June 24, 2013

Sadar Diri akan (Sejarah) Kelampungan

Oleh Karina Lin


Lampung Post, 29 Mei 2013 lalu memuat opini Mengkaji Lampung secara Komprehensif, ditulis Parjiono. Jujur, tulisan tersebut membuat kening saya berkerut antara tanda bingung dan tidak setuju. Mengapa?

Parjiono dalam awal paragrafnya menulis demikian; membaca opini Andry Saputra (Lampost, 11/5/2013) berjudul Horison Lampung untuk Kaum Muda, sebelumnya opini Darojat Gustian Syafaat (Lampost, 24/4/2013) yang berjudul Menyegarkan (Kembali) Rumusan Kelampungan dan Hardi Hamzah (Lampost, 5/5/2013) berjudul Obsesi Punahnya Lampung?, tampaknya ketiga penulis tersebut belum secara komprehensif mengulas buku Udo Z. Karzi.


Upaya Lampung Hindari Penolakan Ekspor Kopi

Oleh Agus Wira Sukarta

BANDAR LAMPUNG - Provinsi Lampung yang merupakan penghasil kopi robusta terbesar di Tanah Air dengan produksi rata-rata 140 ribu ton per tahun, terancam tidak dapat mengekspor komoditas andalannya.

Petani menjemur kopi di Blambangan Umpu, Waykanan, Lampung.
(FOTO ANTARA/Gatot Arifianto)
Kopi Robusta Lampung selama ini diekspor ke negara konsumen seperti Jepang, namun ekspor biji kopi kini ditolak oleh Negeri Sakura tersebut.
    

June 23, 2013

[Lentera] Sutarman dan Sejarah Pariwisata Lampung

Sutarman Sutar
TUBUH kerempeng itu masih lincah saat harus berpacu mengejar nara sumber atau memandu wisatawan. Sutarman Sutar, orang itu, lebih dikenal sebagai wartawan majalah pariwisata lokal yang ia terbitkan sendiri.

Umurnya tak muda lagi selaras dengan rambutnya yang mulai memutih dan giginya yang banyak tanggal. Tetapi semangatnya untuk pariwisata Lampung tidak bisa dibendung.


June 21, 2013

Tari Bedana Pecahkan Rekor Muri

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) mencatat tari bedana dengan jumlah penari terbanyak. Pemecahan rekor tari bedana diikuti 2.000 penari dan diprakarsai Dewan Kesenian Bandar Lampung (DKBL) yang digelar di Stadion Pahoman, Bandar Lampung, Kamis (20-6), pukul 09.00.

Kegiatan yang ditaja untuk menyemarakkan HUT ke-331 Kota Bandar Lampung ini didukung musik pengiring 30 siswa SMP dan SD yang menabuh gamolan Lampung dan 10 pemusik akustik seniman Dewan Kesenian Bandar Lampung (DKBL) dengan sound system berkekuatan 50 ribu watt.


June 20, 2013

Fotografer Lampung Menangkan Lomba Kemendikbud

BANDAR LAMPUNG -- Fotografer Lampung Christian Heru Cahyo Saputro meraih juara terbaik kedua kategori umum dalam lomba penulisan artikel, features, dan foto bidang pendidikan 2013.

Demikian disebutkan Pusat Informasi dan Humas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (PIH Kemendikbud) dalam siaran persnya belum lama ini. Foto berjudul Mendaki Cita-cita ini dibidik Christian Heru di kawasan pertambakan Wahyu Mandira di Desa Bumipratama Mandira, Sungaimenang, Ogan Komering Ilir, beberapa waktu lalu.


Tari Bedana Siap Pecahkan Rekor Muri

BANDAR LAMPUNG (Lampost) Setelah masuk Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) untuk pawai pendidikan dengan peserta terbanyak dan nyeruwit, Bandar Lampung kembali siap masuk Muri. Kegiatan kali ini merupakan pemecahan rekor Muri untuk tari bedana yang diprakarsai Dewan Kesenian Bandar Lampung (DKBL) masih dalam kaitan memeriahkan HUT ke-331 Kota Bandar Lampung.

