BANDAR LAMPUNG (Lampost): Festival Krakatau XVII mencatat sejarah baru. Pada rangkaian Tur Krakatau, Minggu (26-8), Pemprov Lampung mengajak 21 duta besar (dubes) mendaki Gunung Krakatau.
TUR KRAKATAU. Tur Krakatau dari Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Minggu (26-8), juga diikuti masyarakat dengan menaiki kapal feri. Dari atas kapal, masyarakat melihat rombongan duta besar tengah mendaki Gunung Krakatau (inset). (LAMPUNG POST/ZAINUDDIN/TEGUH PRASETYO)
Para Dubes didampingi rombongan Pemprov dan staf kedutaan yang berjumlah 150-an orang. Mereka naik kapal cepat Srikandi 99 dari Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni.
Setibanya di Gunung Krakatau, rombongan langsung disambut tarian selamat datang. Kemudian diteruskan dengan pembacaan doa oleh sesepuh Krakatau.
Setelah itu, para dubes langsung mendaki puncak Krakatau. Karena keterbatasan waktu dan terik matahari, tidak ada satu pun yang berhasil mencapai puncak.
Bagi Duta Besar Cile, Humberto Molina, perjalanan ke Krakatau memberi kesan tersendiri. Kondisi Indonesia, ujarnya, hampir sama dengan Cile. "Gunung Krakatau ini mengingatkan saya dengan kondisi di sana. Indonesia dan Cile sama-sama terletak di fire ring yang bisa tiba-tiba datang bencana seperti gunung meletus, gempa bumi, dan tsunami," ujarnya.
Selain rombongan dubes yang berangkat dengan kapal cepat, Tur Krakatau juga diikuti masyarakat yang diangkut dengan feri. Namun, masyarakat hanya mengelilingi Krakatau.
Sebelum tur ke Krakatau, para dubes mengunjungi Tugu Siger di Bakauheni. Mereka disambut Bupati Lampung Selatan Zulkifli Anwar.
Dalam sambutannya, Zulkifli mengatakan kedatangan tamu dari berbagai negara memotivasi Pemkab Lamsel meningkatkan potensi pariwisata. "Kehadiran duta besar dalam rangkaian Festival Krakatau tentu dapat mempromosikan Lampung, khususnya Lampung Selatan, dalam bidang kepariwisataan," kata Bupati.
Kabupaten Lampung Selatan memiliki 48 titik objek wisata yang dapat dikembangkan. Zulkifli berharap para duta besar bisa menjalin kerja sama mengembangkan objek wisata. "Ini tentu akan meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Zulkifli.
Kabupaten Lamsel, ujar Bupati, merupakan pintu gerbang Sumatera. Sebab itu, sektor pariwisata sangat potensial dikembangkan. n TYO/AL/AAN/U-1
Sumber: Lampung Post, 27 Agustus 2007
No comments:
Post a Comment