Bandarlampung, 26/10 (ANTARA) - Penyair Lampung Isbedy Stiawan ZS memehuni undangan Temu Sastra Indonesia (TSI) ketiga di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, 28-31 Oktober 2010.
"Saya diundang ke TSI bukan hanya mengikuti kegiatan itu saja, tapi saya diundang khusus untuk menulis puisi bertema tentang Tanjungpinang. Sehingga, beberapa fasilitas untuk saya sudah dipenuhi panitia," ujar dia, di Bandarlampung, Selasa.
Namun, lanjut dia, keberangkatannya ke TSI tersebut atas dukungan Pemprov Lampung, Dewan Kesenian Lampung, dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisatawa (Disbudpar) Lampung.
Isbedy menambahkan, tentang Tanjungpinang baginya sudah tidak asing. Sebab, ia sudah beberapa kali bertandang ke pusat Ibu kota Provinsi Kepri itu, diundang kegiatan sastra.
"Jadi, saya mahfum kalau kemudian panitia mengundang saya secara khusus agar menulis puisi tentang Tanjungpinang. Ada dua puisi yang sudah saya kirim, yaitu 'Penyengat' dan 'Bintan'," ujarnya menjelaskan.
Selain tampil pada malam pembacaan puisi, Isbedy juga akan mengikuti berbagai sesi dari TSI tersebut, seperti diskusi dan pentas sastra, serta "workshop" sastra.
"Insya Allah saya juga akan mampir di Rumahhitam, Batam, untuk suatu acara sastra," tutur sastrawan Lampung ini yang baru saja menerbitkan dua buku sastra digital ("e-book") yakni kumpulan cerpen "Mata Ibu" dan kumpulan puisi "Perempuan Berpayung Merah [Di Kota Petuah]" oleh penerbit Evolitera-Jakarta.
Menyinggung TSI ketiga itu, Isbedy menjelaskan, pertama digagas di Jambi pada tahun 2008. Setahun kemudian TSI berlangsung di Pangkalpinang, Bangka Belitung.
"Pada TSI ketiga ini dikelola oleh Disbudpar Kota Tanjungpinang. Sejumlah sastrawan dari berbagai daerah/provinsi dipastikan akan hadir," imbuh dia.
Sementara itu, Gubernur Lampung Sjachroedin ZP menyambut baik aktivitas seniman di daerahnya, bahka akan mendukung beragam kegiatan.
Menurut dia, Isbedy itu adalah seniman daerah yang sudah terkenal. Jangankan ke Tanjungpinang, ke luar negeri pun akan diupayakan dibantu.
Isbedy Stiawan selain aktif berkarya dalam menciptakan puisi, juga sering membuat cerpen dan karyanya pun dipublikasikan berbagai media.
Selain itu, ia kerap membuat tulisan opini guna mengkritisi kebijakan atau memberikan solusi atas berbagai persoalan di Lampung.
Sumber: Antara, Selasa, 26 Oktober 2010
No comments:
Post a Comment