Pemecahan rekor Muri yang pertama untuk tari bedana ini akan menghadirkan 1.500 penari yang terdiri para pelajar SMP dan SMA se-Bandar Lampung dan digelar di Stadion Pahoman, Bandar Lampung, hari ini (20-6). Pergelaran tari massal ini didukung puluhan pemusik pengiring dari berbagai sanggar dan seniman Bandar Lampung.


June 19, 2013

Kopi Luwak Tak Lagi Bergantung Musang Liar

LIWA -- Tiga ekor musang (luwak) yang berada dalam kandang peliharaan terlihat gusar, terus bergerak-gerak ke sana kemari, di antaranya berusaha merangsek maju menunjukkan ketidaksukaan hewan liar itu ketika coba didekati.

Salah satu dari tiga ekor musang peliharaan yang memproduksi bahan
baku kopi luwak bagi KWT Melati di Lampung Barat.
(Foto: ANTARA LAMPUNG/Budisantoso Budiman)
Tak seperti umumnya musang liar yang harus mencari makanan sesukanya di alam, musang bulan yang dipelihara dan sengaja dikandangkan itu, mendapatkan makanan berupa buah kopi robusta yang sudah matang berwarna merah.


Sumber Mata Air Kebudayaan Lampung

Oleh Asarpin


MISI kebudayaan yang selama ini diselenggarakan oleh pemerintah daerah dalam beberapa kesempatan dan pertemuan nasional, tidak lain adalah misi kesenian, bahkan lebih sempit lagi misi pertunjukan seremonial. Kebudayaan jelaslah bukan kesenian, bukan pertunjukan, meskipun seni bisa merupakan salah satu aspek kebudayaan.

Di sini saya hendak menekankan sisi yang lain yang belum banyak dieksplorasi. Jika saya mengajak untuk menggali sumber mata air kebudayaan Lampung,  maka tujuan saya adalah: (1) dalam rangka mencari kearifan-kearifan lokal melalui narasi kebudayaan sebagai perspektif alternatif terhadap kemajemukan budaya di Lampung; (2) dalam rangka mencari solusi atas konflik dan kekerasan baik atas nama suku, etnis maupun budaya dan agama; (3) untuk memikirkan secara bersama-sama kompleksitas budaya multikultural di Lampung sehingga dapat menjadi cermin bagi kearifan dan keharmonisan dalam keragaman.


June 16, 2013

Memperhitungkan Pasar Budaya

Oleh Syaiful Irba Tanpaka


Semakin keringnya Negeri Penyair dari kajian budaya mengundang kekangenan para seniman untuk berkenduri menderes tetesan kejernihan khazanah budaya Lampung. Sebulan sekali, mereka berembuk demi bernasnya setiap tapak seni di Lampung.

REMBUK Seniman-pertama-yang diselenggarakan Lampung Post sekitar sebulan lalu terus menumbuhkan "kegalauan" terhadap pengembangan potensi seni budaya Lampung yang sesungguhnya demikian kaya dan beragam. Berbagai pandangan seniman, budayawan, praktisi pers, politisi, mahasiswa, dll. peserta yang hadir waktu itu menunjukkan sikap kepedulian dan tanggung jawab besar sebagai pelaku kebudayaan Lampung. Sasarannya adalah bagaimana kebudayaan Lampung dapat berkembang secara kondusif serta diapresiasi oleh masyarakat luas, baik nasional maupun international.


[Lentera] Warsiem: 'Induh, Sai Penting Cawa Lappung'

DARI namanya, Warsiem, sudah tertebak perempuan berjilbab ini suku Jawa. Fakta itu dikuatkan dengan logatnya saat berbicara. Namun, ia seperti terus "melawan" takdir. Setiap ada kesempatan pantas, ia berkomunikasi dengan bahasa Lampung. Tak heran jika kemudian Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) memberi dia adok (gelar) Raden Ayu Suaka.

