September 19, 2007

Kasus Hujatan Kangen Band: Cermin Kecemburuan dan Persaingan Tidak Sehat

SEBAGAI sebuah band, nama Kangen Band cukup membuat fenomena tersendiri di blantika musik Indonesia. Mengapa tidak? Band asal Lampung ini sukses mencapai angka penjualan tinggi, lebih dari 150 ribu kopi, hanya dalam tempo 1,5 bulan setelah merilis album perdana, Tentang Aku, Kau dan Dia. Kini, album tersebut telah terjual lebih dari 400 ribu kopi, mendekati angka 500 ribu. Fantastis! Tetapi cercaan dan hujatan menyertai mereka.

Kangen Band (Istimewa)

Padahal, dari sisi musikalitas dan talenta, Dodhy (gitar dan vokal), Andika (vokal), Tama (gitar), Iim (dram), Novry (bas) dan Barry (kibor) berada di bawah rata-rata. Hal itu selalu jelas terlihat kala Kangen Band tampil secara live di berbagai acara.

Kualitas aksi panggung Kangen Band memicu kontroversi di tengah masyarakat, termasuk di kalangan para musisi. Banyak musisi yang secara tak langsung menunjuk Kangen Band sebagai produk musik kacangan atau sampah. Ironisnya, mereka justru disukai masyarakat.

Tak terkecuali, vokalis Naif, David. Dia mencaci Kangen Band di depan umum, dalam acara ulang tahun majalah Rolling Stones Indonesia dan juga program siaran live I-Radio dari Plaza Semanggi beberapa waktu lalu.

Toh, ucapan David belum seberapa jika dibandingkan dengan lirik lagu makian yang belakangan mulai beredar di masyarakat. Sebut saja judulnya, "Lagu Hujatan untuk Kangen Band". Dibalut musik hip-hop, lirik yang dinyanyikan dengan gaya rap itu memuat hujatan dan kecaman yang amat sangat kepada Kangen Band. Selain memuat kata-kata kotor, kelompok rap yang belum diketahui identitasnya itu juga melontarkan ancaman. Simak saja sepenggal liriknya di bawah ini:

Yo amit-amit/ Baru sekali ini kejadian seumur hidup/ Ada sampah jadi perhatian/You know Kangen Band yang personelnya udik... You check this, I will kill Kangen Band. T** A**** yang lebih pantes jadi pengamen/ Mereka adalah contoh kebodohan/ Yang dipuja sama seperti saat pertama kali tenarnya Band Radja/Orang memang benar kalau kalian t***l kayak gerombolan waria... Seperti mereka harus dibasmi/Kangen Band harus dibunuh/Lagunya nular orang bisa terpengaruh....

Tak heran jika lagu makian tersebut seolah kian mencuatkan kontroversi akan Kangen Band yang selama ini sudah kerap hadir di berbagai milis musik, obrolan warung kopi antar sesama musisi dan pelaku industri musik, juga di berbagai medium lainnya. Menurut pengamat musik, Bens Leo, kontroversi di tengah masyarakat akan larisnya Kangen Band sebenarnya masih dalam taraf yang wajar. Namun, kehadiran lagu makian itulah yang dinilainya tidak wajar.

"Di Indonesia, persaingan para musisi terjadi sangat ketat. Karena itu, kadang menimbulkan friksi dan kecemburuan kepada kesuksesan org lain, terutama jika sukses terjadi di bidang sosial ekonomi. Jadi wajar-wajar saja jika banyak musisi yang cemburu atas kesuksesan Kangen Band," kata Bens kepada SP, Selasa (18/9).

Mungkin fenomena band yang mencetak hit Penantian yang Tertunda dan Tentang Aku, Kau dan Dia (Usai Sudah) ini bisa dikomparasikan dengan kasus yang dialami Inul Daratista dulu. Si goyang ngebor ini datang dari kampung, tiba-tiba langsung sukses hingga ke mancanegara dan membuat iri penyanyi dangdut lainnya. Bukan kejutan jika di kemudian hari, akibat cemoohan rekan-rekan seprofesinya, nama Inul pun jadi besar.

Kangen Band, menurut Bens, juga datang dari daerah yang tidak ada di peta musik Indonesia. Mereka memulai karier dengan bermusik di komunitas indie setempat. Album kompilasi indie mereka laku keras, hingga dibajak dan membawa mereka ke Jakarta serta dikontrak oleh Warner Music Indonesia.

