BLAMBANGAN UMPU (Lampost): Sebanyak 51 tokoh dan pengusaha yang dianggap berjasa untuk pembangunan Lampung dan Way Kanan diberi adok (gelar) dan masuk adat lima kebuayan di Kabupaten Way Kanan. Pemberian gelar itu dihadiri tamu kehormatan, peneliti kebudayaan Lampung, Margareth J. Kotomi dari Australia.
Acara digelar dalam pesta adat (begawi) di gedung Islamic Center, Rabu (25-4). Pemberian gelar adat dihadiri tokoh adat dari Kebuayan Semenguk, Buay Baradatu, Buay Barasakti, Buay Pemuka Bangsa Raja, dan Buay Pemuka Pangeran Udik.
Pemberian gelar adat disaksikan Ketua Majelis Penyimbang Adat Provinsi Lampung Kanjeng Sutan Pesirah Penata Adat Sang Bumi Ruwai Jurai I, anggota Forkopimda Kabupaten Way Kanan, Wakil Bupati Way Kanan Raden Nasution Husin Gelar Raja Hukum. Selain itu, para penyimbang adat Way Kanan, penyimbang marga, penyimbang Tiyuh Jak lima kebuayan setempat.
Dalam kesempatan itu, Bupati Way Kanan Bustami Zainudin menjelaskan kegiatan dimaksudkan menjalin rasa kekeluargaan yang lebih dekat antara para penyimbang marga, penyimbang tiyuh dari lima kebuayan. "Sekaligus upaya melestarikan budaya Lampung, khususnya Kabupaten Way Kanan."
Oleh sebab itu, kata Bustami, gelar adat itu diberikan kepada para tokoh dan pengusaha yang telah berjasa membangun Lampung, khususnya Kabupaten Way Kanan. Pengangkatan sebagai bagian keluarga besar itu untuk memberikan rasa memiliki dan menjadikan Way Kanan sebagai kampung halaman sendiri.
Sebelum pemberian gelar adat, dalam rangka menyambut HUT ke-13 Kabupaten Way Kanan, PT Bukit Asam (Persero) Tbk. merealisasikan program CSR berupa bantuan pendidikan tahun 2012 senilai Rp360 juta kepada 50 mahasiswa asal Way Kanan yang diserahkan langsung Direktur SDM dan Umum PT BA Maizal Gazali dan diterima Bupati Bustami Zainudin.
Bantuan itu merupakan kepedulian PT BA kepada daerah sekitar sebagai komitmen perusahaan untuk berkembang harmonis bersama lingkungan.
"Ke depan, kami selalu berkomunikasi supaya daerah-daerah terpencil bisa berkembang seperti daerah lain, khususnya daerah di Kabupaten Way Kanan," kata Maizal Gazali.
Sedangkan Bustami dalam sambutannya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada PT BA atas perhatian dam kepeduliannya kepada perkembangan pendidikan di Way Kanan. "Maka dari itu kami dari Marga Semenguk Lima Kebuayan memberikan gelar kepada pimpinan PT BA, di antaranya Direktur SDM dan Umum Maizal Gazali bergelar Pangeran Jaya Delaga, Direktur HRD dan Umum PT BATR (anak perusahaan PT BA) Amir Faisol gelar Minak Kusuma Jaya, Specialist License dan Permit PT BATR Hendra Gunawan gelar Minak Sepuluh Ratu, dan Manajer Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT BA Teguh Budi Santoso gelar Minak Kepala Migo."
