BANDAR LAMPUNG (Lampost): Segenap awak redaksi Lampung Post harus mempertahankan faktor kepercayaan (trust) dalam setiap kebijakan pemberitaan. Faktor kepercayaan tersebut merupakan unsur utama untuk survive di tengah persaingan bisnis era globalisasi.
"Lampung Post harus menjaga kepercayaan agar tetap berada pada jalur yang benar sesuai dengan tugas fungsinya sebagai pers," kata guru besar Universitas Lampung Sudjarwo dalam diskusi di kantor redaksi harian ini, Rabu (8-8).
Diskusi menyambut peringatan ulang tahun ke-38 Lampung Post itu juga menghadirkan pembicara dosen FISIP Unila Syarief Makhya, Pembantu Dekan I FKIP Unila Toha B. Sampurnajaya, dan dosen Fakultas Pertanian Unila Bustomi Rosadi. Pembicara lain, Yuria Putra Tubarat (Kadin Lampung), Yusuf Kohar (Apindo Lampung), dan Agus Nompitu (KAHMI Lampung).
Sudjarwo juga melihat banyak "lulusan" Lampung Post yang kini bekerja di tempat lain masih memiliki gaya tulisan yang khas. "Saya bersahabat dengan Lampung Post sejak 1970-an. Jadi saya hafal betul gaya tulisan wartawan Lampung Post dan itu tidak dimiliki media massa lainnya," ujarnya.
Agus Nompitu mengingatkan jajaran Lampung Post agar pada usia ke-38 tahun mewaspadai kecenderungan penurunan performa yang mengikuti pola diminishing return. Dalam situasi inilah, Lampung Post membutuhkan peranan divisi penelitian dan pengembangan (litbang) yang kuat.
"Litbang memegang peranan penting untuk menjaga kinerja Lampung Post," ujarnya.
Dari aspek bisnis, Yusuf Kohar melihat Lampung Post berhasil menjaga eksistensi sebagai harian tepercaya bagi kalangan pengusaha. Penyajiannya juga cukup lengkap dari berbagai sisi, seperti politik, hukum, dan pendidikan.
"Pengusaha yang baik tidak hanya melulu membaca berita ekonomi dan bisnis, tetapi mengikuti juga perkembangan berita lain karena semua aspek saling terkait dengan situasi bisnis," kata Yusuf.
Sumber: Lampung Post, Kamis, 9 Agustus 2012
"Lampung Post harus menjaga kepercayaan agar tetap berada pada jalur yang benar sesuai dengan tugas fungsinya sebagai pers," kata guru besar Universitas Lampung Sudjarwo dalam diskusi di kantor redaksi harian ini, Rabu (8-8).
Diskusi menyambut peringatan ulang tahun ke-38 Lampung Post itu juga menghadirkan pembicara dosen FISIP Unila Syarief Makhya, Pembantu Dekan I FKIP Unila Toha B. Sampurnajaya, dan dosen Fakultas Pertanian Unila Bustomi Rosadi. Pembicara lain, Yuria Putra Tubarat (Kadin Lampung), Yusuf Kohar (Apindo Lampung), dan Agus Nompitu (KAHMI Lampung).
Sudjarwo juga melihat banyak "lulusan" Lampung Post yang kini bekerja di tempat lain masih memiliki gaya tulisan yang khas. "Saya bersahabat dengan Lampung Post sejak 1970-an. Jadi saya hafal betul gaya tulisan wartawan Lampung Post dan itu tidak dimiliki media massa lainnya," ujarnya.
Agus Nompitu mengingatkan jajaran Lampung Post agar pada usia ke-38 tahun mewaspadai kecenderungan penurunan performa yang mengikuti pola diminishing return. Dalam situasi inilah, Lampung Post membutuhkan peranan divisi penelitian dan pengembangan (litbang) yang kuat.
"Litbang memegang peranan penting untuk menjaga kinerja Lampung Post," ujarnya.
Dari aspek bisnis, Yusuf Kohar melihat Lampung Post berhasil menjaga eksistensi sebagai harian tepercaya bagi kalangan pengusaha. Penyajiannya juga cukup lengkap dari berbagai sisi, seperti politik, hukum, dan pendidikan.
"Pengusaha yang baik tidak hanya melulu membaca berita ekonomi dan bisnis, tetapi mengikuti juga perkembangan berita lain karena semua aspek saling terkait dengan situasi bisnis," kata Yusuf.
Sumber: Lampung Post, Kamis, 9 Agustus 2012
No comments:
Post a Comment