June 21, 2013

Tari Bedana Pecahkan Rekor Muri

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) mencatat tari bedana dengan jumlah penari terbanyak. Pemecahan rekor tari bedana diikuti 2.000 penari dan diprakarsai Dewan Kesenian Bandar Lampung (DKBL) yang digelar di Stadion Pahoman, Bandar Lampung, Kamis (20-6), pukul 09.00.

Kegiatan yang ditaja untuk menyemarakkan HUT ke-331 Kota Bandar Lampung ini didukung musik pengiring 30 siswa SMP dan SD yang menabuh gamolan Lampung dan 10 pemusik akustik seniman Dewan Kesenian Bandar Lampung (DKBL) dengan sound system berkekuatan 50 ribu watt.


Di hadapan tim dari Muri dan ratusan tamu undangan, para penari yang terdiri dari siswa SMP dan SMA negeri/swasta se-Bandar Lampung ini unjuk kebolehan berlenggak-lenggok menarikan tari pergaulan muda-mudi Lampung dengan sempurna.

Selama 15 menit para penari yang mengenakan busana kaus putih dipadukan celana panjang hitam dengan rampak dan rancak menarikan tari tradisi Lampung yang dipengaruhi budaya Islam.

Tari yang biasanya dibawakan dalam acara-acara adat dan acara yang tidak formal sebagai ungkapan kegembiraan ini ternyata tak kalah menarik dari tari poco-poco. Setelah tim dari Muri meneliti dan mencatat dengan saksama, tari bedana dengan peserta terbanyak ini berhasil memecahkan rekor Muri dengan nomor sertifikat 6027/MURI/V/2013.

Pada kesempatan itu, sebagai buktinya, Manajer Muri J. Ngadri menyerahkan sertifikat Muri kepada Sekretaris Kota Bandar Lampung Badri Kamal mewakili Pemkot Bandar Lampung Ketua Umum DKBL Eva Dwiana sebagai pemrakarsa kegiatan dan kepada ketua harian DKBL sebagai pelaksana kegiatan.

Ngadri mengatakan pergelaran tari bedana memecahkan rekor tari kreasi budaya dengan jumlah peserta terbanyak. "Sebelumnya ada rekor tari serampang 12 dengan peserta 1.500 orang. Lebih lanjut, Ngadri mengatakan dengan mencatatkan rekor Muri untuk tari bedana ini, Bandar Lampung tercatat menjadi salah satu dari tiga kota di Sumatera yang sering memecahkan rekor Muri," ujar J. Ngadri.

Warisan Budaya Ketua DKBL Eva Dwiana mengatakan keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama berbagai pihak. Tari bedana sebagai salah satu warisan budaya dan kearifan lokal Lampung yang harus terus ditumbuhkembangkan. "Mudah-mudahan dengan kegiatan ini tari bedana makin dikenal dan memasyarakat. Kalau bisa tari bedana go nasional seperti tari poco-poco," ujar Eva, yang juga istri Wali Kota Bandar Lampung Herman H.N.

Ketua Harian DKBL Yudhi mengatakan upaya yang dilakukan DKBL ini tidak akan berhenti hanya sebatas pemecahan rekor, tetapi akan berusaha terus melakukan pembinaan berkesinambungan. Para pelajar Lampung sangat antusias mengikuti kegiatan ini, kemarin ditargetkan 1.500 penari, ternyata tambah lagi 500 penari bergabung. Jadi, pesertanya 2.000 penari.

"Mungkin ke depan nantinya bisa mengagendakan lomba tari bedana. Saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung hingga terlaksana dengan sukses pergelaran ini," kata Yudhi.

Sekretaris Kota Badri Tamam mengatakan Pemkot Bandar Lampung punya komitmen untuk terus menggelar kegiatan kesenian dan budaya. "Ini merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkembangkan dan melestarikan budaya daerah Lampung, seperti tari bedana yang mempunyai nilai estetika, filosofi, dan spiritual. Tari bedana bisa menjadi pilihan remaja Lampung untuk berkreasi," ujarnya. (UZK/CR5/S1)

Sumber: Lampung Post, Jumat, 21 Juni 2013

No comments:

Post a Comment