"Jangan lupa, di belakang Kangen Band ada Harry Tasman yang diminta untuk memperhalus musik mereka. Seolah-olah para personel Kangen Band bisa main musik. Padahal live-nya berantakan, tapi musiknya laku karena mereka berusaha mengisi segmen pasar yang kosong, yakni segmen yang dulu diisi oleh lagu-lagu cinta sederhana dengan kord simpel karya musisi Rinto Harahap atau Pance Pondaag," jelas Bens.

Tak heran jika banyak musisi yang sudah berjuang keras untuk bisa eksis di dunia musik, kemudian mencibir dan sarkatis terhadap kesuksesan instan ala Kangen Band. Apalagi kala melihat performa live mereka yang jauh dari sempurna.

"Kangen Band mendadak populer, tapi tidak bisa tampil live. Ini celaka sekali. Kesannya, dunia musik kita seperti kembali lagi ke masa-masa kala orang tengah belajar main musik. Ini kian memalukan kala mereka tampil di Malaysia. Saya kebetulan melihat performa mereka di sana yang memang jelek sekali. Pers Malaysia pun menjadikan ini celah untuk menghantam balik musik Indonesia. Selama ini, Malaysia memang cemburu pada kesuksesan industri musik kita yang seakan-akan menjajah industri musik mereka," papar Bens.

Di luar kualitas musikalitas dan talenta mereka, Bens tetap menilai, tidak sepantasnya sebuah lagu makian dirilis untuk menjelek-jelekkan Kangen Band. Pasalnya, lagu itu masuk ke industri nasional. Buruknya publisitas terhadap Kangen Band justru akan menjadi daya promosi tersendiri bagi pamor mereka. Seperti yang juga terjadi pada Inul dahulu.

"Kangen Band itu kalau boleh saya bilang adalah band setengah matang yang dibesarkan oleh publisitas. Seharusnya mereka menyadari, konsekuensi dari popularitas adalah, mereka harus bisa main bagus. Saya berharap sekali album kedua mereka akan ada progress perbaikan agar bisa bertahan seperti Inul. Karena kalau tidak, mereka akan habis," tegas Bens.

Yang Penting Laku

Bagi Kangen Band sendiri, munculnya kontroversi seputar kualitas musik mereka bukanlah masalah besar.

"Kami sih tetap berjalan saja. Mau orang benci atau apapun, yang penting kami laku. Sekarang saja, album Kangen Band sudah terjual lebih dari 400 ribu kopi. Itu kan berarti telah meraih double platinum," kata manajer Kangen Band, Sujana, kepada SP.

Lebih jauh lagi Jana, begitu ia akrab disapa, menyebutkan, para personel band asuhannya akan terus melaju bak pepatah "Anjing menggonggong kafilah berlalu." Mau musik mereka dibilang tidak bagus, tak mengapa. Disebut band bermusik sampah pun, Dodhy dkk tidak merasa keberatan.

"Ibaratnya, kalau di industri mobil, jika semua perusahaan membuat mobil BMW, Kijang tidak akan laku. Kami juga begitu. Kami membuat musik yang sesuai pasar. Kangen Band bisa kok bikin musik yang bagus karena anaknya juga pintar-pintar. Namun kami memutuskan untuk tidak usah idealis. Kami kan perlu makan, dan di sini kami jualan," jelas Jana.

Sikap cuek dan pasrah itu mulai menguap kala lagu rap yang menghujat Kangen Band diperdengarkan dimana-mana. Jana mengakui, emosi para personel Kangen Band, akhirnya sedikit terusik. Apalagi liriknya dinilai tidak etis karena bermuatan kata-kata kotor yang menghina.

"Sebenarnya sih anak-anak sempat kesal, tapi kami berusaha santai. Namun di dalam lagu itu, terdapat ancaman pembunuhan yang harus diwaspadai. Inilah yang sempat membuat mereka was-was kala manggung," ungkapnya.

Untuk sementara, Jana dan para personel Kangen Band berupaya untuk bersikap bijak. Mereka akan terus cari siapa yang membuat lagu itu dan menyelidikinya.

Maklum, informasi seputar sang pencipta dan penyanyi lagu hujatan tadi masih simpang-siur. Sebuah sumber SP mengatakan, si pencipta lagu dan penyanyi adalah mahasiswa sebuah sekolah seni di Jakarta. Namun Jana sendiri masih belum pasti karena ia pun mendapat info bahwa lagu tersebut juga berasal dari komunitas indie di Bandung atau Yogyakarta.

