BANDAR LAMPUNG (Lampost): Sebentar lagi, warga Bandar Lampung dapat menikmati tempat wisata kuliner di Jalan Katamso. Lokasi ini dibangun Departemen Koperasi Perindustrian dan Perdagangan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Bandar Lampung Enny Wahyuni mengatakan pusat santap malam di jalan itu berawal dari proposal yang diajukan Dinas Perindag seluruh Indonesia. Setelah diseleksi, Bandar Lampung menjadi salah satu percontohan dari lima kota yang ditetapkan pemerintah pusat.
Tujuannya, memperkenalkan dan mengembangkan potensi wisata yang ada di daerah dan memberi peluang kepada pedagang makanan untuk mengembangkan ekonomi keluarga. Selain itu, memperkenalkan produk makanan khas Lampung dan mengembangkan potensi dan sumber daya alam guna menarik investasi.
"Untuk tahap awal, pemerintah pusat membantu 20 gerobak makanan, meja kursi, dan tenda. Jika dianggap berhasil, pemerintah pusat akan menambah bantuan pengembangan kawasan wisata kuliner yang menjadi percontohan ini," kata Enny, dalam rapat pembahasan lokasi yang akan dijadikan kawasan wisata kuliner tersebut, Rabu (9-1).
Langkah yang sudah diambil Deperindag, yaitu menyeleksi pedagang yang akan menempati 20 gerobak makanan tersebut. Dari 42 pedagang makanan yang mengajukan usulan, diseleksi menjadi 20 pedagang. Sedangkan makanan yang akan disajikan berbagai aneka kuliner. Misalnya, beraneka ragam nasi, sop, mi, soto, steak, jus, dan es.
"Pada tanggal 21 Desember 2007 lalu, kami sudah menyeleksi jenis makanan yang akan disajikan di kawasan wisata kuliner tersebut. Baik terkait cita rasa, cara penyajian, sampai mengenai harga. Gerobak bantuan tersebut kini sudah ada di dinas dan tinggal dibagikan saja," kata mantan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bandar Lampung itu.
Wakil Wali Kota Bandar Lampung Kherlani yang memimpin rapat penentuan tempat kawasan wisata kuliner mengatakan, sebenarnya, lokasi yang diajukan Dinas Perindag adalah Jalan Pangkal Pinang. Sedangkan untuk menjadi suatu kawasan wisata kuliner, banyak lokasi yang cukup strategis untuk dibuka sebagai kawasan.
"Jangan sampai, pengembangan kawasan wisata kuliner menjadi mandek, seperti di Jalan Kartini yang kini dinilai kurang representatif lagi dan sepi pengunjung," kata dia.
Dalam rapat itu dihadiri Kepala Dinas Kebersihan dan Keindahan (DKK) Kota Bandar Lampung Syaiful Anwar, Kadis Perhubungan Eddy D. Saleh, Kadis Bina Marga dan Permukiman (BMP) Syauki Shobir, Kadis Tata Kota Somad Raku, dan sejumlah pejabat lainnya,
Banyak usulan soal lokasi yang akan digunakan sebagai kawasan wisata kuliner. Mulai Lapangan Merah Enggal yang dianggap paling strategis, sampai kawasan GOR Sumpah Pemuda Way Halim.
"Kalau saya mengusulkan lokasi wisata kuliner di Jalan Katamso (Simpur Centre). Kawasan itu bisa dikembangkan ke Jalan Jenderal Suprapto dan dapat diperbanyak dengan memindahkan pedagang makanan malam yang ada di Jalan Kartini," kata Kepala DKK Kota Bandar Lampung Syaiful Anwar.
Setelah menerima berbagai usulan dengan memperhitungkan posisi lokasi, saluran pembuangan, dan analisis lalu lintas, akhirnya disepakati pengembangan kawasan wisata kuliner di Jalan Katamso.
"Kami tinggal merapatkan sekali lagi terkait teknis pelaksanaan di lapangan. Misalnya, jam buka kawasan wisata kuliner, perjanjian dengan pedagang, dan masalah keamanan, penerangan, serta kenyamanan pengunjung," kata Kherlani. n KIM/K-1
Sumber: Lampung Post, Jumat, 11 Januari 2008
No comments:
Post a Comment