WAYKANAN, LAMPUNG -- Ratusan peserta yang umumnya kaum muda di Kabupaten Waykanan, Lampung, Rabu, mengikuti "Napak Tilas Ryacudu" (NTR) 2011 yang diselenggarakan DPD KNPI setempat guna menumbuhkembangkan nasionalisme dan patriotisme.
Ketua Panitia NTR 2011, Randi Farada di Blambanganumpu mengatakan, kegiatan itu diikuti sekitar 300 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5-10 orang, berjalan sekitar 100 kilometer dari tempat kelahiran Mayjend (Purn) Ryacudu, Kampung Mesirilir, Kecamatan Bahuga dan berakhir di area Islamic Center Waykanan, Blambanganumpu.
Para peserta yang sebagian besar kaum muda dari daerah itu diharapkan untuk cinta pada sejarah, kebudayaan dan kekayaan nasional.
NTR 2011 yang digelar untuk memperingati Sumpah Pemuda ke-83 dan Hari Pahlawan 2011 mengambil tema "Dengan Semangat Nilai Kepahlawanan kita Tingkatkan Kesetiakawanan Nasional".
Harapan lain pada kegiatan yang diselenggarakan atas kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Waykanan dan didukung oleh Legiun Veteran, Kodim 0427, Polres, Karang Taruna dan Pramuka daerah setempat ialah untuk memupuk potensi generasi muda untuk mengisi aktifitasnya dengan kegiatan positif serta berfikir kreatif dan inovatif sehingga mampu berpartisipasi dalam pembangunan daerah itu.
Selain itu, diharapkan dapat merefleksikan kembali semangat perlawanan para pejuang dalam mengusir penjajah serta meluruskan dan mempertegas sejarah kebangkitan dan semangat kepahlawanan para pejuang dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
NTR biasa diselenggarakan DPD KNPI Kabupaten Waykanan untuk menghormati Mayor Jendral TNI (Purn) Musanif Ryacudu yang lahir di Mesirilir, Kabupaten Waykanan, Lampung 28 Februari 1929 dan meninggal 6 Maret 1987.
Selama 63 tahun, Musanif Ryacudu berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia, antara lain, Operasi Penumpasan DI/TII (Garut-Tasik Malaya, Jawa Barat) 1951-1952. Kemudian operasi penumpasan DI/TII di Aceh Tenggara 1945-1955, Operasi Penumpasan PRRI Permesta Jambi 1958, Operasi teritorial Jawa Tengah dan Jawa Barat 1960-1961, Operasi Pembebasan Irian Barat, G30S-PKI dan operasi gerombolan Irian Barat 1967-1969.
Perjuangan Ryacudu selalu terkait dengan operasi penumpasan pemberontakan yang bertujuan mempertahankan kemerdekaan Indonesia saat itu.
Ayah mantan Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu itu, sedikitnya mendapat 19 penghargaan. Antara lain, Bintang Dharma, Bintang Gerilya, Bintang Kartika Eka Paksi.
Kegiatan NTR yang terhitung berlangsung yang kelima kalinya itu, memperebutkan piagam penghargaan, piala dan uang pembinaan, juara I Rp3 juta, juara II Rp2 juta, juara III Rp1 juta, dan juara harapan I,II dan III masing-masing Rp500 ribu, demikian Randi Farada.
Sumber: Antara, Rabu, 9 November 2011
No comments:
Post a Comment