BANDAR LAMPUNG (Lampung Post): Menyikapi perkembangan bahasa Lampung yang semakin kritis, perlu kegilaan khusus untuk menciptakan generasi pewaris bahasa Lampung.
Demikian disampaikan Admi Syarif, sekretaris Lembaga Penelitian Universitas Lampung (Unila) kepada Lampung Post, di ruang kerjanya, lantai V Gedung Rektorat Unila, Jumat (19-2).
Ia ditemui terkait peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional yang jatuh pada Minggu (21-2)
"Instrumen paling efektif dalam upaya pelestarian budaya, termasuk bahasa ibu adalah memalui dunia pendidikan, di samping kerja budaya lainnya," kata dia.
Peraih anugerah bidang teknologi informasi dan komunikasi dari Menristek dari kalangan akademisi ini mengatakan perlu perubahan signifikan dari setiap komponen pendidikan berbahasa Lampung.
"Komponen itu, seperti tenaga pendidik, kurikulum, materi pembelajaran, bahan pembelajaran. Yang ada saat ini hanya sebatas belajar aksara Lampung, belum belajar berbahasa Lampung," kata dia.
Menurut dia, untuk mengangkat kembali bahasa Lampung yang sedang berada dalam kondisi kritis membutuhkan energi lebih dan kegilaan khusus dari para pelestari budaya.
Admi mengatakan proyek budaya bukanlah sesuatu yang dapat menciptakan perubahan drastis, sifatnya cenderung perlahan dan memakan waktu lama. Untuk itu dibutuhkan mereka yang konsisten memperjuangkan hal itu.
Terkait dengan kegilaan khusus itulah yang menyebabkan dosen ilmu komputer di jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung (Unila) berupaya menggunakan kepakarannya untuk pelestarian bahasa Lampung.
"Program yang tengah saya kembangkan saat ini adalah software mobile kamus bahasa Lampung. Nantinya software penerjemah bahasa ini dapat dengan mudah terinstal dalam setiap seluler," kata dia.
Ia mengatakan telepon genggam saat ini telah menjadi media komunikasi dan informasi yang begitu poluler. Hal ini membuat telepon genggam sebagai media strategis pelestari budaya.
Program dasarnya dibangun dari software alih bahasa Indonesia-Lampung dan Lampung-Indonesia yang telah ia ciptakan sebelumnya. Proses selanjutnya tinggal bagaimana program tersebut dikompresi menjadi ukuran kecil sehingga dengan mudah dapat di-install ke telepon genggam.
"Dengan mengggunakan aplikasi bluetooth nantinya software ini dapat dengan mudah di-install dan disebarluaskan dari satu telepon genggam ke telepon genggam lain," kata dia.
Mereka yang ingin belajar bahasa Lampung tinggal meng-install program ini di telepon genggam mereka.
Ia menargetkan dalam waktu dua hingga tiga bulan mendatang pemuatan mobile softwaer ini dapat segera diselesaikan. "Kami masih dalam proses entry data," kata dia. MG14/S-2
Sumber: Lampung Post, Sabtu, 20 Februari 2010
No comments:
Post a Comment