Warsiem
Warsiem sudah 12 tahun mengabdi sebagai guru bahasa Lampung di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Alkautsar Bandar Lampung. Mak War, sebutan itu melekat karena disampirkan oleh anak didik kepadanya. Entah apa motivasinya, yang pasti, sapaan Mak (lazimnya orang Lampung menyebut ibu) menegaskan identitas kelampungannya. Sedangkan nama War (mungkin) adalah untuk mengaburkan atributnya. Sebab, agak sulit memercayai ada orang Lampung bernama Warsiem.


[Lentera] Wakaf Widayanti untuk Taman Baca

RAK-RAK buku empat tingkat itu menjadi dinding ruang baca lesehan berkarpet kuning tua di lantai II Plaza Millenium, Natar, Lampung Selatan. Di dalam loker-loker tanpa pintu itu, aneka bahan bacaan, berupa buku, majalan, tabloid, dan lainnya tersusun rapi.

Widayati
Aneka warna, berbagai tema, untuk beragam umur, dan dengan ukuran yang berbeda-beda. Agak berbeda dari gerai-gerai lain yang ramai dengan transaksi, ruang baca di tengah mal itu memang bukan kios atau toko buku. Anak-anak, orang tua, dan siapa pun boleh datang, lesehan di ruang yang dilengkapi pendingin udara itu.


[Refleksi] Jernih Sejuk Air Terjun Curup Tujuh

AIR terjun Curup Tujuh Selagailingga, Lampung Tengah, adalah spekta di alam bebas. Jernihnya air membuat ikan-ikan itu terlihat benderang di dasar ceruk yang sejuk.

Air terjun Curup Tujuh Selagailingga, Lampung Tengah.
Air yang mengalir dari atas hutan lindung Register 22 Way Waya ini sangat jernih. Meskipun arusnya cukup deras, ikan yang kalar-kilir di air yang terus beriak dengan mudah bisa terlihat mata. Yang bikin menggemaskan, pada bagian tertentu debit airnya tidak terlalu dalam sehingga pengunjung bisa menceburkan diri dan berada di tengah puluhan ikan yang berlarian.

Presiden Ajak Lestarikan Seni Budaya

-- Friederich Batari

PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seniman, budayawan, dan masyarakat untuk terus berkreasi agar bisa melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya bangsa. Menurut Presiden, di tengah kehidupan yang semakin modern, dunia yang dinamis, dan terintegrasi dalam globalisasi, upaya pelestarian seni dan budaya bangsa harus dilakukan secara sungguh-sungguh.

Ajakan itu disampaikan Presiden saat membuka Pesta Kesenian Bali XXXV di Art Center, Denpasar, Bali, Sabtu (15/6) malam. Melalui ajang perhelatan seni dan budaya ini, Presiden mengatakan, sebagai bangsa yang majemuk harus tetap menghormati perbedaan serta dapat dijaga dan dipertahankan. Pesta Kesenian Bali tahun 2013 berlangsung 15 Juni-13 Juli 2013 dengan mengangkat tema: Taksu Membangkitkan Daya Kreatifitas dan Jati Diri.


June 14, 2013

Minat Siswa pada Sastra Rendah

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Sekolah diminta kreatif menyusun bahan ajar dalam bidang bahasa dan sastra untuk mengatasi rendahnya minat siswa pada sastra.

Sastrawan Taufiq Ismail mengatakan kurikulum yang mengajarkan kecintaan membaca buku dan kemampuan menulis telah tertinggal selama 63 tahun. "Sebelumnya, pada zaman penjajahan Belanda, justru pengajaran sastra sangat maju. Wajib satu karya seminggu, 18 karangan dalam 1 semester," ujar dia, saat dihubungi Lampung Post, Rabu (12-6).


