Fath Syahbudin (IST)
PADA tahun 1960-an orang bertanya, “Bahasa Lampung itu seperti Palembang ya?” Saya jawab.. “Tidak sama sekali.” Lampung bukan bagian dari Melayu. Kami suku ‘Melayu Tua’ (Proto Melayu).
Kalau orang Deli berkata “Kemane pigi”.. orang Minang berkata, “Kama pa i”.. orang Palembang bilang, “Nak kemano”. Anda masih bisa mengerti. Tetapi kalau saya berkata “Haga mit dipa atau agow ado’ keddow?,” maka anda tidak bisa menduga artinya.
Itulah bahasa Lampung, yang tergolong Suku ‘Melayu Tua’. Sepintas tidak mirip dengan Bahasa Melayu. Tetapi kosa kata bahasa Lampung sangat banyak berkontribusi ke Bahasa Indonesia. Sejak masa kanak-kanak saya tertarik memperhatikan bahasa, meyakini kata Melayu Tua adalah sebagai Cikal-bakal Bahasa Melayu.