Waykanan -- Akademisi dari Monash University, Melbourne, Australia, Prof Dr Margaret J Kartomi, segera melucurkan buku "Keindahan Seni Lampung, Dulu dan Sekarang?" yang menggambarkan sejarah, sifat dan arti seni daerah ini.
"Sejak kembali ke Melbourne, saya banyak diwawancarai oleh radio dan pers nasional dan pers setempat mengenai Lampung," kata Margaret, didampingi dosen Program Studi (Prodi) Seni Tari Universitas Lampung (Unila), Hasyimkan, di Blambanganumpu yang berada sekitar 220 km utara Kota Bandarlampung, Rabu.
Buku tersebut, menurut dia, akan memuat banyak foto berwarna dan berukuran besar, dengan kualitas yang baik.
"Rencana isi buku itu sudah kami selesaikan secara mendetail, dan separuh besar naskahnya sudah ditulis," kata dia lagi.
Margaret yang kembali mendapatkan gelar adat "Ratu Petinggi Ilmu Budaya" dari Buay Baradatu, Kecamatan Baradatu, Waykanan itu menagatakan, bagian naskah yang lain akan diselesaikan sesudah perjalanan keliling Provinsi Lampung, termasuk di Kabupaten Waykanan.
"Seni dan budaya Lampung sampai sekarang agak diabaikan di luar Lampung, walaupun sifat dan kualitasnya luar biasa bagus dibandingkan dengan seni dari daerah lain di dunia," ujar dia.
Halaman buku yang sedang disiapkan tersebut, berukuran 30x30 cm, dan memuat banyak foto dari objek seni dan pemandangan alam Lampung yang dikenal indah.
"Penerbit Universitas Monash akan menerbitkan buku tersebut dengan kertas yang bermutu tinggi, memakai kulit muka dari kulit imitasi dan huruf-huruf emas," kata dia menerangkan lagi.
Ia mengharapkan, buku yang ditulis bersama anaknya, Dr Karen Sri Kartomi Thomas yang juga mendapat gelar adat "Ratu Suri Marga" dari Buay Pemuka Pangeran Tua, Pakuanratu tersebut, dapat segera diterbitkan dan dijual untuk umum pada saat "Pameran Seni Lampung" yang sedang dirancang pelaksanaannya.
"Sekitar 3 September hingga 26 Oktober di Galeri Fo Guang Yuan di 141 Queen Street, Melbourne, buku itu akan dipamerkan," ujar dia lagi.
Peneliti alat musik tradisional Lampung, "Gamolan", sebelumnya telah mendapatkan gelar adat "Ratu Berlian Sanggun Anggun" dari Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) itu, menyatakan, akan mengadakan Seminar Internasional Gamolan Lampung yang kedua.
"Seminar direncanakan berlangsung 7-8 September di Monash University, bersamaan Festival Indonesia yang juga biasanya diadakan pada bulan September di Melbourne," ujar dia menambahkan.
Sumber: Antara, Rabu, 25 April 2012
"Sejak kembali ke Melbourne, saya banyak diwawancarai oleh radio dan pers nasional dan pers setempat mengenai Lampung," kata Margaret, didampingi dosen Program Studi (Prodi) Seni Tari Universitas Lampung (Unila), Hasyimkan, di Blambanganumpu yang berada sekitar 220 km utara Kota Bandarlampung, Rabu.
Buku tersebut, menurut dia, akan memuat banyak foto berwarna dan berukuran besar, dengan kualitas yang baik.
"Rencana isi buku itu sudah kami selesaikan secara mendetail, dan separuh besar naskahnya sudah ditulis," kata dia lagi.
Margaret yang kembali mendapatkan gelar adat "Ratu Petinggi Ilmu Budaya" dari Buay Baradatu, Kecamatan Baradatu, Waykanan itu menagatakan, bagian naskah yang lain akan diselesaikan sesudah perjalanan keliling Provinsi Lampung, termasuk di Kabupaten Waykanan.
"Seni dan budaya Lampung sampai sekarang agak diabaikan di luar Lampung, walaupun sifat dan kualitasnya luar biasa bagus dibandingkan dengan seni dari daerah lain di dunia," ujar dia.
Halaman buku yang sedang disiapkan tersebut, berukuran 30x30 cm, dan memuat banyak foto dari objek seni dan pemandangan alam Lampung yang dikenal indah.
"Penerbit Universitas Monash akan menerbitkan buku tersebut dengan kertas yang bermutu tinggi, memakai kulit muka dari kulit imitasi dan huruf-huruf emas," kata dia menerangkan lagi.
Ia mengharapkan, buku yang ditulis bersama anaknya, Dr Karen Sri Kartomi Thomas yang juga mendapat gelar adat "Ratu Suri Marga" dari Buay Pemuka Pangeran Tua, Pakuanratu tersebut, dapat segera diterbitkan dan dijual untuk umum pada saat "Pameran Seni Lampung" yang sedang dirancang pelaksanaannya.
"Sekitar 3 September hingga 26 Oktober di Galeri Fo Guang Yuan di 141 Queen Street, Melbourne, buku itu akan dipamerkan," ujar dia lagi.
Peneliti alat musik tradisional Lampung, "Gamolan", sebelumnya telah mendapatkan gelar adat "Ratu Berlian Sanggun Anggun" dari Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) itu, menyatakan, akan mengadakan Seminar Internasional Gamolan Lampung yang kedua.
"Seminar direncanakan berlangsung 7-8 September di Monash University, bersamaan Festival Indonesia yang juga biasanya diadakan pada bulan September di Melbourne," ujar dia menambahkan.
Sumber: Antara, Rabu, 25 April 2012
No comments:
Post a Comment