DEN HAAG (Lampost): Beragam kerajinan khas Kota Bandar Lampung, seperti kain tapis, batik sebagi, sulaman usus, dan manik-manik, serta penganan khas Lampung laris-manis diborong duta besar negara-negara Eropa untuk Belanda dan peserta pada Tong Tong Fair Ke-51 Tahun 2009, Den Haag, yang dibuka Kamis (21-5), waktu setempat.
Tong Tong Fair merupakan ajang promosi produk-produk unggulan Indonesia yang dilaksanakan setiap tahunnya di Kota Den Haag, Belanda. Dahulu, festival ini terkenal dengan nama Pasar Malam Besar yang terbatas hanya pada promosi makanan. Namun, seiring dengan perkembangan waktu, Pasar Malam Besar berubah nama menjadi Tong Tong Fair, yang tidak hanya untuk promosi makanan, tetapi lebih luas sebagai ajang promosi budaya, seni, kerajinan, dan produk unggulan lainnya yang berasal dari Indonesia.
Tong Tong Fair yang berlangsung dari 21 Mei--1 Juni 2009 mengambil tempat di pusat Kota Den Haag, sebagai ibu kota Negeri Kincir Angin (Belanda). Acara pembukaan yang berlangsung pukul 17.30 waktu Den Haag, berlangsung meriah dengan beragam acara hiburan yang menyuguhkan aneka tarian yang berasal dari Indonesia.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung melalui Sangar Tapis Berseri mendapat kesempatan pertama tampil dengan mempersembahkan tarian pembuka dalam kegiatan hiburan yang digelar di panggung utama.
Tak pelak, tepukan antusias bergema ketika para penari dengan gerakan dinamis menyuguhkan tari Bedana Kreasi hasil garapan Sanggar Tapis Berseri dan tari Melinting pada bagian kedua. Begitu pun ketika Indra Pradya tampil sebagai penyanyi yang membawakan lagu khas Lampung, yang berjudul Teluk Lampung.
Fashion show yang menyuguhkan busana dengan corak khas Lampung yang telah dimodifikasi apik desainer Kota Bandar Lampung Raswan dan Rahayu, semakin menambah kagum peserta Tong-Tong Fair 2009. "Ini penghormatan bagi kita, Bandar Lampung. Bahkan, saat tari Bedana, peserta diajak penari ikut berjoget mengikuti gerak dan langkah," kata Dra. Hj. Nurpuri Eddy Sutrisno yang hadir dalam kegiatan itu penuh bangga, Jumat (22-5).
Sementara, Sekretaris Dekranasda Kota Bandar Lampung Zaidirina menjelaskan setelah acara pembukaan dan hiburan berakhir, Menteri Kebudayan dan Pariwisata RI Jero Wacik pun berkenan mengunjungi stan pameran Indonesia. Ikut pula beberapa duta besar negara-negara Eropa. Selama berada di stan kota Bandar Lampung yang termasuk dalam stan Indonesia, Jero Wacik menyampaikan kekaguman serta penghargaan tinggi atas keikutsertaan Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam ajang pameran tersebut.
Di ajang tingkat dunia itu, Indonesia diwakili salah satunya adalah Kota Bandar Lampung dan Kalimantan. Sedangkan Bandar Lampung mengikutsertakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Sanggar Tapis Berseri.
Pada kesempatan itu pula Menteri Pariwisata dan Kebudayaan dan duta besar negara-negara Eropa melakukan percakapan bisnis secara langsug dengan Ketua Dekransda Kota Bandar Lampung, Hj. Nurpury Eddy Sutrisno. "Hasilnya, pesanan dan penjualan produk khas Kota Bandar Lampung habis diborong," kata Zaidirina.
Satu hal yang menggembirakan, kata Zaidirina, dalam pelaksanaan pameran produk unggulan Kota Bandar Lampung pada kegiatan Tong Tong Fair, adanya komunikasi perdagangan dengan beberapa pengusaha Eropa yang tertarik dengan produk unggulan Indonesia, terutama dari Bandar Lampung. "Ini kesempatan kita mengenalkan Bandar Lampung ke kancah internasional," kata Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Bandar Lampung itu. n HRW/D-3
Sumber: Lampung Post, Minggu, 24 Mei 2009
No comments:
Post a Comment