LIWA (Lampost): Lebih dari 100 wisatawan mancanegara menikmati pergelaran budaya dan sejumlah objek wisata di Lampung Barat, Minggu (16-1).
MERAPAT DI KRUI. Kapal pesiar Odessy Clipper asal Amerika Serikat yang membawa 103 wisatawan mancanegara merapat di pantai Krui, Lampung Barat, Minggu (16-1). Pemkab Lambar menyambut rombongan wisatawan dengan menggelar acara budaya.
(LAMPUNG POST/HENDRI ROSADI)
Rombongan wisatawan berlabuh di Pelabuhan Kualastabas, Kecamatan Pesisir Tengah, Krui, sekitar pukul 07.00, dengan menumpang kapal pesiar Odessy Clipper asal Amerika Serikat.
Mereka disambut Camat Pesisir Tengah Edi Muktar dengan cara mengalungkan tapis kepada salah seorang perwakilan tamu ekseklusif tersebut. Kemudian mereka juga disambut tari Bedana.
Setelah itu, para turis melanjutkan perjalanan menggunakan enam bus menuju Lamban Gedung Kerajaan Paksi Pak Skala Brak di Kecamatan Batubrak. Ke-103 turis asing itu disambut Dalom Putri Arigina N.F.Z. Pernong, putri pertama Edwar Syah Pernong Gelar Sultan Skala Brak yang Dipertuan ke-23. Dalom Putri dengan bahasa Inggris yang lancar menjelaskan sejarah Kerajaan Skala Brak. "Lamban Gedung yang merupakan pusat Kerajaan Sekala Brak menyimpan sejarah berdirinya Kerajaan Sekala Brak serta banyaknya peninggalan sejarah," kata dia.
Setelah menerima penjelasan dari Dalom Putri, para pelancong asing itu melihat peninggalan-peninggalan bersejarah di Lamban Gedung. Mereka juga berbaur saat menikmati atraksi tari adat di halaman Lamban Gedung.
Di lamban gedung, wisatawan antusias dan mengabadikan sejumlah pusaka-pusaka Kerajaan Paksi Pak Skala Brak di Kecamatan Batu Brak dan kain tapis. Usai menyaksikan berbagai seni budaya di lamban gedung Kepaksian Buay Pernong itu, para turis diajak ke tempat pengolahan kopi luwak di Pekon Way Mengaku. Di tempat tersebut, selain menyaksikan cara pembuatan kopi luwak, para turis itu pun tidak ketinggalan untuk ikut mencicipi kopi luwak.
Tak lupa, mereka juga membawa pulang kopi itu ke negara mereka sebagai oleh-oleh. "Saya sangat merasakan perbedaan rasa dan aroma antara kopi biasa dengan kopi luwak," kata Richard, turis asal Australia.
Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan menuju Pekon Pahmongan di Kecamatan Pesisir Tengah. Di tempat tersebut para turis itu menyaksikan atraksi panjat damar yang dilakukan warga, baik kaum ibu maupun kaum bapak. "Agar para tamu itu dapat menyaksikan serta mengetahui secara langsung tentang aneka seni budaya serta kekayaan alam yang dimiliki masyarakat Lampung Barat, sejumlah warga Pekon Pahmongan juga menyuguhkan atraksi panjat damar yang dilakukan bapak-bapak maupun ibu-ibu dengan lokasinya dipusatkan di repong damar milik masyarakat Pekon Pahmongan," kata Camat Pesisir Tengah Edi Muktar, kemarin.
Sementara, Tuch (64), wisatawan asal Amerika Serikat, mengakui telah berwisata lebih dari seratus negara. "Sudah lebih dari seratus negara yang saya kunjungi, tetapi Lambar memiliki karakter tersendiri baik alamnya maupun masyarakatnya," kata dia.
Selanjutnya, 103 pelancong itu menikmati keindahan alam Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dengan salah satu objek andalan anggrek yang banyak terdapat di kawasan hutan.
Sebelum mengakhiri safarinya, mereka dikenalkan dengan budi daya damar di Pekon Pahmungan, Kecamatan Pesisir Tengah. "Kunjungan kami sehari di sini sangat terkesan dan banyak sekali potensi baik alam maupun budaya Lambar yang sangat menarik," kata Christian asal Spanyol. (HEN/ELI/U-1)
Sumber: Lampung Post, Senin, 17 Januari 2011
No comments:
Post a Comment