BANDAR LAMPUNG (Lampost): Komunitas Penggiat Cetik (KPC) bekerja sama dengan TVRI SPK Lampung berupaya memopulerkan musik tradisional Lampung kulintang peghing atau cetik lewat program musik tradisional di TVRI.
Dalam rilisnya yang dikirim ke Lampung Post, TVRI SPK Lampung menyatakan akan menayangkan program ini setiap hari Minggu, pukul 15.00.
Acara ini diasuh dari pegiat KPC, seperti Wayan Sumetha Dana, Syafril Yamin, dan Ricky.
Kulintang peghing adalah alat musik berupa gamelan sederhana. Seni bunyi-bunyian ini terbuat dari bilah bambu alias pring (peghing dalam bahasa Lampung, red). Alat musik yang berasal dari daerah pesisir Lampung itu memang belum memasyarakat.
"Untuk itulah kami berusaha memopulerkan kepada masyarakat Lampung melalui berbagai cara, salah satunya lewat pelajaran musik tradisional di TVRI SPK Lampung," ujar Wayan Sumertha Dana.
Sarjana musik jebolan ISI Denpasar ini mengatakan belajar musik cetik tidaklah sulit. Apalagi kini notasinya sudah tersedia dan dibukukan. "Jadi notasi yang ada bisa dijadikan panduan," ujarnya.
Selain melalui media elektronik, upaya memopulerkan musik tradisional cetik ini juga dilakukan dengan menggelar workshop musik yang diikuti 20 sekolah dasar se-Bandar Lampung, belum lama ini. "KPC akan terus memperkenalkan musik cetik. Bahkan ada kabar terbaru di Tony Production, Bandung, cetik dikolaborasikan dengan musik jaz. Sedangkan di ISI Denpasar jadi salah satu materi musik alternatif. Mudah-mudahan nanti diproses jadi salah satu materi tetap," ujar Wayan. n ITA/K-1
Sumber: Lampung Post, Kamis, 11 Juni 2009
No comments:
Post a Comment