October 23, 2017

Jejak Islam Lampung dan Problem Penulisan Sejarah*

Oleh Udo Z Karzi[1]

KAMI, Penerbit Pustaka LaBRAK, Satupena, dan Pusat Dokumentasi Lampung (PDL), baru saja meluncurkan buku Meniti Jejak Tumbai di Lampung: Zollinger, Kohler dan PJ Veth--Lampung Tumbai 2015 karya Frieda Amran di PDL, Langkapura, Bandar Lampung, 14 Oktober 2017 lalu. Buku mengenai Lampung tempo dulu (tumbai, bahasa Lampungnya) ini adalah yang kedua dari Frieda Amran yang antropolog dan pemerhati sejarah sosial budaya yang sangat konsen dengan Sumatera bagian selatan. Sebelumnya, terbit bukunya Mencari Jejak Masa Lalu Lampung: Lampung Tumbai 2014 (2015 dan Edisi Kedua, 2016).


Kedua buku itu, terlepas bahwa ia bersumber pada tulisan ilmuwan, pegawai pemerintah Hindia Belanda dan penjelajah Inggris dan Belanda abad ke-19; menjadi sumbangan penting Frieda Amran bagi sejarah sosial budaya Lampung. Frieda Amran telah berbaik hati menyadur (bukan menerjemahkan!) sumber-sumber berbahasa Belanda kuno yang panjang dan berbelit-belit ke dalam bahasa Indonesia yang enak dan gurih.