October 27, 2023

Lampung dalam Cerpen Pilihan Kompas 2022

Oleh Endriyono

 


SUDAH diumumkan. Dan, semua pecinta sastra pasti sudah tahu siapa pemenangnya. Kompas tetap menunjukkan kelasnya, penjaga gawang sastra tanah air yang ketika Orde Lama dipegang Balai Pustaka. Mungkin di zaman Orde Baru, ada perbalahan, wasit penjaga sastra antara majalah Horison atau Kementerian P & K.

Konsistensi Kompas, di tengah sepi dan pudarnya produk sastra, tetap membuka ruang kreasi yang suar. Balai Pustaka meredup, majalah sastra Horison kembang kempis, kebudayaan dinegasi jadi bagian suboordinasi pendidikan, lalu dibelah lagi antara kesenian, kesusastraan atau norma sosial? Jadi, sastra itu di bawah Perpustakaan atau Kementerian Pendidikan?

February 3, 2023

Syapril Yamin, Menjaga Alunan Musik Gamolan Pekhing

 Oleh Vina Oktavia


Gamolan pekhing atau dikenal dengan cetik merupakan alat musik dari bambu. Syapril Yamin membuat sekaligus memainkan Gamolan pekhing. Dia mengabdikan hidupnya agar alat musik itu terus mewarnai peradaban manusia.

Syapril Yamin, sosok maestro dan pelestari gamolan pekhing. (Foto: Kompas/Vina Oktavia)

Mencintai gamolan pekhing sudah ada dalam darah Syapril Yamin (53) sejak lahir. Seniman itu mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan alat musik tradisional Lampung. Ia ingin alunan musik gamolan harus terus terdengar.

”Bisa dibilang sejak buka mata saya sudah mengenal gamolan,” kata Syapril di sela-sela kesibukannya mengajari dua pemuda bermain gamolan, awal Januari 2023.

November 8, 2022

Warna Lokal dalam Cerita Masa Kecil

Oleh Eko Sugiarto


Judul buku: Negarabatin, Negeri di Balik Bukit
Penulis: Udo Z Karzi
Penerbit: Dunia Pustaka Jaya
Cetakan: Pertama, 2022
ISBN: 978-623-221-834-5


ENTAH senang, entah susah, cerita tentang masa kecil selalu menarik. Peristiwa sehari-hari yang dijalin dalam cerita model ini terasa apa adanya. Inilah yang dilakukan Udo Z Karzi.

Cerita dalam novel ini memang rekaan. Namun, beberapa bagian adalah fakta dari kisah nyata. Latar cerita di Negarabatin (Liwa, Lampung Barat) pada tahun 1970-1986 adalah sebagian dari fakta itu.

October 26, 2022

Negarabatin dan Kekayaan Hati

Oleh Hidayati Rusydi


PADA satu kesempatan, saya mengikuti acara bedah buku berjudul Negarabatin, Negeri di Balik Bukit (Pustaka Jaya, 2022) dengan pembicara Arman AZ, Dedy Tri Riyadi, penulisnya, Udo Z. Karzi, dan moderator Maghdalena. Zoom yang diselenggarakan Apresiasi Sastra dan Rumah Produksi Indonesia (RPI), 15 September 2022 lalu, ini saya ikuti sampai selesai. Bahkan, saya menjadi penanya pertama dalam acara tersebut.

Bertanya membawa berkah, saya mendapat hadiah buku Negarabatin  yang dikirimkan langsung oleh penulisnya.

Buku ini tidak terlalu tebal, jumlah halaman 168 saja. Sekali duduk bertemankan kopi atau teh manis hangat, khatamlah membacanya.

October 21, 2022

Dari Saburai 'Negarabatin' Jadi Nomine Penghargaan Sastra 2022

Oleh Maspril Aries

 

NEGARABATIN ada banyak di hamparan daratan Sang Bumi Ruwa Jurai (Saburai) atau Provinsi Lampung. Tapi novel berjudul Negarabatin, Negeri di Balik Bukit" hanya ada satu karya Udo Z Karzi yang nama lengkapnya Zulkarnain Zubairi.

Negarabatin, Negeri di Balik Bukit karya Udo Z Karzi.

