BANDAR LAMPUNG (Lampost): Masyarakat Lampung semakin pintar memilih kepala daerah. Faktor kekuasaan belum tentu efektif menggiring pemilih pada calon tertentu.
Berdasarkan hasil penghitungan cepat (quick count), dua calon kepala daerah yang sedang menjabat (incumbent) kalah dalam Pilkada 2010. Kedua incumbent itu ialah Bupati Lamsel Wendy Melfa dan Wali Kota Bandar Lampung Eddy Sutrisno.
Dua calon lain yang dikabarkan didukung pejabat yang berkuasa juga kalah. "Jika benar incumbent kalah, itu berarti faktor popularitas saja tidak cukup sebagai modal. Justru semakin dikenal, masyarakat semakin mudah menilai (kelemahan) calon itu," kata akademisi Universitas Lampung Suwondo, Kamis (1-7).
Ia menjelaskan bisa saja kekalahan incumbent mengindikasikan pemilih semakin rasional. Tetapi, kata dia, dalam hal ini, istilah pemilih sudah lebih pintar dalam menilai, akan lebih tepat. "Bisa jadi itu menunjukkan pemilih sudah rasional. Tetapi menurut saya akan lebih tepat dikatakan masyarakat sudah pintar menilai dan memilih," kata dosen FISIP Unila itu.
Terpilihnya calon-calon berusia muda juga menjadi fenomena menarik dalam Pilkada 2010. Terkait dengan hal ini, Suwondo mengatakan calon-calon muda itu didukung "amunisi" yang besar dan pengaruh keluarga yang kuat. "Tetapi itu saja tidak cukup. Harus ada strategi meyakinkan masyarakat bahwa dirinya benar-benar mampu," ujarnya.
Merujuk pada kepemimpinan di beberapa negara, calon-calon muda itu banyak belajar dari orang tuanya. "Regenerasi elite menjadi fenomena baru di Lampung. Semua itu tak lepas dari dukungan keluarga dan kemampuan mengatur strategi merebut kepercayaan masyarakat," kata dia.
Anggota DPD asal Lampung Anang Prihantoro mengatakan model kampanye dengan mengedepankan pendekatan kekuasaan justru kontraproduktif. "Masyarakat sudah lebih cerdas. Jadi, pendekatan personalitas lebih mengena," kata Anang di Lampung Post tadi malam.
Sementara itu, Panwas Bandar Lampung memproses belasan laporan dugaan pidana pemilu dan tiga di antaranya sudah masuk ke Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu).
Laporan dugaan tindak pidana pemilu yang sudah masuk ke Panwas antara lain kampanye hitam 6 kasus, politik uang (1), pencoblosan lebih dari satu kali (1), penggelembungan suara melalui formulir undangan (1). "Semua akan kami tindak lanjuti. Tetapi tidak mungkin langsung semua kami serahkan kepada Gakkumdu. Nanti terjadi penumpukan. Biarkan satu per satu berjalan sesuai prosedurnya," kata anggota Panwas Bandar Lampung Akhmad Hidayat kemarin.
Penghitungan Suara
Sampai kemarin, data terakhir Kesbang Linmas Metro, pasangan Lukman Hakim-Saleh Chandra unggul dengan raihan 43,63% suara, disusul Djohan-Herno (42,36%), dan Abdul Haris-Juhrie (14,02%). Namun, perhitungan tim Djohan-Herno, Lukman-Saleh memperoleh 30.417 (43,47%), Djohan-Herno 30.510 (43,61%), dan Abdul Haris-Juhrie 9.046 (12,93%).
Di Sukadana, data terakhir Kesbanglinmas Lamtim mencatat pasangan Citra Persada-Yuliansyah 31.522 meraih suara (6,3%), Yusran-Bambang 169.551 (34,11%), Noverisman-Sumarno 60.323 (12,13%), Satono-Erwin 235.734 (47,42%) dan total suara sah 497.130 (69,9%)
Data Kesbanglinmas Lamsel, Rycko-Eki 164.974 (35,86%), Wendy-Antoni 125.977 (27,38%), A. Warisno-Ben Bella 8.065 (1,75%), Zainuddin-Fawzi 115.698 (25,15%), Taufik-Agus 13.015 (2,83%), Fadhil-Aziz 10.309 (2,241%), dan Kiswoto-Alim 21.999 (4,782%)
Data versi Panwas Lamsel, Rycko-Eki 169.781 (35,84%), Wendy-Antoni 126.191 (27,28%), A. Warisno-Ben Bella 7.408 (1,64%), Zainuddin-Fawzi 117.130 (25,47%), Taufik-Agus 12.023 (2,77%), Fadhil-Aziz 10.259 (2,24%), dan Kiswoto-Alim 22.029 (4,76).
Data Kesbanglinmas Pesawaran, Nasir-Arofah 56.495 (27,55%), Dimyadi-Sachrudji 12.920 (6,30%), Badaruddin-Yusuf 9.120 (4,45%), Pattimura-Johan 30.414 (14,83%), Firman-Badarudin 10.600 (5,17%), Aries-Musiran 62.411 (30,43%), Sutrisno-Andyka 23.140 (11,28%).
Untuk Bandar Lampung, hari ini 11 kecamatan akan menggelar rekapitulasi penghitungan suara. Sementara dua kecamatan kemarin yang sudah merekapitulasi suara yaitu Tanungsenang dan Kemiling. Perolehan suara di Kemiling, Herman H.N.-Thobroni Harun (32,42%), Kherlani-Heru (32,16%), Eddy-Hantoni (29,25%), Dhomiril-Sugiyanto (2,79%), Nurdiono-Dian Kurnia (1,92%), dan Saukie-Syamsul (1,43%)
Sementara di Tanjungsenang, Kherlani-Heru Sambodo (33,12%), Herman-Tobroni (31,63%), Eddy-Hantoni (30,80%), Nurdiono-Dian Kurnia (2,30%), Dhomiril-Sugiyanto (1,19%), dan Saukie-Syamsul (0,96%). (MG11/KIS/U-1)
Sumber: Lampung Post, Jumat, 2 Juli 2010
No comments:
Post a Comment