June 13, 2013

Pemda Setengah Hati Kembangkan Budaya Lampung

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Pemerintah daerah (pemda) masih setengah hati dalam mengembangkan seni-budaya Lampung. Padahal seni-budaya penting bagi karena mendekatkan setiap orang pada kemanusiaannya.

DISKUSI SENI-BUDAYA. Penyair Syaiful Irba Tanpaka (kanan) mengemukakan
pandangannya dalam Diskusi Menggali Potensi Seni-Budaya Lampung  yang
digelar Lampung Post di aula harian, Rabu (12-6). Hadir dalam acara ini
Pembicara lain dosen IAIN Raden Inten Fauzi Fattah dan pemerhati seni-
budaya Asarpin. (LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMAY)
Itulah benang merah dalam Seri Diskusi Lampung Bangkit 1 yang mengusung tema Menggali potensi seni-budaya Lampung yang digelar Lampung Post, di aula harian ini, Rabu (12-6).


Festival Budaya Putri Nuban Lebih Cocok untuk Metro

METRO (Lampost): Dewan Kesenian Metro (DKM) meminta Wali Kota Metro Lukman Hakim memantapkan nama Festival Metro diubah menjadi Festival Budaya Putri Nuban. Sebab, nama tersebut jauh memiliki makna sejarah.

Wakil Ketua DKM Muadin mengatakan, berdirinya Metro tidak lepas dari korelasi sejarah diserahkannya tanah ulayat Buay Nuban, sekarang Metro, menjadi kota yang perkembangannya makin pesat. "Kami mengharapkan jati diri festival Putri Nuban bisa menjadi ikon Kota Metro," ujar Ketua DKM Rifian Chepy, Rabu (12-6).


Rendahnya Minat Siswa Sastra Berbahaya

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Rendahnya minat siswa pada sastra membahayakan keberlangsungan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung Sukarma Wijaya mengatakan budaya tidak cukup hanya dilestarikan, tetapi harus dikembangkan. Sastra merupakan salah satu pendorong perkembangan budaya di suatu daerah.


June 12, 2013

Lamtim Helat Festival Tari Melinting

BANDAR SRIBHAWONO (Lampost): Pemerintah Kabupaten Lampung Timur menggelar Festival Tari Melinting yang dipusatkan di lapangan Merdeka, Desa Sribhawono, Kecamatan Bandar Sribhawono, Lampung Timur, Selasa (11-6). Masyarakat tampak antusias menyambut agenda rutin tahunan yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.

Kegiatan ini diisi dengan berbagai lomba tari tradisional yang diikuti siswa SMA/SMK se-Lamtim. Pembukaan Festival Melinting dihadiri Ketua PKK Lamtim Asmara Dewi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sudarsono, anggota DPRD Lamtim Hasan Basri, tokoh adat Melinting Rizani, camat se-Lamtim, dan kades se-Kecamatan Bandarsribhawono.


June 10, 2013

Lampung Pisau Tajam dalam Sarung

Oleh M. Benyamin E. Djauhar


MUTIARA yang tersebar dari rangkaian kata-kata yang berubah menjadi kalimat sedemikian dinamis ketika para pembaca Opini menanggapi buku Udo Z. Karzi berjudul Feodalisme Modern Wacana Kritis tentang Lampung dan Kelampungan (terbitan Indepth Publishing, Mei 2013). Tanggapan-tanggapan tersebut tentu saja menyenangkan kita sebagai masyarakat Lampung. Tanggapan-tanggapan yang ada menunjukkan bahwa betapa respeknya para pembaca terhadap usaha-usaha membangun masyarakat di ujung Pulau Sumatera ini.

Fenomena itu tentu saja menarik. Kehausan terhadap pembangunan Lampung dalam arti yang sebenarnya derapnya semakin kencang, terlebih lagi ekslarasi ini datangnya dari generasi muda. Penulis katakan menarik karena polemik ini hadir di tengah tahun politik, tahun tempat tradisi, kebudayaan, dan masyarakat semata-mata menjadi komoditas politik.


