BANDAR LAMPUNG (Lampost): Pembukaan Begawi Adat dalam rangka peringatan HUT ke-327 Kota Bandar Lampung, di GOR Saburai, Enggal, Tanjungkarang Pusat, berlangsung meriah, Sabtu (20-6).
Ratusan warga Bandar Lampung antusias, berdesak-desakan ingin melihat dan menikmati berbagai tarian serta pertunjukan budaya lainnya. Begawi Adat ini merupakan salah satu agenda Visit Indonesia Year 2009.
Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sempat dibuat repot karena banyak pengunjung yang berusaha mendekati panggung, untuk melihat sajian-sajian budaya yang cukup menarik. Namun, petugas berusaha mencegah massa agar pembukaan Begawi berjalan lancar.
Pembukaan Begawi Adat ditandai dengan penglepasan balon dan burung merpati. Sementara itu, Wali Kota meniup lilin dan memotong kue sebagai simbol perayaan HUT Bandar Lampung.
Para pejabat penting yang hadir dalam pembukaan Begawi Adat, antara lain staf ahli Bidang Ekonomi dan Iptek Kementrian Budaya dan Pariwisata Titien Soekarya; Wali Kota Bandar Lampung Eddy Sutrisno; Wakil Gubernur Lampung Djoko Umar Said; Ketua DPRD Bandar Lampung Azwar Yacub; Wakil Wali Kota Bandar Lampung Kherlani; dan Ketua Tim Penggerak PKK Nurpuri Eddy Sutrisno.
Begawi Adat Bandar Lampung dimulai dengan pertunjukan tari Sumur Putri yang dipentaskan Sanggar Tapis Berseri. Tari ini mengisahkan tentang dua orang putri raja yang menyukai pemuda yang sama. Pemuda itu akhirnya harus memilih salah satu putri. Putri yang lain akhirnya sedih dan menangis karena ditinggal saudaranya. Begawi Bandar Lampung digelar hingga 23 Juni mendatang.
Atraksi dilanjutkan dengan penampilan drumben yang dibawakan puluhan siswa SMU Negeri 10 Bandar Lampung, juga lomba jajanan pasar, lomba kasidah, dan lomba lagu pop daerah.
Usai penampilan drumben, perwakilan dari 13 kecamatan mementaskan tarian dan pawai budaya. Parade budaya yang ditampilkan, meliputi Kecamatan Kedaton menampilkan tarian Tor-Tor dari daerah Tapanuli; Kecamatan Telukbetung Selatan mementaskan barongsai dan beladiri wushu; Kecamatan Panjang memamerkan budaya Bugis; Kecamatan Sukabumi menampilkan reog Ponorogo; Kecamatan Telukbetung Utara membawakan kebudayaan daerah Banten, Kecamatan Kemiling menampilkan kesenian tari singa asal Depok. Selain itu atraksi kuda lumping.
Namun, parade tari dan budaya terlihat belum maksimal. Beberapa pawai budaya tampil seadanya. Titien Soekarya menuturkan Bandar Lampung memiliki banyak potensi wisata dan mempunyai kekuatan untuk menjadi tujuan pariwisata yang diminati wisatwan lokal dan mancanegara.
Potensi wisata Bandar Lampung terlihat dari bentuk geografis yang mendukung. Bandar Lampung memiliki alam yang indah yang didukung banyak bukit di pinggir-pinggir pantai dan pesisir yang luas. Kota Tapis Berseri juga memiliki beragam etnis dan budaya masyarakat.
"Ini adalah kekuatan pariwisata Bandar Lampung," kata Titien Soekarya.
Bandar Lampung, lanjutnya, merupakan lintasan sekaligus pintu masuk Pulau Sumatera. Kondisi tersebut menjadi kesempatan besar bagi Bandar Lampung untuk menggaet wisatawan. "Bandar Lampung bisa menjadi daerah singgah bagi wisatwan untuk menginap atau sekadar membeli oleh-oleh," kata dia.
Titien Soekarya meminta Pemkot meningkatkan promosi wisata. Hal itu bisa dilakukan dengan cara mempublikasikan potensi wisata di kapal-kapal feri, sebagai salah satu transportasi yang kerap dipakai ke Lampung. Promosi dilakukan dengan menampilkan video atau film pariwisata di kapal-kapal penyeberangan. Promosi wisata dapat dilakukan dengan publikasi ke Jakarta.
Pengembangan pariwisata harus dilakukan dengan kerja bersama pemerintah dengan masyarakat. Masyarakt juga harus membantu peningkatan pariwisata. Yang dapat dilakukan masyarakat bersifat terbuka dan berlaku baik terhadap wisatawan.
Wali Kota Eddy Sutrisno mengatakan Bandar Lampung memiliki potensi wisata yang cukup untuk menggaet wisatawan lokal dan mancanegara. Persoalan yang dihadapi adalah belum maksimalnya pengelolaan potensi wisata yang ada. Eddy mengungkapkan Pemkot akan terus mengemas objek wisata yang dimiliki, seperti wisata seni dan budaya. Pemkot juga harus meningkatkan pencitraan sehingga timbuh kesan positif Bandar Lampung sebagai daerah kunjungan wisata. n MG2/K-4
Sumber: Lampung Post, Minggu, 21 Juni 2009
No comments:
Post a Comment