Selain itu, gelar adat juga diberikan kepada sejumlah tokoh, di antaranya istri Gubernur Lampung Ny. Truly Sjachroedin Z.P. gelar Sutan Ratu Takunan, Kajari Blambangan Umpu R.M. Ari Prio Agung gelar Tuan Kejaksaan, Manajer Unit Usaha Tulung Buyut PTPN VII Moch. Tasrif Fachruddin gelar Pangeran Ratu Liyu, dan Direktur Utama PT Bumi Madu Mandiri (BMM) Gunamarwan gelar Pangeran Wira. (LEH/D-3)
Sumber: Lampung Post, Kamis, 26 April 2012
Acara digelar dalam pesta adat (begawi) di gedung Islamic Center, Rabu (25-4). Pemberian gelar adat dihadiri tokoh adat dari Kebuayan Semenguk, Buay Baradatu, Buay Barasakti, Buay Pemuka Bangsa Raja, dan Buay Pemuka Pangeran Udik.
Pemberian gelar adat disaksikan Ketua Majelis Penyimbang Adat Provinsi Lampung Kanjeng Sutan Pesirah Penata Adat Sang Bumi Ruwai Jurai I, anggota Forkopimda Kabupaten Way Kanan, Wakil Bupati Way Kanan Raden Nasution Husin Gelar Raja Hukum. Selain itu, para penyimbang adat Way Kanan, penyimbang marga, penyimbang Tiyuh Jak lima kebuayan setempat.
Dalam kesempatan itu, Bupati Way Kanan Bustami Zainudin menjelaskan kegiatan dimaksudkan menjalin rasa kekeluargaan yang lebih dekat antara para penyimbang marga, penyimbang tiyuh dari lima kebuayan. "Sekaligus upaya melestarikan budaya Lampung, khususnya Kabupaten Way Kanan."
Oleh sebab itu, kata Bustami, gelar adat itu diberikan kepada para tokoh dan pengusaha yang telah berjasa membangun Lampung, khususnya Kabupaten Way Kanan. Pengangkatan sebagai bagian keluarga besar itu untuk memberikan rasa memiliki dan menjadikan Way Kanan sebagai kampung halaman sendiri.
Sebelum pemberian gelar adat, dalam rangka menyambut HUT ke-13 Kabupaten Way Kanan, PT Bukit Asam (Persero) Tbk. merealisasikan program CSR berupa bantuan pendidikan tahun 2012 senilai Rp360 juta kepada 50 mahasiswa asal Way Kanan yang diserahkan langsung Direktur SDM dan Umum PT BA Maizal Gazali dan diterima Bupati Bustami Zainudin.
Bantuan itu merupakan kepedulian PT BA kepada daerah sekitar sebagai komitmen perusahaan untuk berkembang harmonis bersama lingkungan.
"Ke depan, kami selalu berkomunikasi supaya daerah-daerah terpencil bisa berkembang seperti daerah lain, khususnya daerah di Kabupaten Way Kanan," kata Maizal Gazali.
Sedangkan Bustami dalam sambutannya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada PT BA atas perhatian dam kepeduliannya kepada perkembangan pendidikan di Way Kanan. "Maka dari itu kami dari Marga Semenguk Lima Kebuayan memberikan gelar kepada pimpinan PT BA, di antaranya Direktur SDM dan Umum Maizal Gazali bergelar Pangeran Jaya Delaga, Direktur HRD dan Umum PT BATR (anak perusahaan PT BA) Amir Faisol gelar Minak Kusuma Jaya, Specialist License dan Permit PT BATR Hendra Gunawan gelar Minak Sepuluh Ratu, dan Manajer Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT BA Teguh Budi Santoso gelar Minak Kepala Migo."
Selain itu, gelar adat juga diberikan kepada sejumlah tokoh, di antaranya istri Gubernur Lampung Ny. Truly Sjachroedin Z.P. gelar Sutan Ratu Takunan, Kajari Blambangan Umpu R.M. Ari Prio Agung gelar Tuan Kejaksaan, Manajer Unit Usaha Tulung Buyut PTPN VII Moch. Tasrif Fachruddin gelar Pangeran Ratu Liyu, dan Direktur Utama PT Bumi Madu Mandiri (BMM) Gunamarwan gelar Pangeran Wira. (LEH/D-3)
Sumber: Lampung Post, Kamis, 26 April 2012
No comments:
Post a Comment