BATUBRAK (Lampost): Ribuan warga dari berbagai kecamatan di Lampung Barat mendatangi Pekon Balak, Kecamatan Batubrak, menyaksikan pesta Sekura (sekuraan) pada 3 Syawal 1432 Hijriah, Jumat (2-9).
Ribuan sekura (orang yang memakai topeng) menghias diri dengan berbagai atribut. Mulai yang hanya mengenakan kacamata dibalut kain panjang dan di pinggang terselip pedang tua (sekura kecah).
Bahkan, ada sekura yang membawa berbagai jenis pepohonan, mengenakan pakaian seadanya (sekura kamak) menjadi pemeriah Pesta Sekura yang dihadiri ribuan pengunjung.
Berbagai tingkah yang diperagakan sekura yang berkeliling pekon sambil menyalami setiap pengunjung. Dan, beberapa kelompok sekura kamak berjalan sambil menyanyikan lagu pantun bersahut (wawayaan) ada juga sekura yang menjual berbagai jenis sayur mayur.
Yusron, seorang pengungjung, mengaku setiap Idulfitri dia bersama keluarganya selalu menyempatkan diri untuk menyaksikan Pesta Sekura.
Selain meriah, kesempatan itu juga dijadikan waktu untuk bersilaturahmi dengan saudara.
"Kalau mendekati Lebaran, anak dan cucu saya yang laki-lai selalu memaksa pulang kampung. Mereka mau ikut pakai sekura. Sambil pesta, sekalian bersilaturahmi dengan keluarga," kata pemudik yang menetap di Bandar Lampung itu.
Sementara, Sapril, pemudik asal Surabaya, mengaku kemeriahan perayaan Idulfitri di Kecamatan Batubrak berbeda dengan suasana Lebaran di daerah lain.
Saling Menyapa
Berbagai tingkah dan ulah sekura menjadi pemandangan yang selalu dinanti-nantikan setiap pemudik saat Lebaran. "Saya sengaja beli peralatan di Surabaya untuk ikut memakai sekura. Teman saya dari Madura saja ikut mudik dan makai topeng," kata dia, diamini Anton, pemuda asal Bangkalan, Madura.
Menurut dia, Pesta Sekura menjadi satu-satunnya cerita mengasyikkan ketika dia berkumpul bersama rekan-rekannnya di Surabaya. Karena pengunjung saling menyapa dan bersalaman satu sama lain meski tidak saling kenal.
"Karena penasaran, teman-teman saya di Surabaya menitipkan handycam dan kamera untuk mengambil gambar Pesta Sekura di Kecamatan Batubrak," kata Sapri.
Sementara itu, Zarpai, warga setempat, mengatakan perayaan pesta panjat pinang bagi warga setempat merupakan kegiatan rutin tahunan setiap perayaan Idulfitri.
Kegiatan tersebut menjadi ajang halalbihalal antarwarga yang datang dari berbagai daerah. "Kalau panjat pinangnya itu bukan menjadi inti acara, melainkan ajang silaturahmi. Karena, saat Pesta Sekura, ribuan warga, baik yang dikenal maupun tidak, saling menyapa dan bersalaman sambil meminta maaf," kata Zarpai.
Pantauan Lampung Post, selain di Pekon Balak, perayaan Pesta Sekura secara bergantian diselenggarakan di bebebrapa wilayah. Kegiatan itu dilaksanakan mulai 1 Syawal di Pekon Sebarus; 2 Syawal di Pekon Negeriagung, Kecamatan Balikbukit; dan di Pekon Kenali, Kecamatan Belalau.
Pada 3 Syawal, Pesta Sekura digelar di Pekon Balak, Kecamatan Batubrak dan di Pekon Turgak, Kecamatan Belalau. Pada 4 Syawal di Pekon Canggu dan beberapa pekon lainnya. (*/D-3)
Sumber: Lampung Post, Sabtu, 3 September 2011
No comments:
Post a Comment