Novel karya mantan aktivis pers mahasiswa dari Surat Kabar Mahasiswa (SKM) Teknokra Universitas Lampung (Unila) masuk dalam daftar nominasi Penghargaan Sastra 2022 yang ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

September 18, 2022

Menelusuri Sekujur Negarabatin

 Oleh Arman AZ


Negarabatin, Negeri di Balik Bukit karya Udo Z. Karzi
PERTAMA saya mengucapkan selamat kepada Udo Z Karzi yang sudah menerbit novel Negarabatin: Negeri di Balik Bukit.

Tidak banyak novel yang berlatar Lampung. Saya ingat ada Muhammmad Harya Ramdhoni pernah menulis novel berlatar Lampung Barat juga.

Ada sebagian novel-novel yang beberapa fragmennya berlatar Lampung. Mungkin kita ingat beberapa novel-novel Motinggo Busye atau K Usman berlatar Lampung.

September 17, 2022

Negarabatin: Upaya Meninggalkan & Mengekalkan Kampung Halaman

Oleh Dedy Tri Riyadi



Mengapa Negarabatin?

• Di Lampung ada banyak tempat dengan kata Negara/Negeri seperti; Negara Ratu, Negara Sungkai, Negara Sakti, Negara Tama, Negara Harja, Negeri Besar, Negeri Jaya, dsb.

• Tentu, alasan utama novel ini berjudul Negarabatin karena didasarkan pada kenangan akan tempat lahir, dibesarkan, dan sebagai tempat membentuk pribadi dari Uyung/Zulkarnain/Yasir Irawan.

August 26, 2022

Jendela ke Dunia Pengalaman yang Berbeda, Unik, dan Penuh Cerita

 Oleh Rahmad Desmi Fajar

 


MEMBACA Negarabatin: Negeri di Balik Bukit karya Udo Z. Karzi (Pustaka Jaya, 2022) ini menyenangkan. Sebagai penikmat (salah-satunya) genre kenangan masa kecil, memoar dan autobiografi, ada nilaiplus yg mudah dilihat dari karya-karya yang ditulis dengan baik seperti ini. Penuh detil, termasuk kesetiaan menggunakan istilah dan kebiasaan lokal.

Gaya penulisan yang mampu menyampaikan ambience khas daerah tersebut pada masanya. Plot yang menarik, termasuk ketika menggambarkan proses menuju dan di sekitar kaburnya Uyung dari kampung.

June 8, 2021

Jejak Udo Z Karzi di Dunia Jurnalistik hingga Dikenal sebagai Sastrawan

Oleh Resky Mertarega Saputri


Udo Z Karzi (Tribunlampung.co.id/Reskymerta)

HAMPIR sepanjang usianya Zulkarnain Zubairi yang dikenal dengan nama Udo Z Karzi hidup dari menulis. Dia juga sempat terjun ke dunia njurnalis.

Ia sempat mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar Ekonomi-Akuntansi SMA Negeri dan MAN di Liwa.

Udo Z Karzi pernah terjun ke dunia jurnalistik sebagai wartawan lepas Harian Umum Lampung Post, Bandar Lampung pada tahun 1995-1996.

January 1, 2021

Melayu Tua

Oleh Fath Syahbudin

Fath Syahbudin (IST)

 PADA tahun 1960-an orang bertanya, “Bahasa Lampung itu seperti Palembang ya?” Saya jawab.. “Tidak sama sekali.” Lampung bukan bagian dari Melayu. Kami suku ‘Melayu Tua’ (Proto Melayu).

Kalau orang Deli berkata “Kemane pigi”.. orang Minang berkata, “Kama pa i”.. orang Palembang bilang, “Nak kemano”. Anda masih bisa mengerti. Tetapi kalau saya berkata “Haga mit dipa atau agow ado’ keddow?,” maka anda tidak bisa menduga artinya.

Itulah bahasa Lampung, yang tergolong Suku ‘Melayu Tua’. Sepintas tidak mirip dengan Bahasa Melayu. Tetapi kosa kata bahasa Lampung sangat banyak berkontribusi ke Bahasa Indonesia. Sejak masa kanak-kanak saya tertarik memperhatikan bahasa, meyakini kata Melayu Tua adalah sebagai Cikal-bakal Bahasa Melayu.