INFO JABAR - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, upaya penyelamatan bahasa daerah sangat penting agar bahasa daerah tidak punah ."Penyelamatan bahasa daerah saat ini sudah sangat mendesak,’’ katanya dalam penyerahan Hadiah Sastra Rancage 2017, di Perpustakaan Ajip Rosidi, Bandung, Sabtu ,9 September 2017.
Indonesia, kata Wagub, memiliki hampir 800 bahasa namun kini 169 di antaranya terancam punah akibat arus deras globalisasi. ‘’Yang hampir punah hanya memiliki penutur antara 500 sampai 1000 orang,’’ ujar Deddy Mizwar.
Hadiah Sastra Rancage adalah penghargaan yang diberikan kepada sastrawan daerah yang memiliki karya sastra terbaik. Pemberian penghargaan ini dilakukan rutin setiap tahun oleh Yayasan Kebudayaan Rancage, lembaga yang bergerak dalam pemeliharaan, pengembangan, dan pelestarian bahasa dan sastra daerah.
Berikut sastrawan penerima Hadiah Sastra Rancage 2107
Kategori Sastra Sunda, Aam Amilia, penulis kumpulan Cerpen berjudul ‘Di Antara Tilu Jaman’.
Kategori Sastra Jawa, Moh Syaiful , penulis Roman Sejarah berjudul ‘Agul-agul Belambangan’.
Kategori Sastra Bali, Dewa Ayu Carma Citrawati, penulis kumulan Cerpen bertajuk ‘Kutang Sayang Gemel Madui’.
Kategori Sastra Lampung ,Udo Z Karzi, penulis roman berjudul ‘Negarabatin’.
Kategori Sastra Batak, Tansiswo Siagian, penulis kumpulan cerpen berjudul ‘Sonduk Hela’.
Kategori Sastra Banjar, Jamal T Suryanata, penulis Roman berjudul ‘Pembatangan’.
Sumber:
Tempo.co, Selasa, 12 September 2017
 |
| Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar saat Penyerahan Hadiah Sastra Rancage 2017 di Gedung Perpustakaan Ajip Rosidi, Bandung, Sabtu, 9/9/2017. (FOTO: JAFAR SHODIK) |
Hadiah Sastra Rancage adalah penghargaan yang diberikan kepada sastrawan daerah yang memiliki karya sastra terbaik. Pemberian penghargaan ini dilakukan rutin setiap tahun oleh Yayasan Kebudayaan Rancage, lembaga yang bergerak dalam pemeliharaan, pengembangan, dan pelestarian bahasa dan sastra daerah.
Berikut sastrawan penerima Hadiah Sastra Rancage 2107
Kategori Sastra Sunda, Aam Amilia, penulis kumpulan Cerpen berjudul ‘Di Antara Tilu Jaman’.
Kategori Sastra Jawa, Moh Syaiful , penulis Roman Sejarah berjudul ‘Agul-agul Belambangan’.
Kategori Sastra Bali, Dewa Ayu Carma Citrawati, penulis kumulan Cerpen bertajuk ‘Kutang Sayang Gemel Madui’.
Kategori Sastra Lampung ,Udo Z Karzi, penulis roman berjudul ‘Negarabatin’.
Kategori Sastra Batak, Tansiswo Siagian, penulis kumpulan cerpen berjudul ‘Sonduk Hela’.
Kategori Sastra Banjar, Jamal T Suryanata, penulis Roman berjudul ‘Pembatangan’.
Sumber:
Tempo.co, Selasa, 12 September 2017
No comments:
Post a Comment