Oleh Moh. Ridwan
”Saya
tak mau hanya berkutat dengan studi-studi di fakultas. Saya ingin punya nilai
lebih dibanding mahasiswa-mahasiswa lain yang kuliah di sini. Saya ingin punya
aktivitas lain yang bisa mendukung kemampuan akademis saya demi menyongsong
dunia sesungguhnya,” ujar sang mahasiswa.
SEORANG
mahasiswa baru Universitas Lampung bertanya tentang aktivitas kampus yang
kemungkinan akan digelutinya di luar bangku kuliah. Visinya bagus, dia ingin
menjadi ‘mahasiwa plus’ yang kelak siap menghadapi dunia nyata selepas wisuda.
Dalam
pikirannya, dunia sesungguhnya adalah dunia di luar bangku kuliah, yakni dunia
kerja. Sementara kampus hanya untuk bekal
menyongsong masa depan yang ‘mungkin’ tidak pasti seiring ketatnya
persaingan di dunia kerja. Dan, itu dikuatkan dengan masukan-masukan
orang-orang dekatnya untuk berbuat lebih di kampus, bukan sekedar menjadi
mahasiswa yang datang ke kampus, belajar, dan pulang ke rumah atau tempat kost.
Pencarian
pun mulai dilakukan. Sang mahasiswa bertanya ke sana kemari untuk mengolek
informasi paling tepat tentang seluruh aktivitas yang adadi kampus tersebut.
Dia tak tidak salah pilih. Dia benar-benar ingin mendapatkan sesuatu yang lebih
agar mampu membahagiakan orangtuanya.
Dari
sekian banyak aktivitas ekstra dan intrakampus di Universitas Lampung, sang mahasiswa akhirnya menjatuhkan
pilihannya ke TEKNOKRA, sebuah organisasi intrakampus yang bergerak di bidang
pers mahasiswa. Dia menilai organisasi intrakampus ini lebih menjanjikan dari
semua kegitan kampus lain, disamping ini soal selera.
Faktanya
begitu. Setidaknya, ada empat jenis investasi yang sudah dilakukan sang
mahasiswa tersebut setelah berkecimpung bersama TEKNOKRA. Pertama, investasi ilmu dan teknologi. Kedua, investasi berorganisasi. Ketiga, investasi leadership. Dan, terakhir investasi
sosial serta kemasyarakatan.
Untuk
investasi pertama, hampir seluruh eks TEKNOKRA memiliki kemampuan teknis di
bidang jurnalistik. Hal itu diperoleh karena setiap hari mereka melakukan
aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan jurnalistik seperti mencari berita,
interview narasumber, membuat tulisan
jurnalistik, sampai proses editing dan produksinya.
Jadi,
hampir tak mungkin jika aktivis TEKNOKRA tak mengenal konsep 5W+1H yang
biasanya hanya diajarkan di fakultas-fakultas komunikasi. Sebab, TEKNOKRA memang
Fakultas Jurnalistik bagi setiap mahasiswa Unila dari berbagai disiplin
keilmuan: FISIP, Pertanian, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, MIPA, dan sebagainya.
Dari
sisi teknologi, TEKNOKRA juga memberikan pencerahan tentang perkembangan teknologi,
sehingga sang mahasiswa tidak ‘Butek’ alias Buta Teknologi. Mereka mengenal komputer dan program-program
aplikasinya mulai microsof office (sampai Windows 7), program grafis seperti Page
Maker (yang kini mulai ditinggalkan) sampai Corel Draw.
Tak
kalah penting, dunia maya juga mulai menjadi bagian tak terpisahkan dari
aktivitas di TEKNOKRA. Terbukti, muncul website dan adanya milis Teknokra. Semua
ini jadi bukti bahwa TEKNOKRA memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan kepada
para anggotanya, sehingga mereka akan siap ketika menghadapi dunia nyata.
Faktanya,
banyak eks aktivis TEKNOKRA yang kini bekerja sebagai jurnalis baik di surat
kabar lokal maupun nasional. Ada yang menjadi wartawan tulis, ada juga yang
bekerja di bagian produksi. Bahkan, banyak juga yang telah menjadi
pimpinan-pimpinan di perusahaan persnya. Sebut saja Pemred TEKNOKRA (1991-1992)
Budiman Santoso kini menjadi Kepala Biro Antara Sumatera Selatan, Pemimpin Usaha TEKNOKRA (1989-1991) Machsus
Thamrin kini menjadi produser peliputan di Antv, Pemred TEKNOKRA (1993-1994)
Zulkarnain Zubairi kini Redaktur Harian Umum Lampung Post. Semua ini bukti salah
keberhasilan transformasi keilmuan di TEKNOKRA.
Investasi
kedua yang ditanamkan para mahasiswa Unila dengan menjadi aktivis TEKNOKRA
adalah ilmu berorganisasi. Mereka belajar berorganisasi, belajar memenej diri,
dan mengelola rekan-rekan aktivis lainnya dalam sebuah lembaga terstruktur.
Dalam
konteks ini, TEKNOKRA bak perusahaan
yang harus dikelola secara benar agar roda organisasi bisa berjalan lancar. Apalagi,
di TEKNOKRA juga ada manajemen keuangannya. Tanpa metode sistematis, tak
mungkin Tabloid TEKNOKRA bisa diterbitkan rutin meski faktor dana juga sangat
penting . Tanpa sistem yang benar, tak mungkin
pula aktivitas-aktivitas lain bisa dilakukan di organisasi intrakampus
ini. Termasuk, upaya mendapatkan dana baik dari iklan maupun dari pendapatan-pendapatan lainnya.
