BANDAR LAMPUNG (Lampost): Kunjungan wisatawan ke Lampung terus meningkat. Bandar Lampung dan Lampung Selatan menjadi dua daerah yang paling banyak dikunjungi wisatawan di sepanjang 2010.
Data yang Lampung Post peroleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Lampung, Selasa (25-1), menunjukkan sejak Januari hingga Desember 2010 terdapat 2.173.606 wisatawan yang mengunjungi berbagai destinasi wisata di Lampung.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan jumlah kunjungan wisatawan pada 2009 lalu yang hanya 2.019.852 orang. "Walaupun naik sedikit, ini menjadi tanda bahwa objek wisata kita sudah cukup dikenal dan diminati wisatawan," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Disbudpar Lampung Baihaqqi di ruang kerjanya kemarin.
Dia menjelaskan wisatawan yang berkunjung ke Lampung tahun lalu didominasi wisatawan nusantara, yakni 2.136.103 orang. Sedangkan wisatawan mancanegara yang datang hanya 37.503 orang.
Tahun ini Baihaqqi berharap ada kenaikan kunjungan wisatawan ke Lampung antara 5%--10%. Untuk mencapai target tersebut, Baihaqqi berharap berbagai instansi di Pemerintah Provinsi Lampung seperti Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga, dan lainnya bisa ikut melengkapi berbagai fasilitas penunjang di sekitar objek wisata.
Fasilitas itu khususnya di kawasan yang menjadi prioritas seperti bahari Tanjung Setia, Taman Nasional Way Kambas, ekowisata Teluk Kiluan, Gunung Anak Krakatau dan Pulau Sebesai, Bumi Kedaton, dan Menara Siger.
"Masih banyak lokasi lainnya. Tapi yang diprioritaskan ya enam lokasi itu," ujarnya.
Disbudpar sudah menyiapkan rencana pengembangan berbagai kawasan tersebut seperti pembangunan surfing camp di Tanjung Setia, penyediaan sarana snorkling dan diving di Teluk Kiluan.
Selain itu, penyediaan kapal wisata di Pelabuhan Canti menuju Gunung Anak Krakatau, serta pembangunan convention hall di Menara Siger, Bakauheni.
Pengembangan seperti inilah, kata Baihaqqi, yang butuh dukungan satuan kerja terkait lainnya di Lampung. "Seperti yang kita ketahui saat ini DPRD Provinsi sedang menyusun Raperda tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah atau Rippda. Dari Rippda inilah nanti diketahui siapa yang berbuat apa. Dengan demikian kami yakin pengembangan wisata bisa maksimal," kata Baihaqqi. MG3/D-2
Sumber: Lampung Post, Rabu, 26 Januari 2011
No comments:
Post a Comment