BANDAR LAMPUNG (Lampost) Setelah masuk Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) untuk pawai pendidikan dengan peserta terbanyak dan nyeruwit, Bandar Lampung kembali siap masuk Muri. Kegiatan kali ini merupakan pemecahan rekor Muri untuk tari bedana yang diprakarsai Dewan Kesenian Bandar Lampung (DKBL) masih dalam kaitan memeriahkan HUT ke-331 Kota Bandar Lampung.
Pemecahan rekor Muri yang pertama untuk tari bedana ini akan menghadirkan 1.500 penari yang terdiri para pelajar SMP dan SMA se-Bandar Lampung dan digelar di Stadion Pahoman, Bandar Lampung, hari ini (20-6). Pergelaran tari massal ini didukung puluhan pemusik pengiring dari berbagai sanggar dan seniman Bandar Lampung.
Menurut Ketua Umum Dewan Kesenian Bandar Lampung (DKBL) Eva Dwiana Herman H.N., tari bedana merupakan kesenian rakyat Lampung. Tari pergaulan muda-mudi Lampung ini dipengaruhi budaya Islam, termasuk pengaruh musik pengiringnya. Tari ini biasanya dibawakan dalam acara-acara adat dan acara yang tidak formal sebagai ungkapan kegembiraan.
"Tujuan pergelaran ini untuk memasyarakatkan tari bedana dan juga memperkenalkan tari ini ke kalangan yang lebih luas. Saya ingin tari bedana bisa menasional seperti tari poco-poco," ujar Eva Dwiana, kemarin.
Selain itu, kata Eva Dwiana, tari bedana sebagai salah satu warisan budaya dan kearifan lokal Lampung harus terus ditumbuhkembangkan dan dilestarikan.
"Tari pergaulan yang Islami ini layak dan punya potensi untuk go national. Apalagi, sekarang ini banyak koreografer Lampung yang sudah mengkreasikannya, antara lain tari bedana tayuhan dan tari bedana marawis," kata dia.
Ketua Harian DKBL yang juga Ketua Pelaksana Kegiatan, M. Yudhi memaparkan semua persiapan berjalan lancar. Sudah beberapa kali latihan bersama berjalan dengan baik. "Mudah-mudahan pada hari H-nya tidak ada kendala. Sebelum pergelaran resmi Kamis (20-6), kami akan menggelar geladi resik pada Rabu (19-6) sore," kata Yudhi, di sela-sela latihan.
Sementara itu, Wali Kota Bandar Lampung Herman H.N. mengatakan Pemkot Bandar Lampung punya komitmen untuk terus menggelar kegiatan kesenian dan budaya. "Ini merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkembangkan dan melestarikan budaya daerah Lampung, salah satunya dengan menggelar tari bedana secara massal," ujar Herman H.
N. Tari bedana, kata Herman, merupakan tari pergaulan yang bernapaskan Islam yang mencerminkan tata kehidupan masyarakat Lampung yang ramah dan terbuka sebagai simbol persahabatan pergaulan. "Jadi, tari bedana selain punya nilai estetika yang tinggi, juga punya nilai filosofi dan spiritual," kata Herman H.N. (UZK/S1)
Sumber: Lampung Post, Kamis, 20 Juni 2013
Pemecahan rekor Muri yang pertama untuk tari bedana ini akan menghadirkan 1.500 penari yang terdiri para pelajar SMP dan SMA se-Bandar Lampung dan digelar di Stadion Pahoman, Bandar Lampung, hari ini (20-6). Pergelaran tari massal ini didukung puluhan pemusik pengiring dari berbagai sanggar dan seniman Bandar Lampung.
Menurut Ketua Umum Dewan Kesenian Bandar Lampung (DKBL) Eva Dwiana Herman H.N., tari bedana merupakan kesenian rakyat Lampung. Tari pergaulan muda-mudi Lampung ini dipengaruhi budaya Islam, termasuk pengaruh musik pengiringnya. Tari ini biasanya dibawakan dalam acara-acara adat dan acara yang tidak formal sebagai ungkapan kegembiraan.
"Tujuan pergelaran ini untuk memasyarakatkan tari bedana dan juga memperkenalkan tari ini ke kalangan yang lebih luas. Saya ingin tari bedana bisa menasional seperti tari poco-poco," ujar Eva Dwiana, kemarin.
Selain itu, kata Eva Dwiana, tari bedana sebagai salah satu warisan budaya dan kearifan lokal Lampung harus terus ditumbuhkembangkan dan dilestarikan.
"Tari pergaulan yang Islami ini layak dan punya potensi untuk go national. Apalagi, sekarang ini banyak koreografer Lampung yang sudah mengkreasikannya, antara lain tari bedana tayuhan dan tari bedana marawis," kata dia.
Ketua Harian DKBL yang juga Ketua Pelaksana Kegiatan, M. Yudhi memaparkan semua persiapan berjalan lancar. Sudah beberapa kali latihan bersama berjalan dengan baik. "Mudah-mudahan pada hari H-nya tidak ada kendala. Sebelum pergelaran resmi Kamis (20-6), kami akan menggelar geladi resik pada Rabu (19-6) sore," kata Yudhi, di sela-sela latihan.
Sementara itu, Wali Kota Bandar Lampung Herman H.N. mengatakan Pemkot Bandar Lampung punya komitmen untuk terus menggelar kegiatan kesenian dan budaya. "Ini merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkembangkan dan melestarikan budaya daerah Lampung, salah satunya dengan menggelar tari bedana secara massal," ujar Herman H.
N. Tari bedana, kata Herman, merupakan tari pergaulan yang bernapaskan Islam yang mencerminkan tata kehidupan masyarakat Lampung yang ramah dan terbuka sebagai simbol persahabatan pergaulan. "Jadi, tari bedana selain punya nilai estetika yang tinggi, juga punya nilai filosofi dan spiritual," kata Herman H.N. (UZK/S1)
Sumber: Lampung Post, Kamis, 20 Juni 2013
No comments:
Post a Comment