Reporter cilik Lampung Post:
Farishan Saputra, Alexander Almas Santosa, dan Adila Justisia dari SDN 1 Way Mengaku, Lampung Barat.
BUNGA bangkai, anggrek hitam, sirih, talas, hei...itu ada pohon sakura juga! Kami bertiga asyik mengeja nama-nama tanaman langka yang dikembangbiakkan di Kebun Raya Liwa, Lampung Barat.
Kami mengunjungi lokasi pusat pembibitan tanaman langka ini, Jumat (17/1) lalu. Ratusan tanaman langka ini dibudidayakan di dalam sebuah ruang yang dilindungi paranet.
Teman-teman sudah tahu belum apa itu paranet? Hehe. Paranet ini berupa jaring-jaring yang berfungsi menghalangi sinar matahari langsung ke tanaman. Selain itu, paranet juga bisa melindungi tanaman dari kotoran, debu atau ulat-ulat yang menjadi hama tanaman.
Di sini, kami bertemu dengan Kabid Rehabilitasi Hutan Dinas Kehutanan Lampung Barat Pak Yulius Usman, dan stafnya Pak Saman serta Pak Iriansyah. Di sini juga ada petugas khusus lo yang diberi tugas membibitkan dan mengembangbiakkan tanaman-tanaman, yaitu Kakak Ricky Hendra, Boge Ari Prabowo, Cakra Adi Utama, dan Ahmad Syaifullah.
Asyik! Kami bisa bertanya banyak kepada mereka semua, dan kami juga bisa memberitahu banyak hal kepada teman-teman semua, hehe.
Sejak kapan pembibitan di Kebun Raya Liwa ini dilakukan?Ya, begini Adik-adik. Dinas Kehutanan Lampung Barat melalui Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) Kebun Raya Liwa melakukan eksplorasi dan koleksi berbagai jenis tanaman langka sejak 2008.
Apa saja jenis tanaman langka yang dikembangbiakkan di sini?Oh banyak sekali. Itu seperti yang Adik-adik lihat. Setiap bibit tanaman diberi label nama. Coba ya sambil kita lihat apa saja jenis tanamannya. Ini ada aneka bunga anggrek: anggrek macan, anggrek hitam. Ada juga bunga bangkai dalam bahasa latinnya disebut Amorpophalus. Bunga bangkai ini macam-macam juga jenisnya, yaitu Amorpophalus hitam, Amorpophalus faniipolius, Amorpophalus gigas, dan Amorpophalus variabillis.
Lo kok ini ada tulisannya bunga raflesia. Kok bunga raflesia beda dengan bunga bangkai tadi, Pak?Ya memang beda. Bunga raflesia dan bunga bangkai itu berbeda lo. Memang, dua-duanya kalau lagi mekar baunya busuk, tapi bedanya bunga bangkai bisa tumbuh di mana-mana sedangkan bunga raflesia hanya dapat tumbuh jika ada inangnya.
Oh begitu ya Pak, hehe. Hmmm, ini namanya pohon sakura? Wah, ini pohon sakura yang dari Jepang itu ya, Pak?Iya, ini pohon sakura yang banyak tumbuh di negara Jepang. Bibit pohon ini disumbangkan oleh Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas. Nah, Adik-adik, pohon sakura ini baru kelihatan indah kalau sudah besar dan berbunga. Bunganya kecil-kecil, tapi banyak sekali mekar di pohon. Jadi kalau masyarakat Lampung mau melihat bunga sakura bermekaran, enggak perlu lagi pergi ke Jepang, datang saja ke Liwa.
Selain dari Kebun Raya Bogor dan Cibodas, ada tidak Pak tanaman langka yang diambil dari hutan Lampung Barat?Oh banyak juga. Itu tadi, tanaman anggrek, bunga bangkai, raflesia, dan tanaman sirih-sirihan diambil dari hutan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Untuk bunga bangkai (Amorpophalus) didatangkan dari wilayah Kaur Bengkulu.
