Bandarlampung, 25/10 (ANTARA)- Sebanyak 81 siswa SMP se-Kota Bandarlampung mengkuti lomba berbahasa Lampung yang diselenggarakan oleh "Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Lampung" setempat.
"Kami ingin menumbuhkan kembali minat siswa dalam mempelajari bahasa dan aksara Lampung sebagai identitas kedaerahan, selain untuk memupuk rasa bangga terhadap budaya daerah sendiri," kata Ketua MGMP Bahasa Lampung SMP Kota Bandarlampung, Laurena Elfa, di Bandarlampung, Senin.
Dia menjelaskan, minat siswa, khususnya di daerah perkotaan, dalam mendalami dan mempelajari aksara dan bahasa Lampung saat ini sangat rendah, selain didorong oleh lemahnya metode pengajaran terhadap mata pelajaran tersebut, juga disebabkan faktor lingkungan yang tidak mendukung.
Menurut guru yang juga mengajar mata pelajaran bahasa Lampung di SMP 14 Bandarlampung itu, jumlah siswa yang mampu membaca aksara dan berbahasa Lampung di sekolah saat ini sangat sedikit, tidak sampai 50 persen dari jumlah keseluruhan penghuni kelas yang berjumlah 32 orang.
"Saya terpaksa tidak menggunakan seratus persen bahasa Lampung sebagai pengantar untuk mengajar, karena banyak siswa yang tidak mengerti," kata dia.
Padahal, dia melanjutkan, sebagai materi lokal yang berfungsi untuk menjaga kelestarian budaya daerah, penggunaan bahasa Lampung sebagai bahasa pengantar dalam mengajar, mutlak dilakukan.
Untuk membangkitkan minat dalam berbahasa Lampung, pihaknya pernah mengeluarkan edaran kepada seluruh sekolah anggota MGMP, yang berisikan kewajiban menggunakan bahasa Lampung sebagai bahasa pengantar di sekolah setiap satu pekan sekali, pada 2007.
Sayangnya, edaran yang dibuat lebih tiga tahun lalu itu tidak dijalankan oleh hampir seluruh sekolah di kota itu.
Laurena berharap Dinas Pendidikan Provinsi Lampung dapat menginstruksikan hal yang sama kepada seluruh sekolah demi penyelamatan bahasa Lampung sebagai aset daerah dan nasional.
Upaya lain yang dilakukan, kata dia, adalah dengan membuat perlombaan rutin setiap tahun yang terkait dengan penggunaan bahasa Lampung dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, perlombaan bahasa Lampung yang dilaksanakan oleh MGMP Bahasa Lampung SMP Kota Bandarlampung, di Aula SMP 16 Bandarlampung, Senin, mempertandingkan dua cabang perlombaan, masing-masing "Waraghan" (mendongeng dalam bahasa Lampung), dan kecepatan membaca aksara Lampung.
Acara tersebut diikuti oleh 50 SMP negeri, swasta, dan MTs di Kota Bandarlampung.
"Lumayan tinggi minatnya, karena hampir semua sekolah yang mengajarkan bahasa Lampung sebagai muatan lokal, ikut ambil bagian," kata dia.
Beberapa waktu lalu, Gubernur Lampung Sjachroedin ZP, mengatakan, posisi aksara dan bahasa Lampung yang termasuk sebagai salah satu aset nasional.
"Hanya ada empat daerah di Indonesia yang memiliki potensi bahasa dan aksara khas sekaligus, salah satunya Lampung," kata dia.
Selain Lampung, tiga daerah yang memiliki potensi serupa adalah Sumatera Utara, Jawa, dan Sulawesi Selatan.
"Sayang apabila potensi bagus itu harus punah karena ketidakpopuleran," kata dia.
Sumber: Antara, Senin, 25 Oktober 2010
No comments:
Post a Comment