LIWA (Lampost): Festival Teluk Setabas (FTS) XIV resmi dibuka Sekretaris Provinsi Lampung Berlian Tihang di lapangan Merdeka, Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat, Senin (24-10).
BUKA FESTIVAL TELUK STABAS. Sekretaris Provinsi Lampung Berlian Tihang (kiri) bersama Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri menabuh gamelan sebagai tanda dibukanya Festival Teluk Stabas XIV 2011 di Lapangan Merdeka Liwa, Lampung Barat, Senin (24-10). Pesta budaya tahunanan masyarakat Lambar ini menjadi wadah pelestarian adat, budaya, dan kesenian kabupaten setempat, serta menjadi ajang mempromosikan potensi wisata yang ada. (LAMPUNG POST/ARIPSAH)
Acara ini menjadi salah satu wadah pelestarian adat, budaya, dan kesenian Lambar, serta ajang mempromosikan potensi wisata yang ada. Sekprov saat membacakan sambutan Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. mengatakan Pemprov menyabut gembira FTS yang telah menjadi agenda tahunan masyarakat Lambar.
Berbagai potensi wisata, budaya, dan kesenian masyarakat kabupaten setempat harus dapat dipromosikan melalui berbagai kegiatan, sehingga menarik minat wisatawan nusantara dan mancanegara untuk mengunjungi wilayah tersebut.
Terlebih, kearifan lokal yang tecermin pada kehidupan masyarakat setempat menjadikan daerah Lambar cukup potensial menjadi salah satu tujuan wisata.
Bupati Lambar Mukhlis Basri mengatakan upaya pelastarian adat, budaya, dan kesenian daerah setempat menjadi prioritas pemerintah sebagai motivator pelestariannya. Begitu juga dengan potensi pariwisata yang tidak kalah indah dengan wilayah lain harus terus dipromosikan sehingga menarik minat wisatawan berkunjung ke daerah tersebut.
Dia hadapan seribuan tamu undangan dan warga yang menghadiri pembukaan FTS, Mukhlis menerangkan lestarinya budaya dan kesenian masyarakat serta terpromosikannya potensi wisata alam yang ada dapat menambah pendapatan daerah dan pada muaranya akan menciptakan kesejahteraan masyarakat setempat.
Peluang majunya sektor pariwisata ditunjang dengan mulai diujicobakannya lapangan terbang (lapter) Seray di wilayah pesisir sehingga memungkinkan dijadikan transportasi udara sebagai sarana wisatawan asing mendatangi Lambar.
Pembukaan FTS XIV cukup menyita perhatian seribuan warga dari berbagai kecamatan di Lambar dan puluhan wisatawan asing untuk menyaksikan berbagai atraksi kesenian, mulai hahiwang, hadrah, pencak silat, sekura, reog, kuda lumping, dan berbagai kesenian lain.
Selain itu, digelar juga peragaan busana adat masyarakat setempat, seperti dari Lampung, Jawa, Sunda, dan beberapa pakaian adat yang menggambarkan keanekaragaman masyarakat Lambar. (*/D-3)
Sumber: Lampung Post, Selasa, 25 Oktober 2011
No comments:
Post a Comment