LIWA (Lampost): Produk kopi luwak yang diproduksi Raja Luwak Liwa dalam waktu dekat rencananya mengikuti pameran di Korea.
"Jika tidak ada kendala, rencananya kami akan menampilkan produk kopi luwak merek Raja Luwak Liwa untuk mewakili Lampung pada pameran di Korea dalam waktu dekat. Persiapan sudah matang dan kami tinggal menunggu panggilan," kata pemilik produk kopi Raja Luwak Liwa, Gunawan Supriadi, Jumat (16-9).
Berdasar informasi yang disampaikan kepada pihaknya pada Agustus lalu, pameran itu akan berlangsung pada 24 September mendatang. Dia menambahkan mengikuti pameran ini dalam rangka mengisi permintaan dari Dinas Perkebunan Provinsi Lampung.
Dinas Provinsi Lampung meminta dirinya untuk ikut menampilkan produk kopi luwak yang dihasilkannya pada ajang pameran di Korea mewakili Lampung. Alasannya produk kopi luwak yang dihasilkan Raja Luwak Liwa karena merupakan produk kopi pertama di Lampung.
Kemudian, citarasa dan warna kopi luwak yang dihasilkan tidak pernah berubah. Untuk contoh produk kopi luwak sudah disampaikan ke Dinas Perkebunan Provinsi Lampung. "Melalui kegiatan pameran itu, mudah-mudahan ada penambahan jaringan atau akses pemasaran menjadi bertambah," kata dia.
Selama ini, kata Gunawan, produk kopi luwak yang sudah dihasilkan pihaknya selain masih memenuhi permintaan lokal, seperti Tangerang, Palembang, Bengkulu, Jambi dan lain-lain, juga sudah menembus pasar dunia, di antaranya ke Korea, Singapura dan Jepang.
Produk yang akan ditampilkan mulai dari kemasan siap seduh (kopi bubuk) untuk satu gelas (15 gram) dengan harga Rp25 ribu. Kemudian kemasan 100 gram seharga Rp100 ribu, 250 gram Rp200 ribu, dan 1 kg Rp800 ribu untuk Lampung. "Untuk wilayah Jakarta Rp1,2 juta per kg," kata dia.
Omzet produksi kopi bubuk yang dihasilkan 24 ekor luwak/musang miliknya mencapai Rp30 juta/bulan. Untuk memenuhi kebutuhan kotoran luwak itu, kata dia, pihaknya membeli kopi masak dari petani.
Dalam rangka pengembangan produksi kopi luwak dan memperkaya aneka rasa, selain produk kopi hitam, pihaknya juga telah mengembangkan produk kopi luwak berwarna cokelat dan putih.
Produk ini juga memiliki citarasa yang berbeda dari kopi luwak biasanya. Untuk produk kopi putih jika diminum, akan menjadikan rasa mengantuk dan kopi cokelat menimbulkan citarasa moka. "Produk ini semuanya diramu dari kotoran yang dihasilkan luwak," kata dia. (ELI/D-3)
Sumber: Lampung Post, Sabtu, 17 September 2011
No comments:
Post a Comment