June 9, 2013

Menatah Kejayaan Acropolis

Memadukan karya intelektual dan kerja praksis bukan hal mudah, tapi ternyata bukan kerja sulit bagi seorang Heri Wardoyo. Dan peluncuran bukunya adalah kenduri intelektual sekaligus silaturahmi para praktisi.

Buku Heri Wardoyo
Budayawan, Emha Ainun Nadjib (kanan) bersama Bupati Tulangbawang
Lampung, Hanan A Razak (tengah) dan Wakil Bupati Tulangbawang, Heri
Wardoyo (kiri) pada peluncuran buku "Acropolis Kerajaan Nalar" karya
Heri Wardoyo, di Menggala, Tulangbawang, Provinsi Lampung, Minggu
malam (2/6). (ANTARA FOTO/M.Tohamaksun)
ACROPOLIS adalah simbol peradaban masa kejayaan Yunani kuno. Bangunan tua ini menjadi penanda bahwa di tempat ini pernah ada suatu peradaban pengetahuan dan kebijaksanaan orang Yunani kuno mencapai puncak keemasan dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan.


[Buku] Membangun Daerah dengan Semangat Konstitusi

Data buku
Hukum Pemerintahan Daerah Perspektif Konstitusionalisme Indonesia
Rudy, S.H., LL.M., LL.D
Indepth Publishing, 2013
154 hlm.

KOMPLEKSNYA pemerintahan sangat membutuhkan solusi demi keberlangsungan kehidupan menuju pemerintahan yang ideal. Pemerintah daerah yang menjadi unsur penting pada penyelenggaraan pemerintahan menjadi satu-kesatuan yang tak terpisahkan dan saling menguatkan terhadap Pemerintah Pusat, sehingga kita tidak bisa mengabaikan akan keberadaan dan kontribusi pemerintah daerah dalam rangka membantu penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia.

Kaitannya dengan hal tersebut sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pemerintah daerah diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, yang dalam otonomi tersebut tetap mengatur pula mengenai hubungan Pemerintah Pusat dan daerah maupun pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota untuk mewujudkan tujuan negara.


June 8, 2013

Refleksi di Tengah Banjir Informasi

Oleh Iwan Nurdaya-Djafar

WARTAWAN adalah orang yang berkubang di tengah banjir informasi, bahkan jauh sebelum apa yang dinamai Era Informasi itu hadir melalui teknologi informasi – terutama – internet. Bukankah wartawan adalah orang yang justru memburu – alih-alih menunggu – informasi, bahkan jika perlu melalui investigasi yang penuh risiko. Era Informasi itu sendiri muncul sebagai gelombang ketiga (1970-2000) di dalam sejarah peradaban umat manusia, menyusul era pertanian sebagai gelombang pertama (800 sM-1500 M) dan era industri sebagai gelombang kedua (1500 M-1970 M) seperti dicatat Alvin Toffler dalam The Third Wave (Gelombang Ketiga).

Heri Wardoyo, penulis kumpulan kolom Acropolis: Kerajaan Nalar (Laras Bahasa, Mei 2013) adalah wartawan/jurnalis, yang tak pelak berkubang pula di tengah banjir informasi. Soalnya adalah, di tengah banjir informasi itu, apakah sang wartawan melulu tenggelam dengan menulis berita berdasarkan fakta belaka, atau justru berhasil berenang mengarungi banjir informasi dengan melakukan refleksi berupa tulisan kolom, artikel, dan bahkan novel seperti dilakoni Mochtar Lubis, Mahbub Djunaedi, dan Bur Rasuanto. 


June 7, 2013

TBL Lampung Terbuka bagi Semua Pihak

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Manajemen Taman Budaya Lampung (TBL) selalu memberikan kesempatan besar bagi semua pihak yang ingin menggelar pentas seni dan budaya asalkan tetap mengikuti aturan yang berlaku.

