BANDAR LAMPUNG (Lampost/Ant): Dewan Kesenian Lampung (DKL) siap menggelar Lampung Art Festival (LAF) ke-6, pada 25--30 Agustus, yang dipusatkan di Graha Wangsa dan Pasar Seni di Enggal, Bandar Lampung.
Menurut Sekretaris Panitia Pelaksana Juperta Panji Utama di Bandar Lampung, Senin (20-8), pelaksanaan LAF itu merupakan ajang strategis pendukung Festival Krakatau (FK) ke-17 dan Lampung Expo 2007.
Panji menyebutkan LAF akan diikuti seniman dari luar negeri seperti dari Thailand, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Peserta dari dalam negeri yang akan tampil, di antaranya dari Aceh (NAD), Sumut, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumsel, Babel, Banten, DKI Jakarta, NTB, Kalsel, Sulsel, Jabar, Yogyakarta, Jateng, dan Bali.
Sebanyak 10 kabupaten/kota di Lampung dipastikan akan unjuk kebolehan dengan karya seni budaya daerahnya masing-masing.
"Jadi, sedikitnya peserta dari empat negara, 15 provinsi, dan 10 kabupaten serta kota di Lampung akan mengikuti LAF itu," kata Panji.
Pergelaran utama pada LAF 2007 adalah musik "Dua Arus", yaitu musik tradisional, modern, dan kontemporer yang dipadukan secara apik.
Ada pula pentas sastra, teater, pemutaran film, festival tari, dan pameran seni rupa. "Kami berupaya menyuguhkan kesenian yang berkualitas untuk masyarakat Lampung untuk meningkatkan apresiasi masyarakat," kata Panji.
Dalam LAF itu, digelar pula dialog musik, sastra, film, dan tari untuk meningkatkan wawasan dan wacana.
Panitia, menurut Panji, siap bekerja sama dengan media massa untuk memfasilitasi para seniman, pengamat, dan masyarakat agar dapat berdiskusi mengusung persoalan dan kendala yang dihadapi oleh masing-masing cabang seni dalam meneguhkan eksistensinya.
Ketua DKL Lampung Syafariah Widianti didampingi Sekretarisnya, Harry Jayaningrat yang juga Ketua Pelaksana, mengatakan LAF bertujuan untuk pengembangan kesenian di Lampung.
"LAF selain dapat dijadikan panggung pementasan karya para seniman, juga menjadi ajang dialog kebudayaan antarbangsa sekaligus tempat untuk memperkenalkan kesenian Lampung lebih luas lagi," kata Syafariah.
Dia mengatakan masyarakat Lampung diharapkan dapat menghadiri dan menyaksikan LAF sebagai tontonan alternatif yang berkualitas dan dapat meningkatkan apresiasi serta mempromosikan kesenian Lampung. "Pengunjung LAF tidak dipungut biaya atau gratis," kata Syafariah. n K-2
Sumber: Lampung Post, Selasa, 21 Agustus 2007
No comments:
Post a Comment