Bagi
sebagian aktivis, TEKNOKRA benar-benar sebagai organisasi eksperimen. Mereka belajar berorganisasi, memenej, dan
berkolaborasi dengan pihak lain. Hasilnya memang luar biasa. Banyak di antara
eks aktivis TEKNOKRA yang mampu mendirikan perusahaan. Sebut saja, Siti Asmah,
kini menjadi pemilik Asma Ratu Agung, perusahaan yang bergerak di bidang
konsultan kesehatan. Begitu juga mantan Pemred TEKNOKRA (1987-1989), kini
mendirikan perusahaan Konsultan Media dan
Politik Alta Communication.
Investasi
ketiga adalah leadership. Sebagai organisasi kader, TEKNOKRA banyak melahirkam pemimpin-pemimpin tangguh baik di
bidang keilmuannya maupun interdisipliner.
Sebut saja, Muhadjir Utomo pernah menjabat Rektor Univertas Lampung. Begitu juga M Thoha
B. Sampurna Jaya, pernah menjadi Pembantu Rektor Universitas Lampung.
Selebihnya, banyak yang berkarya sebagai dosen maupun Pegawan Negeri Sipil baik
di lingkungan Unila maupun di luar Unila. Bahkan, ada juga yang menjadi
pimpinan di perusahaan-perusahaan swasta lain di Indonesia.
Ini
hasil nyata dari proses pengkaderan yang dilakukan di TEKNOKRA. Sebab, selama
menjadi aktivis, mereka terus digen jot
untuk menjadi calon-calon pemimpin lewat kegiatan-kegiatan yang dilakukan di
organisasi kampus ini. Sebut saja mereka menjalani pendidikan dan latihan
jurnalistik mulai tingkat dasar sampai tingkat lanjut baik yang digelar di UKM
TEKNOKRA maupun yang diselenggarakan universitas-universitas lain di seluruh
Indonesia.
Belum
lagi saat menggelar event, TEKNOKRA
pastinya memberikan kesempatan kepada semua aktivis untuk terlibat dalam
kepanitiaan. Ini proses pengkaderan yang sangat nyata di TEKNOKRA untuk
mendapatkan calon-calon pemimpin masa depan. Karena itu, memilih beraktivitas
di TEKNOKRA adalah sebuah good decision
meski sebagian juga melengkapi kemampuannya dengan berorganisasi di organisasi
intrakampus lainnya seperti Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) atau Senat
Mahasiswa Fakultas dan Universitas.
Investasi
terakhir adalah investasi sosial dan kemasyarakatan. TEKNOKRA bukan hanya
menjadi wadah mencari ilmu jurnalistik, ilmu berorganisasi, dan belajar
perkembangan teknologi. TEKNOKRA juga mengajarkan seni kekeluargaan dan
kemasyarakatan. Wajar jika para aktivis TEKNOKRA mampu berbaur dengan
lingkungan sekitarnya. Terpenting, ikatan kekeluargaan begitu kental di antara para aktivis dan alumni.
Sebagai
alumnus TEKNOKRA, saya mendapatkan keempat manfaat tersebut. Bahkan, bukan
hanya kemampuan teknis yang bisa diraup dari pergaulan di organisasi itu, juga
kebanggaan dan pengakuan. Faktanya, aktivis TEKNOKRA bukan hanya diakui di
level fakultas dan universitas, juga nasional. Terbukti, banyak aktivis
TEKNOKRA yang memangku jabatan di kepengurusan pers mahasiswa Indonesia seperti
PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Dan, itu berlangsung terus
menerus.
Jadi,
TEKNOKRA benar-benar wadah yang sangat bermanfaat bagi para mahasiswa. TEKNOKRA adalah salah satu wadah ilmu dan masa
depan mahasiswa. Karena itu, TEKNOKRA menjadi pilihan yang tepat bagi mahasiswa
yang ingin menjadi mahasiswa plus. Apalagi, TEKNOKRA turut membantu membangun
kararakter mahasiswa yang mandiri dan berdaya guna.
Moh. Ridwan, Pemimpin Umum/Ketua Umum TEKNOKRA 1995-1996
* Dikirim ke email Udo Z Karzi tertanggal 2 Oktober 2010 untuk Teknokra: Jejak Pers Mahasiswa (edisi revisi)
* Dikirim ke email Udo Z Karzi tertanggal 2 Oktober 2010 untuk Teknokra: Jejak Pers Mahasiswa (edisi revisi)
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
ReplyDeleteNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
kesaksian nyata dan kabar baik !!!
ReplyDeleteNama saya mohammad, saya baru saja menerima pinjaman saya dan telah dipindahkan ke rekening bank saya, beberapa hari yang lalu saya melamar ke Perusahaan Pinjaman Dangote melalui Lady Jane (Ladyjanealice@gmail.com), saya bertanya kepada Lady jane tentang persyaratan Dangote Loan Perusahaan dan wanita jane mengatakan kepada saya bahwa jika saya memiliki semua persyarataan bahwa pinjaman saya akan ditransfer kepada saya tanpa penundaan
Dan percayalah sekarang karena pinjaman rp11milyar saya dengan tingkat bunga 2% untuk bisnis Tambang Batubara saya baru saja disetujui dan dipindahkan ke akun saya, ini adalah mimpi yang akan datang, saya berjanji kepada Lady jane bahwa saya akan mengatakan kepada dunia apakah ini benar? dan saya akan memberitahu dunia sekarang karena ini benar
Anda tidak perlu membayar biayaa pendaftaran, biaya lisensi, mematuhi Perusahaan Pinjaman Dangote dan Anda akan mendapatkan pinjaman Anda
untuk lebih jelasnya hubungi saya via email: mahammadismali234@gmail.comdan hubungi Dangote Loan Company untuk pinjaman Anda sekarang melalui email Dangotegrouploandepartment@gmail.com