Kalau inang bunga raflesia ini diambil dari hutan kawasan Lampung Barat. Inangnya diambil lalu dibudidayakan di tempat ini. Selanjutnya ditanam di Kebun Raya Liwa. Sementara untuk aneka pohon langka diambil bijinya, disemai dan ditanam juga di lahan Kebun Raya Liwa.
Memangnya berapa luas lokasi Kebun Raya Liwa ini, Pak?Lahan yang disiapkan untuk lokasi Kebun Raya Liwa ini adalah tanah enklave (tanah milik masyarakat yang berada di kawasan hutan). Luasnya mencapai 100 hektare lebih. Lokasinya berada di sekitar Perumahan Pemerintah Kabupaten, mulai dari Rumah Dinas Bupati sampai ke bagian bawah.
Dari luas itu berapa lahan yang sudah ditanami dengan koleksi tanaman langka ini?Sekitar 4 hektare lahan sudah diperkaya dengan berbagai pohon langka, seperti pohon sapu tangan, Podocarpus, cemara dan lain sebagainya.
Apa yang dilakukan untuk menjaga agar tanaman-tanaman langka di Kebun Raya Liwa ini berkembang biak dengan baik? Kegiatan dan program-program Kebun Raya Liwa ini bekerja sama dengan Kebun Raya Bogor, baik dalam pembibitannya, penanaman, serta cara menciptakan lingkungan yang pas untuk tanaman-tanaman ini. Petugas dari Kebun Raya Bogor berkunjung ke sini setiap enam bulan sekali. Petugas kami berbagi ilmu dan pengetahuan dengan petugas-petugas Kebun Raya Bogor. Selain itu, ada juga petugas khusus yang melakukan evaluasi eksplorasi datang ke Liwa setiap setahun sekali. Setiap tiga bulan sekali, ada petugas monitoring juga yang mendatangi lokasi ini.
Baik Pak, terima kasih atas wawancaranya ya.Sama-sama Adik-adik, Bapak terima kasih juga atas kunjungan kalian ke sini. (M2)
Sumber: Lampung Post, Minggu, 19 Januari 2014
Farishan Saputra, Alexander Almas Santosa, dan Adila Justisia dari SDN 1 Way Mengaku, Lampung Barat.
FOTO-FOTO: LAMPUNG POST/ELIYAH |
Kami mengunjungi lokasi pusat pembibitan tanaman langka ini, Jumat (17/1) lalu. Ratusan tanaman langka ini dibudidayakan di dalam sebuah ruang yang dilindungi paranet.
Teman-teman sudah tahu belum apa itu paranet? Hehe. Paranet ini berupa jaring-jaring yang berfungsi menghalangi sinar matahari langsung ke tanaman. Selain itu, paranet juga bisa melindungi tanaman dari kotoran, debu atau ulat-ulat yang menjadi hama tanaman.
Di sini, kami bertemu dengan Kabid Rehabilitasi Hutan Dinas Kehutanan Lampung Barat Pak Yulius Usman, dan stafnya Pak Saman serta Pak Iriansyah. Di sini juga ada petugas khusus lo yang diberi tugas membibitkan dan mengembangbiakkan tanaman-tanaman, yaitu Kakak Ricky Hendra, Boge Ari Prabowo, Cakra Adi Utama, dan Ahmad Syaifullah.
Asyik! Kami bisa bertanya banyak kepada mereka semua, dan kami juga bisa memberitahu banyak hal kepada teman-teman semua, hehe.
Sejak kapan pembibitan di Kebun Raya Liwa ini dilakukan?Ya, begini Adik-adik. Dinas Kehutanan Lampung Barat melalui Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) Kebun Raya Liwa melakukan eksplorasi dan koleksi berbagai jenis tanaman langka sejak 2008.
