July 28, 2015

Menjadi Wisatawan Cerdas

Oleh Eko Sugiarto

MASA libur Lebaran sudah usai. Orang mulai kembali kepada rutinitas semula. Meskipun demikian, pengalaman selama mengisi libur Lebaran masih diperbincangkan di banyak tempat. Salah satu perbincangan yang sempat penulis dengar adalah perbincangan antara dua orang berikut.

Salah seorang bertanya kepada yang lain ke mana saja saat liburan Lebaran yang lalu. Orang yang ditanya menjawab di Yogyakarta saja dan mencari tempat yang tidak begitu ramai antara lain dengan berkunjung ke sebuah candi yang memang belum begitu dikenal bersama keluarga. Lantas si penanya kembali bertanya apakah candi yang dikunjungi bagus? Jawaban orang yang ditanya sangat sederhana, “Sebagus-bagus candi ya cuman batu ditumpuk-tumpuk.”

Rektor Logam Mulia

Oleh Fathoni


TAHUN ini adalah tahun yang istimewa bagi Universitas Lampung (Unila) karena di tahun ini Unila memasuki usianya yang ke-50. Usia 50 tahun sering diidentikkan dengan tahun emas, perlambang pencapaian gilang-gemilang bagi seseorang, institusi, bahkan suatu negara.

Emas yang digolongkan sebagai logam mulia memang setua peradaban manusia. Tetapi, tulisan ini tentu tidak berbicara tentang emas sebagai logam. Ini hanya metafora saja untuk tahun emas dies natalis Unila (1965—2015).

July 20, 2015

Anjau Silau Buka

Oleh Umpu ni Hakim

KEDATANGAN Kapolda Lampung yang baru, Brigjen Edward Syah Pernong, yang digambarkan sebagai mulang pekon (pulang kampung)-nya seorang raja Lampung, seperti mengembalikan ingatan pada sesuatu yang sebenarnya sudah lazim dan menjadi kebiasaan sehari-hari dalam kehidupan masyarakat adat Lampung.

Ya, tanpa harus menyebutkan anjau silau, ulun (masyarakat) Lampung memang sudah lazim melakukannya: ajau (manjau) dan silau (nyilau). Anjau atau manjau berarti berkunjung, bertamu. Sedangkan silau atau nyilau berarti menjenguk, menengok sesuatu yang barangkali jarang dilihat. Dalam bahasa Edward Syah Pernong, anjau silau adalah datangi dan sambangi.

July 7, 2015

Aprilani Yustin Nakhoda Baru Dewan Kesenian Lampung

BANDARLAMPUNG -- Seperti sudah diduga sebelumnya, Aprilani Yustin Ficardo akhirnya ditetapkan sebagai Ketua Umum terpilih Dewan Kesenian Lampung (DKL) Periode 2015--2019.


Aprilani Yustin Ficardo, Ketua Umum terpilih DKL yang baru (kedua dari kanan), menggantikan Syafariah Widianti (paling kanan). (FOTO: ANTARA Lampung/Humas Pemprov Lampung)
Dalam Musyawarah DKL VII pada Senin (6/7), di Ruang Abung kantor gubernur Lampung di Bandarlampung, Aprilani Yustin terpilih secara aklamasi memimpin DKL.


July 3, 2015

Membumikan Konsepsi Anjau Silau

Oleh Yuswanto
BEBERAPA waktu yang lalu Brigadir Jenderal Polisi Edward Syah Pernong, ketika berkunjung (manjau) ke redaksi Lampung Post mengemukakan gagasan beliau anjau silau sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Lampung yang baru. Gagasan ini menarik untuk diperbincangkan karena sebagai slogan tentu mengandung makna sebagai filsafat pandangan hidup (way of life, weltanschauung, wereldbeschouwing).

Sebagai pandangan hidup, slogan tersebut merupakan petunjuk arah aktivitas atau kegiatan polisi di segala bidang tugas dan fungsinya ke depan. Sebagai Kapolda Lampung, tentu beliau akan menjadikan anjau silau sebagai petunjuk arah atau kegiatan kepolisian di Sai Bumi Ruwa jurai ini.


July 1, 2015

Antisipasi Konflik dengan Anjau Silau

Oleh Edward Syah Pernong

SAYA duga banyak warga Lampung yang tidak mengenal anjau silau. Bahkan, mendengar istilahnya pun mereka belum pernah. Karena itu, saya akan meringkas makna filsafat sosial Lampung ini, yang sesungguhnya merupakan kearifan lokal yang sangat bernilai, khususnya dalam mengantisipasi dan meredam konflik sosial, horizontal maupun vertikal.

Dari segisemantik, anjau silau berarti “berkunjung untuk menjenguk”. Jika seseorang melakukan anjau silau kepada kerabatnya, berarti dia mengunjungi untuk menjenguk kondisi tuan rumah. Sudah tentu dalam pertemuan itu terjadi saling tukar kabar dan gagasan tentang berbagai masalah. Jadi, unsur silaturahmi sangat kental di dalamnya, meski anjau silau dapat mengandung tujuan yang lebih spesifik.