April 10, 2011

[Perjalanan] Gurihnya Mujair Bakar Lumbok Seminung

LUMBOK SEMINUNG. Bertandang ke Lampung Barat belum lengkap kalau tak menikmati ramahnya Danau Ranau dan lezatnya ikan mujair bakar ala Lumbok Seminung.

Kalimat tersebut kerap terucap dari sejumlah tamu pemerintah dan swasta, bahkan masyarakat biasa yang datang berkunjung atau melaksanakan tugas kerja ke Lampung Barat.




FOTO-FOTO: LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

Eksotisnya suasana sekitar Danau Ranau memberi nuansa keramahan dan kesejukan sehingga tak jarang homestay yang sudah dikelola masyarakat setempat dan Hotel Semunng Lumbok Resort kedatangan tamu hanya untuk menikmati suasana malam dan pagi di tepi Danau Ranau.

"Kami berusaha memberi mereka kebebasan di sini, menikmati suasana alam, berinteraksi dengan kultur dan adat yang ada di tengah-tengah masyarakat," kata Meko Heri Effendi, ketua Organisasi Pekon Wisata Tepian Ranau, Jumat (8-4).

Terkait dengan fenomena alam, yakni tercemarnya Danau Ranau oleh zat belerang, Meko mengatakan pihaknya sebisa mungkin memberikan imbauan kepada pengunjung untuk tidak bermain di Danau Ranau dulu, khususnya mandi.

Kejadian alam seperti ini, kata dia, biasanya dalam waktu satu pekan setelah normal kembali aktivitas wisata juga normal. "Ini sementara aja, karena Danau Ranau sedang tercemar," kata dia.

Di Pekon Wisata ini, kata dia, kami berusaha menyajikan berbagai paket kegiatan, seperti mengitari danau menggunaan kapal motor dan sampan, memancing, menombak ikan, hiking view Gunung Seminung dan Danau Ranau, bahkan mengintai sunrice dari perbukitan.

Pengunjung lokal saat ini juga kian ramai, apalagi semakin bertambahnya fasilitas something to do bagi pengunjung, yakni tempat pemancingan wisata yang dibangun Pemkab Lampung Barat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan dan mulai tumbuhnya industri wisata dalam bentuk pondok makan dan lesehan.

Menariknya, menu utama pondok makan dan lesehan yang ada di sekitar Danau Ranau adalah ikan mujair atau nila bakar. Sedikitnya ada tiga pondok makan dan lesehtan sehingga pengunjung bisa memilih selera dan lokasi pondok yang mereka inginkan.

Tak heran jika ikan bakar ala Lumbok Seminung menjadi bagian penting jika berkunjung ke Danau Ranau, khususnya Kecamatan Lumbok Seminung. "Ikan mujair Lumbok Seminung lebih gurih," kata salah satu pengunjung.

Hari libur PNS, Sabtu dan Minggu serta hari libur nasional, terlihat lonjakan pengunjung untuk menyaksikan pesona danau ranau, sebagian besar mereka datang bersama keluarganya.

Pondok Pemancingan Wisata Tepi Ranau di Pekon Kagungan, Lumbok Seminung, yang dibangun Pemkab Lambar melalui Dinas Kelautan dan Perikanan tidak hanya menyiapkan tempat bagi pengunjung untuk bersantai sambil menunggu ikan bakar, tetapi di sini mereka bisa memancing bersama keluarganya.

Ibu-ibu sambil bercengkerama dengan leluasa mengawasi anak-anak mereka bermain dengan jernihnya air danau ranau. "Tempatnya sudah enak, tapi masih ada kekurangan fasilitas pendukung aja," kata salah seorang pengunjung. (HENDRI ROSADI/M-1)

Sumber: Lampung Post, Minggu, 10 April 2011

1 comment:

  1. alahamdullilah kami bersuykur apa yg selama ini menjadi harapan kami di lumbok ter kabul,cuma 1 hal yang perlu di perhatikan dan masukan khusus untuk pemkab Lampung barat,agar bisa mengeluarkan peraturan daerah untuk melarang warga masyarakat,supaya tidak menggunakan pukat jaring apa bila mencari ikan karna saat ini kondisi danau sudah kotor disebabkan tidak adanya tumbuhan2an danau ( galong ) yg bisa menahan ombak dan menyaring kotoran akibat arus air,dan hal ini disebabkan karna adanya segelintir orang yg merusak habitat galong tersebut dg cara dipukat.

    ReplyDelete