ALAM dengan lahan yang luas bagi Kabupaten Way Kanan belum memberikan kesejukan bagi penduduknya untuk mendapat rasa segar di pikiran. Mereka butuh sarana hiburan bukan sekadar alam, melainkan alam artifisial seperti yang dilihat di media massa.
Kampung Gunungbaru, Kecamatan Gununglabuhan, Way Kanan. Daerah ini dikenal dengan hasil bumi berupa lada dan kopinya. Namun, di sisi gelap, wilayah ini juga dikenal kurang aman.
Kini kesan buruk itu mulai berkurang. Bahkan, suasana ceria dan ramah terus berkembang seiring kesadaran bahwa hidup memang butuh hiburan yang sehat. Dan satu wahana hiburan berbasis petualangan air yang hadir di sini menjadi oasis yang mengubah pola pikir penduduknya.
Galaxy Water Adventure, demikian nama wahana itu. Syahdan, selain nama itu yang terpampang di etalase, tulisan besar di depan venue berbeda lagi, yakni “The Adventure of Indiana Jones, Water Park”.
Entahlah, tapi kehadiran sarana rekreasi keluarga yang cukup lumayan di satu kabupaten ini memberi arti luas. Warga yang suntuk bisa mandi di kolam jernih sedalam 120 cm, kolam bermain sedalam 80 cm, dan kolam anak-anak berliuk-liuk. Juga bisa berseluncur di waterboom yang meliuk setinggi sekitar 110 meter.
Wahana-wahana milik dr. Widodo yang dibangun dengan menyulap kebun kelapa sawit di ceruk jurang seluas 5 hektare itu dirancang cukup baik. Selain dibuat dengan material standar, arsitek wahana juga cukup pandai memadukan berbagai fasilitas.
Kolam dan waterboom ada di ceruk tebing. Di atasnya dibangun kafe dengan latar cukup luas yang dapat dipasang tenda untuk acara. Sedangkan pondokan-pondokan bisa dimanfaatkan untuk bersantai.
Ada batuan stalaktit buatan di ujung ceruk yang seolah mengalirkan air ke kolam-kolam.
Di atasnya, tali-temali seling terikat kuat di pohon bersambung dengan bagian bawah yang dimaksudkan untuk wahana flying fox.
Sementara di pinggir-pinggir wahana terdapat “jalur tikus” selebar 1 meter yang berkelok-kelok menembus lokasi. Jalur itu adalah track ATV yang bisa disewa seharga Rp15 ribu untuk dua lap atau putaran.
Di bagian bawah, kebun kelapa sawit dan pepohonan lain masih membelukar. Namun, bagian bawahnya cukup bersih dan dapat digunakan untuk berkemah. Juga ada kolam-kolam yang di atasnya dibuat gazebo-gazebo untuk bersantai sekaligus bersantap bersama keluarga. “Untuk sementara, pondok-pondok itu masih gratis,” kata Arfan, wakil direktur tempat hiburan itu.
Untuk masuk lokasi yang berada sekitar 100 meter dari jalinsum Way Kanan ini, tiketnya cuma Rp20 ribu. Dengan tiket itu, semua wahana, kecuali ATV, bisa dinikmati pengunjung.
“Pengunjungnya banyak dari Bukitkemuning, Baradatu, Blambangan Umpu, Kotabumi, dan daerah sekitarnya, karena lokasinya memang lebih dekat dengan Bukitkemuning dibandingkan dengan Blambangan Umpu. Tetapi ada juga yang dari Baturaja, Belitang, dan Bandarjaya,” kata Arfan.
Sarana hiburan keluarga yang hadir sejak Ramadan lalu itu cukup mengubah suasana kampung. Jika dulu daerah itu terkesan seram, ujar Arfan, kini masyarakatnya lebih ramah dan tidak pernah mengganggu. “Ini imbas positif bagi kami warga sekitar,” kata dia. (SUDARMONO)
Sumber: Lampung Post, Minggu, 20 November 2011
No comments:
Post a Comment