Apa saja jenis tanaman langka yang dikembangbiakkan di sini?Oh banyak sekali. Itu seperti yang Adik-adik lihat. Setiap bibit tanaman diberi label nama. Coba ya sambil kita lihat apa saja jenis tanamannya. Ini ada aneka bunga anggrek: anggrek macan, anggrek hitam. Ada juga bunga bangkai dalam bahasa latinnya disebut Amorpophalus. Bunga bangkai ini macam-macam juga jenisnya, yaitu Amorpophalus hitam, Amorpophalus faniipolius, Amorpophalus gigas, dan Amorpophalus variabillis.
Lo kok ini ada tulisannya bunga raflesia. Kok bunga raflesia beda dengan bunga bangkai tadi, Pak?Ya memang beda. Bunga raflesia dan bunga bangkai itu berbeda lo. Memang, dua-duanya kalau lagi mekar baunya busuk, tapi bedanya bunga bangkai bisa tumbuh di mana-mana sedangkan bunga raflesia hanya dapat tumbuh jika ada inangnya.
Oh begitu ya Pak, hehe. Hmmm, ini namanya pohon sakura? Wah, ini pohon sakura yang dari Jepang itu ya, Pak?Iya, ini pohon sakura yang banyak tumbuh di negara Jepang. Bibit pohon ini disumbangkan oleh Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas. Nah, Adik-adik, pohon sakura ini baru kelihatan indah kalau sudah besar dan berbunga. Bunganya kecil-kecil, tapi banyak sekali mekar di pohon. Jadi kalau masyarakat Lampung mau melihat bunga sakura bermekaran, enggak perlu lagi pergi ke Jepang, datang saja ke Liwa.
Selain dari Kebun Raya Bogor dan Cibodas, ada tidak Pak tanaman langka yang diambil dari hutan Lampung Barat?Oh banyak juga. Itu tadi, tanaman anggrek, bunga bangkai, raflesia, dan tanaman sirih-sirihan diambil dari hutan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Untuk bunga bangkai (Amorpophalus) didatangkan dari wilayah Kaur Bengkulu.
Kalau inang bunga raflesia ini diambil dari hutan kawasan Lampung Barat. Inangnya diambil lalu dibudidayakan di tempat ini. Selanjutnya ditanam di Kebun Raya Liwa. Sementara untuk aneka pohon langka diambil bijinya, disemai dan ditanam juga di lahan Kebun Raya Liwa.
Memangnya berapa luas lokasi Kebun Raya Liwa ini, Pak?Lahan yang disiapkan untuk lokasi Kebun Raya Liwa ini adalah tanah enklave (tanah milik masyarakat yang berada di kawasan hutan). Luasnya mencapai 100 hektare lebih. Lokasinya berada di sekitar Perumahan Pemerintah Kabupaten, mulai dari Rumah Dinas Bupati sampai ke bagian bawah.
Dari luas itu berapa lahan yang sudah ditanami dengan koleksi tanaman langka ini?Sekitar 4 hektare lahan sudah diperkaya dengan berbagai pohon langka, seperti pohon sapu tangan, Podocarpus, cemara dan lain sebagainya.
Apa yang dilakukan untuk menjaga agar tanaman-tanaman langka di Kebun Raya Liwa ini berkembang biak dengan baik? Kegiatan dan program-program Kebun Raya Liwa ini bekerja sama dengan Kebun Raya Bogor, baik dalam pembibitannya, penanaman, serta cara menciptakan lingkungan yang pas untuk tanaman-tanaman ini. Petugas dari Kebun Raya Bogor berkunjung ke sini setiap enam bulan sekali. Petugas kami berbagi ilmu dan pengetahuan dengan petugas-petugas Kebun Raya Bogor. Selain itu, ada juga petugas khusus yang melakukan evaluasi eksplorasi datang ke Liwa setiap setahun sekali. Setiap tiga bulan sekali, ada petugas monitoring juga yang mendatangi lokasi ini.
Baik Pak, terima kasih atas wawancaranya ya.Sama-sama Adik-adik, Bapak terima kasih juga atas kunjungan kalian ke sini. (M2)
Sumber: Lampung Post, Minggu, 19 Januari 2014
No comments:
Post a Comment