Seorang Perempuan Pemalu karya W.S. Rendra dan sutradara Iswadi Pratama mendapat aplaus para penonton pada penutupan pergelaran Kala Sumatera 2011 di Taman Budaya Lampung (TBL), Bandar Lampung, Jumat (29-7). LAMPUNG POST/ZAINUDDIN
Penampilan rapi dengan kolaborasi gerak tubuh dan kosakata yang padu dalam membangun jalannya cerita syair tersebut, membuat sajian monolog yang disuguhkan Teater Satu ini tidak jarang mengundang raut wajah sedih dan gelak tawa dari ratusan penonton yang didominasi kalangan remaja tersebut.
Gelar karya teater perempuan Sumatera ini yang diikuti sembilan grup teater dari Sumatera, seperti Jambi, Lampung, Palembang, Bengkulu, Padang Panjang, dan Medan tersebut pada hari terakhir kemarin juga menampilkan pertunjukan dari Teater Tulang Solo.
Pemenang Festival Teater Remaja se-Jawa Tengah tahun 2010 ini memperagakan pertunjukan teater dengan mengusung syair Bila Malam Bertambah Malam hasil karya Putu Wijaya.
Manajer Operasional Kala Sumatera 2011, Imas Sobariah, mengatakan kegiatan yang melibatkan teater se-Sumatera tersebut merupakan yang kedua kali digelar di Lampung setelah sebelumnya kegiatan serupa digelar tahun 2009 silam.
Menurut Imas, kegiatan itu dalam upaya mengenalkan potensi dan kemampuan kualitas seni teater di Sumatera, khususnya di Lampung di kancah nasional. "Selama ini untuk seni teater kiblatnya masih di Pulau Jawa atau Bali, padahal Lampung dan daerah lain di Sumatera juga banyak yang berkualitas," ujarnya.
“Sebab itu, melalui kegiatan ini kami mencoba untuk menunjukkan eksistensi geliat teater yang ada di Sumatera," kata Imas saat ditemui Lampung Post, usai pergelaran Kala Sumatera 2011.
Ia menambahkan selama lima hari pergelaran Kala Sumatera, sedikitnya 300 penonton selalu hadir memadati Teater Satu Taman Budaya Lampung. Hal ini menunjukkan jika seni teater, khususnya yang ada di Lampung, mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, khususnya di kalangan remaja.
"Bahkan, penontonnya tidak hanya dari Bandar Lampung, tetapi juga dari kabupaten/kota di Lampung," ujarnya. (YAR/D-2)
Sumber: Lampung Post, Sabtu, 30 Juli 2011
salam budaya, maju terus teater satu lampung.
ReplyDelete