RAJABASA (Lampost): Memiliki terumbu karang dan masuk daerah perlindungan laut (DPL), Desa Tejang, Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, cukup ideal bagi pelancong, terutama yang memiliki hobi berburu.
Sebab, hutan belantara di pulau seluas 2.600 hektare itu menyimpan aneka ragam hewan buruan. Kepala Desa Tejang, Pulau Sebesi, Sahroni meminta Pemkab Lamsel mempromosikan kawasan hutan setempat sebagai lokasi berburu babi hutan bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Dengan masuknya para pelancong yang hobi berburu dengan senapan, dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Pulau Sebesi," kata Sahroni, saat menyambut kedatangan rombongan wisata pelanggan Arie Tour dari PT Sinta Prima Feedmill, Selasa (5-10) siang.
Waktu itu, sejumlah pelancong singgah ke Pulau Sebesi sebelum melanjutkan perjalanan menuju Gunung Anak Krakatau (GAK). Era tahun 1990-an, kata Sahroni, para pelancong yang tergabung dalam Perbakin kerap menyalurkan hobinya berburu babi hutan, kancil, rusa, dan hewan tidak dilindungi yang ada di Pulau Sebesi.
Apalagi, pulau berpenghuni itu merupakan yang paling dekat dengan GAK. "Setiap berburu, mereka selalu mengajak warga sebagai penunjuk jalan. Mereka memberi imbalan sehingga warga senang kalau para pemburu itu datang ke Pulau Sebesi. Biasanya, setiap libur akhir pekan," kata Kades tersebut.
Selain menyimpan kelestarian hutan yang indah untuk menarik minat wisatawan, Desa Tejang juga memiliki wisata bahari yang eksotik berupa terumbu karang. "Keindahan wisata bahari Pulau Sebesi yang merupakan DPL sangat tepat untuk refreshing. Tetapi, sayang Pemkab kurang promosi sehingga kurang dikenal," kata Sahroni.
Desa Tejang, Pulau Sebesi, berpenduduk 2.727 jiwa atau dihuni 856 kepala keluarga. Sebagian besar bekerja sebagai nelayan dan petani yang mengembangkan kebun kelapa dan cokelat. Untuk menjangkau Desa Tejang, ujar Sahroni, bisa dengan perahu motor dari Dermaga Canti, Kecamatan Rajabasa, dengan jarak tempuh 1,5 jam perjalanan laut.
"Setiap pagi hingga siang, perahu motor melayani trayek lintas Dermaga Canti dan Pulau Sebesi. Kalau sore, perahu motor tidak melayani penumpang karena ombak besar," kata Sahroni. (AL/D-3)
Sumber: Lampung Post, Sabtu, 9 Oktober 2010
www.hunterexpeditioncamp.com www.indoswartour.com www.indoswaradventure.com
ReplyDelete