Liwa, Lampung, 18/9 (ANTARA) - Ribuan warga memeringati HUT ke-20 Kabupaten Lampung Barat dengan menghadiri pesta 1001 wajah topeng sekura di Liwa, Minggu.
Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri bersyukur pelaksanaan pesta 1001 wajah topeng sekura berlangsung sukses dan aman, peserta dapat mengikuti aturan panitia sehingga tidak ada potensi kekacauan dalam pelaksanaan acara besar tersebut.
Pemkab Lampung Barat menyediakan 50 batang pinang yang dipanjat oleh para sekura.
Menurut dia, pelaksanaan pesta topeng 1001 wajah mampu memukau pengunjung yang datang baik dari dalam dan luar daerah.
"Acara ini memikat belasan media cetak dan elektronik nasional, sehingga pada saat dimulainya acara tersebut para sekura menjadi incaran liputan gambar insan pers tersebut," kata dia lagi.
Pesta topeng sekura dapat dijadikan agenda tahunan bagi Pemkab Lampung Barat sebagai upaya pelestarian budaya.
Bupati menegaskan, topeng sekura menjadi salah satu pusaka budaya bagi Lampung Barat dan menjadi daya tarik bagi wisatawan asing dan domestik.
"Saya berharap budaya topeng sekura dapat terus dilestarikan sehingga mampu bersaing dengan kebudayaan barat yang terus merajai peradaban zaman, selain itu berharap pauala pada pemerintah pusat untuk membantu Lampung Barat untuk mengembangkan potensi wisata lebih luas lagi, sehingga Lampung Barat dapat menjadi daerah tujuan wisata Nasional dan Internasional," katanya.
Perayaan pesta topeng 1001 wajah sekuara yang digelar dalam rangka memeriahkan hari jadi Kabupaten Lampung Barat beralangsung sukses.
Aktraksi topeng sekura tersebut mampu memikat sebagian besar pengunjung yang berasal dari dalam dan luar daerah, para sekura sebagian besar memakai kostum unik dan menarik, bahkan dari peserta tersebut berlomba menampilkan keunikan pakaian sehingga memikat perhatian sebagian besar pengunjung.
Arak-arakan topeng sekura berawal dari Kota Liwa menuju di arena utama yang berlokasi di lapangan Pemkab Lampung Barat, puluhan pinang yang tertanam menambah kemeriahan acara tersebut.
Pesta Budaya Sekura secara definisi merupakan perayaan dan atau ungkapan kegembiraan masyarakat secara bersama-sama dengan bertopeng (menutup wajah) dan mengubah penampilan sedemikian rupa yang sifatnya menghibur serta bertujuan utama bersilaturahim yang berpuncak pada panjat pinang secara berkelompok dengan sistim beguai jejama (gotong royong).
Sekura dalam kebudayaan ini artinya topeng/penutup wajah (menutup wajah) atau merubah penampilan yang menggambarkan berbagai bentuk sifat dimuka bumi ini tapi dalam pesta sekura ini penggambarannya adalah suasana kegembiraan dan kebebasan berkreasi dan berekspresi dalam kebersamaan berkelompok.
Sumber: Antara, Minggu, 18 September 2011
No comments:
Post a Comment