BANDAR LAMPUNG--Tembang Nyepok Denderan dan Segata dengan iringan musik khas Lampung, gitar gambus suguhan dari Museum Lampung, tampil memukau pada acara Pameran Peragaan Alat Musik Tradisional Nusantara di aula Museum Nasional Jakarta, Selasa (12-10) malam lalu.
Pameran yang berlangsung dari 12 Oktober hingga 12 November ini diikuti 33 peserta dari berbagai museum yang ada di Indonesia.
Kedua tembang ini dilantunkan Susilowati dan Sutan Purnama dengan mengenakan pakaian adat Lampung yang diiringi petikan gitar gambus dari Sahroni. Lagu Nyepok Denderan menceritakan kisah seorang perempuan yang mencintai jejaka anak pejabat yang kaya, ia merasa rendah diri dan khawatir akan kelangsungan cintanya.
Berbeda dengan lagu Segata yang mencerminkan keceriaan muda-mudi yang sedang bercinta. "Kami bersyukur penampilan dari Museum Lampung mendapat sambutan hangat dari penonton," kata Ketua Rombongan, Surnidam, kemarin (15-10).
Sebelumnya, penonton disuguhi tari Jaranan dengan mencambuk alat musik gendangnya menghantarkan peragaan wakil dari Museum Jawa Timur. Berikut atraksi yang menegangkan makan kaca dan tidur di atas paku. Kemudian Museum Nusa Tenggara Timur di bawah pimpinan Leonard menyuguhkan kesenian Sasando klasik dan Sasando elektrik mengiringi tari pergaulan muda-mudi. Museum Sumatera Utara menghadirkan tari Tor Tor dengan 4 penari wanita, gendang, gitar, dan suling. Setelah sepuluh menit tampil, giliran Nyimas Kartini bernyanyi Khalakat mengikuti irama kecapi suling persembahan Museum Jawa Barat.
Pada kesempatan itu juga Museum Jawa Barat memberi miniatur kecapi suling yang diterima Kepala Museum Nasional Jakarta Retno. Selanjutnya Museum Sumatera Selatan menampilkan gitar tunggal dengan lagu Batang Hari Sembilan.
Giliran berikutnya Museum Kalimantan Barat yang menampilkan permainan alat musik sape�gitar kayu yang masih terlihat alami�menyenandungkan kritik sosial tentang masyarakat sekarang yang melupakan budayanya. Pameran peragaan alat musik daerah malam itu diakhiri penampilan dari Museum Sulawesi Utara dengan tari Poco-poco.
Kepala Museum Nasional Jakarta Retno menjelaskan pameran ini sebagai ujud kekhawatiran bangsa akan adanya penurunan atau bahkan kepunahan seni budaya daerah Nusantara. "Karena itu kami menggelar pameran bernuansa seni budaya Nusantara bertajuk Pameran Peragaan Alat Musik Tradisional Nusantara. Pameran mempertontonkan peragaan alat musik dari masing- masing daerah dengan segala keunikannya," ujarnya. (AST/L-2)
Sumber: Lampung Post, Sabtu, 16 Oktober 2010
No comments:
Post a Comment