LIWA (Lampost): Jalan yang terlalu sempit menjadi kendala pengelola objek wisata Lumbok untuk menarik minat pengunjung. Oleh karena itu, Pemkab diminta untuk memperlebar jalan agar PAD (pendapatan asli daerah) bisa dihimpun dari sektor tersebut.
Rusman, salah satu anggota DPRD Lambar, sangat menyayangkan keberadaan jalan raya menuju objek wisata Lumbok yang hingga kini belum juga diperlebar. Padahal, jika kendaraan bus bisa hilir mudik, dipastikan pengunjung yang memasuki wilayah ini meningkat.
Objek wisata Lumbok sendiri kini dilengkapi sarana hotel yang cukup memadai (megah) serta ditunjang panorama Danau Ranau yang asri yang merupakan ciri khas Kabupaten Lambar.
Dari semua potensi yang ada, menurut Rusman, sudah seharusnya objek wisata itu diimbangi dengan sarana jalan yang juga memadai. Faktanya, kata Rusman, jalan yang ada selain terjal, juga sempit, sehingga tak bisa dilalui bus.
Dia mencontohkan panitia MTQ ke-38 yang akan diselenggarakan di Lampung Barat berniat memprogramkan peserta tur ke Lumbok. Tetapi, karena jalan menuju objek wisata tersebut kecil sehingga sulit dilalui bus, niat tersebut urung.
Sebagai alternatif, panitia berencana mengalihkan kunjungan wisata peserta MTQ ke Krui.
"Itu contoh kecil. Bayangkan jika wisatawan yang datang berskala nasional. Hanya lantaran jalan menuju lokasi sempat, mereka akan kecewa. Kita semua yang rugi," ujar dia lagi.
Dengan kondisi jalan yang seadanya, Rusman menyangsikan Lampung Barat akan mengalami peningkatan pengunjung.
Agar tak jalan di tempat, kini sudah saatnya Pemkab melakukan pembenahan, terutama untuk akses jalan menuju lokasi. Sehingga, apa yang diharapkan bersama dapat cepat terwujud.
"Bila tidak segera dicarikan solusi, bukan tidak mungkin objek wisata Lumbok hanya akan menjadi menara gading," ujar dia. (CK-7/D-1)
Sumber: Lampung Post, Senin, Sabtu, 10 April 2010
No comments:
Post a Comment