Bandarlampung, 15/7 (ANTARA) - Akademisi seni tari Universitas Lampung I Wayan Mustika berharap pemerintah Provinsi Lampung membantu menindaklajuti kajian seni tradisi yang dilakukan di daerah tersebut.
"Pemerintah provinsi dapat ikut aktif dalam membantu penelitian para akademisi mengenai tarian, ritual budaya, dan seni tradisi asli Lampung, yang selama ini belum terungkap kepada publik," kata I Wayan Mustika, di Bandarlampung, Kamis (15/7).
Menurut Wayan, masih banyak tarian, ritual budaya, dan seni tradisi asli Lampung yang masih tersimpan hanya di antara para pemangku adat dan belum dikenal luas.
"Ini merupakan warisan ilmu yang sangat berharga bagi pembentukan karakter bangsa ke depan," kata dia.
Wayan melanjutkan, dukungan pemerintah itu dapat berupa pemberian bantuan dana penelitian, atau membantu mendokumentasikan dan mempublikasikan hasil kajian para seniman dan akademisi itu.
"Berdasarkan penelusuran saya, ada ribuan seni tradisi dan ritual budaya Lampung yang referensi dan catatan tertulisnya tidak terdokumentasi dengan baik," kata dia.
Wayan mencontohkan, beberapa tarian yang belum terdokumentasi dengan baik itu adalah Tari Sakura dan Tari Nyambai dari Lampung Barat, Tari Tupping dari Lampung Selatan, atau Tari Bedayo dari Tulangbawang.
Dia melanjutkan, biaya untuk melakukan riset terhadap tarian dan budaya tersebut tidak murah, karena selain riset, dibutuhkan juga peragaan untuk kepentingan pendokumentasian dalam bentuk gambar.
"Sebagai gambaran, saat melakukan riset tentang Tari Bedayo Tulangbawang, sedikitnya saya harus mengeluarkan Rp 55 juta," kata dia.
Dia menggambarkan, sejumlah tarian kuno itu saat ini hanya tersimpan pada pemikiran masyarakat, pemaku adat, dan kaum tradisional yang rata-rata belum tergali.
Sementara semua tarian tradisi Lampung yang ada saat ini, kata dia, merupakan karya bentuk varian kreasi seniman dari tarian asli.
Menurut Wayan, jumlah tarian Lampung yang muncul ke permukaan saat ini hanyalah sebagian kecil dari ribuan tari tradisi yang dimiliki Lampung.
Dia berharap, ribuan tarian tradisi Lampung itu dapat digali secara akademis dan didokumentasikan untuk kepentingan referensi bagi generasi penerus.
"Dana untuk riset harus dialokasikan, karena akan sangat mahal harga yang harus dibayar apabila budaya tersebut ikut punah," kata dia.
Sumber: Antara, 15 Juli 2010
No comments:
Post a Comment