Waykanan -- Kapolda Lampung Brigjen Jodie Rooseto, di Islamic Center, Waykanan, Provinsi Lampung, Rabu mendapat adok atau gelar adat "Pangeran Naga Besar" dari Buay Pemuka Bangsa Raja, Negeriagung.
RATU PETINGGI ILMU BUDAYA. Peneliti alat musik tradisional Lampung, Gamolan dari Monash University Melbourne, Australia, Prof. Dr Margaret J. Kartomi (tengah) menghadiri prosesi adat yang diselenggarakan Pemkab Waykanan untuk melestarikan budaya angkat saudara di Islamic Center, Blambangan Umpu, Rabu (25/4). Margareth yang sebelumnya mendapat gelar Ratu Berlian Sanggun Anggun dari Pemprov Lampung, kembali mendapat gelar Ratu Petinggi Ilmu Budaya dari salah satu marga setempat, yakni Buay Baradatu. (ANTARA/GATOT ARIFIANTO)
Selain Kapolda, berdasarkan informasi dari Humas Pemerintah Kabupaten Waykanan, Danrem 043/Gatam Kolonel Czi Amalsyah Tarmizi juga mendapat gelar adat "Tuan Perwira" dari Buay Pangeran Udik, Blambangan Umpu.
Sementara Gubernur Sjahroedin ZP mendapat gelar adat "Sutan Raja Mangku Bumi", dari Buay Semenguk, Negeri Agung. Adapun Ketua DPRD Lampung Marwan Cik Asan, mendapat gelar "Tuan Helau Muda" dari Buay Pemuka Pangeran Tua, Pakuanratu.
"Pemerintah Kabupaten Waykanan berupaya melestarikan budaya "Angkonan" atau angkat saudara," kata Kabag Humas setempat, Rinaldi.
Selain dari unsur Forkompida Lampung dan Waykanan, akademisi dari Monash University Melbourne, Australia, Prof Dr Margaret J Kartomi yang melestarikan musik tradisional Lampung, Gamolan, juga mendapat gelar "Ratu Petinggi Ilmu Budaya" dari Buay Baradatu, Kecamatan Baradatu.
Termasuk Kapolres Waykanan, AKBP Yulias, juga mendapat gelar adat dari Buay Baradatu, yakni, "Sutan Perwira Negara Pengayom Marga".
"Pemerintah Kabupaten Waykanan memandang budaya angkat saudara perlu dilestarikan sehingga seluruh warga daerah ini bersaudara," kata Rinaldi lagi seraya menambahkan bahwa masyarakat di daerah itu majemuk terdiri dari berbagai suku.
Dandim 0427 Way kanan Letkol Kav M Jaelani juga mendapat gelar adat "Pusaka Agung" dari Buay Burasakti, Pakuanratu.
Sementara Kajari Waykanan, RM Ari Prio Agung mendapat gelar Tuan Kejaksaan dari buay atau penata bangsa raja yang sama dengan Amalsyah Tarmizi.
Adapun Danlanal Lampung, Kolonel Laut Sukiharno Andreas mendapat gelar adat "Tuan Dalom Bahari" dari buay Buay Pemuka Pangeran Tua, Pakuanratu.
Selain dari unsur Forkompida, sejumlah pengusaha dari PT Bukit Asam, PT Palm Lampung Persada diantaranya, juga terdaftar mendapat gelar adat pada acara tersebut.
Sumber: Antara, Rabu, 25 April 2012
RATU PETINGGI ILMU BUDAYA. Peneliti alat musik tradisional Lampung, Gamolan dari Monash University Melbourne, Australia, Prof. Dr Margaret J. Kartomi (tengah) menghadiri prosesi adat yang diselenggarakan Pemkab Waykanan untuk melestarikan budaya angkat saudara di Islamic Center, Blambangan Umpu, Rabu (25/4). Margareth yang sebelumnya mendapat gelar Ratu Berlian Sanggun Anggun dari Pemprov Lampung, kembali mendapat gelar Ratu Petinggi Ilmu Budaya dari salah satu marga setempat, yakni Buay Baradatu. (ANTARA/GATOT ARIFIANTO)
Selain Kapolda, berdasarkan informasi dari Humas Pemerintah Kabupaten Waykanan, Danrem 043/Gatam Kolonel Czi Amalsyah Tarmizi juga mendapat gelar adat "Tuan Perwira" dari Buay Pangeran Udik, Blambangan Umpu.
Sementara Gubernur Sjahroedin ZP mendapat gelar adat "Sutan Raja Mangku Bumi", dari Buay Semenguk, Negeri Agung. Adapun Ketua DPRD Lampung Marwan Cik Asan, mendapat gelar "Tuan Helau Muda" dari Buay Pemuka Pangeran Tua, Pakuanratu.
"Pemerintah Kabupaten Waykanan berupaya melestarikan budaya "Angkonan" atau angkat saudara," kata Kabag Humas setempat, Rinaldi.
Selain dari unsur Forkompida Lampung dan Waykanan, akademisi dari Monash University Melbourne, Australia, Prof Dr Margaret J Kartomi yang melestarikan musik tradisional Lampung, Gamolan, juga mendapat gelar "Ratu Petinggi Ilmu Budaya" dari Buay Baradatu, Kecamatan Baradatu.
Termasuk Kapolres Waykanan, AKBP Yulias, juga mendapat gelar adat dari Buay Baradatu, yakni, "Sutan Perwira Negara Pengayom Marga".
"Pemerintah Kabupaten Waykanan memandang budaya angkat saudara perlu dilestarikan sehingga seluruh warga daerah ini bersaudara," kata Rinaldi lagi seraya menambahkan bahwa masyarakat di daerah itu majemuk terdiri dari berbagai suku.
Dandim 0427 Way kanan Letkol Kav M Jaelani juga mendapat gelar adat "Pusaka Agung" dari Buay Burasakti, Pakuanratu.
Sementara Kajari Waykanan, RM Ari Prio Agung mendapat gelar Tuan Kejaksaan dari buay atau penata bangsa raja yang sama dengan Amalsyah Tarmizi.
Adapun Danlanal Lampung, Kolonel Laut Sukiharno Andreas mendapat gelar adat "Tuan Dalom Bahari" dari buay Buay Pemuka Pangeran Tua, Pakuanratu.
Selain dari unsur Forkompida, sejumlah pengusaha dari PT Bukit Asam, PT Palm Lampung Persada diantaranya, juga terdaftar mendapat gelar adat pada acara tersebut.
Sumber: Antara, Rabu, 25 April 2012
No comments:
Post a Comment