"Taman budaya ini merupakan tempat atau wadah bagi para seniman untuk berkarya dan mengekspresikan jiwa seni mereka. Jadi, siapa saja yang ingin menggunakan fasilitas yang ada, tentu diperbolehkan. Namun, harus sesuai dengan ketentuan yang sudah ada," kata Kasubbag Taman Budaya Lampung Tintin Sumarni, kemarin.


June 4, 2013

Karnaval Budaya Berlangsung Meriah

ENGGAL (Lampost): Karnaval budaya Gema Nusantara yang digelar Pemkot Bandar Lampung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) di Tugu Adipura, Senin (3-6), berlangsung meriah.

Rangkaian perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-331 Kota Bandar Lampung itu merupakan event seni budaya yang menampilkan beragam kebudayaan daerah di seluruh Nusantara yang berkembang di Kota Tapis Berseri. Karnaval budaya tersebut diikuti lebih dari 50 peserta/kelompok dari paguyuban masyarakat adat, sekolah, dan kecamatan.


June 2, 2013

Gairah Bahasa Seorang Heri Wardoyo

Oleh Rahmat Sudirman


Menjadi politisi tak menjadikan Heri Wardoyo berhenti berselancar di dunia literasi. Acropolis, Kerajaan Nalar (2013) adalah bukti ketangkasan Heri Wardoyo menganyam hiruk dunia praksis pun agungnya alam nalar.

Judul: Acropolis, Kerajaan Nalar
Penulis: Heri Wardoyo
Penerbit: Laras Bahasa, Bandar Lampung
Cetakan: I, Mei 2013
Tebal: xviii + 254 hlm.
BAHWA esai-esai Heri Wardoyo dalam Acropolis, Kerajaan Nalar (selanjutnya disebut Acropolis) adalah tulisan yang diproduksi secara sadar, kemudian menjelma teks yang berdialektika dalam tafsir dan konteks, maka yang berlangsung selanjutnya adalah reinterpretasi dan reproduksi teks tak berkesudahan.


[Perjalanan] Pantai Soka Sisa Kebandaran Marga Bawang

PUNDUHPIDADA. Seruas pantai di bilangan Kecamatan Punduhpidada, Pesawaran, itu bukan saja indah. Ia juga menyimpan cerita lama tentang kejayaan satu komunitas etnik; Marga Bawang.

Pantai itu nyaris tak beriak. Airnya tenang mengalir, tetapi tak menggerakkan permukaan menjadi ombak di tepian pantainya. Ya, seperti danau.Di kelilingi sejumlah pulau besar, Pulau Loh, Pulau Balak, dan daratan Desa Pagarjaya, Punduhpidada. Pantai Soka seperti termenung. Batas laut dengan daratan yang pernah menjadi lambang kejayaan Kebandaran Marga Bawang melalui muaranya yang terkenal ini, juga pernah menjadi saksi bisu perang kecil pasukan Kerajaan Sriwijaya.

[Buku] Salat Berjamaah versus Korupsi Berjamaah

Data Buku
Shalat Pedoman Berpolitik, Panduan Akhlak
Pemimpin dan Rakyat untuk Memakmurkan Neger
i
Nur Islam
Indepth Publishing, Bandar Lampung
I, Maret 2013
xvii + 316 hlm
SEKILAS tidak ada hubungannya antara tanggal 27 rajab dalam memperingati Isra’ mi’raj, yaitu perjalanan nabi muhammad saw dan mendapatkan oleh-oleh berupa perintah sholat lima waktu dengan pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur Lampung pada pemilukada nanti.

Jika kedua hal tersebut dikaitkan dengan buku Shalat Pedoman Berpolitik karya Drs. Nur Islam, M.I.P rasanya sangat pas untuk kita cermati. Buku ini memang layak dijadikan panduan wajib bagi pemimpin dan umat Islam secara umum.