"Jika sudah ketemu, kami akan mengambil tindakan secara hukum karena ini sudah mengganggu. Mereka harus bertanggungjawab karena saat ini, anak kecil pun sudah tahu tentang lagu berkata-kata porno itu," tambahnya.

Untuk ke depan, seperti yang disebutkan tadi, Kangen Band akan terus berjalan di jalurnya. Dihina seperti apapun, mereka akan tetap jalan.

"Habis gimana dong. Dihina jelek, memang (kami) jelek. Dibilang udik, memang (kami) asalnya dari kampung. Itu semua fakta. Bagi kami, yang penting kan bermusik," kata personel Kangen Band. [D-10]

Sumber: Suara Pembaruan, Rabu, Rabu, 19 September 2007

11 comments:

  1. Anonymous2:54 PM

    indonesia adalah pulau jawa !!!!
    dan Lampung adalah Sumatra, jadi kita memisahkan diri aja, orang goblok n kuper yang selalu nyudutin kangen band, liat dong mereka siapa n darimana, dari lampung man, biar lampung deket ama ibukota negara indonesia yaitu jakarta, tai liat kenyataanya !!! sampe gak tu pemerataan pembangunan, banten aja yang nempel, kagak maju2, TAI KUCING yang bikin laqgu rap cacian, gw bunuh lo kalo ketemu,FUCK JAVA....FREEDOM SUMATRA....

    ReplyDelete
  2. Anonymous6:16 AM

    WEI HATI-HATI AJA YANG SOK-SOKAN JAGO DI DUNIA MUSIK...
    TAE LU NAIF...
    SOMBONG BGT SIH LU MUKE KAMPUNG
    MATA BELO
    KLO LU GENE W SUMPAHIN
    MUSIK LU KAGA BAKAL LAKU
    DASAR ORANG IRI...SHIT

    ReplyDelete
  3. Anonymous6:20 AM

    MUSIK INDONESIA VARIATIF
    ADE DARI KOTA N KAMPUANG
    BWT LU PERSONIL NAIF
    LO HATI2 AJA
    LO GA BAKAL BISA BERNAPAS LEGA
    BULAN INI...
    NTAR W CARI LU
    PENGAMEN PASAR TANAH ABANG
    ABIS LU
    CAMKAN ITU...

    ReplyDelete
  4. Anonymous6:20 AM

    MUSIK INDONESIA VARIATIF
    ADE DARI KOTA N KAMPUANG
    BWT LU PERSONIL NAIF
    LO HATI2 AJA
    LO GA BAKAL BISA BERNAPAS LEGA
    BULAN INI...
    NTAR W CARI LU
    PENGAMEN PASAR TANAH ABANG
    ABIS LU
    CAMKAN ITU...

    ReplyDelete
  5. Anonymous6:23 AM

    BULAN INI MNGKIN BULAN TERAKHIR LO
    W UDAH TW PNCIPTA LAGU
    HUJATAN TU NAK JAKARTE
    YG PSTI KEMANAPUN LO TETEP W INCAR
    LO MANGSA YANG NIKMAT
    BULAN INI......BAY ...BAY...BRO
    LO BKL W KILL...KILL...

    ReplyDelete
  6. Anonymous1:57 AM

    anonymous said...
    buat para pencaci kangen gw mo blang satu kata ma loh xmua,,, jangan soh jd jagoan doank klo mang u smua heabat mendingan u cmua ribut sama w.....jangan jd banci diatas. ketenaran.. buat lohhh..david naif ,,,******anjing loh..kampang... ngentot..gx tau malu..fuck u...
    sekarang gw datang tuk mencaci loh
    bkn nya ini suatu pembelaan tp ini solidaritas sesma anak band indonesia..
    buat kangen band gw harap lo mengerti mungkin disaat ini hidup smua sedang diuji..
    tabahkanlah htmu o/siksa orang2 yg sirik kuyakin engakau mampu bla kau sllu tabah .......sukses to KANGEN BAND.... BYE VIOLA BAND

    ReplyDelete
  7. Anonymous2:06 AM

    ENGKAULAH ANUGRAH YG KUMILIKI KAU
    ADALAH CINTA ALAM SEMESTA DENDANGKAN LGUKU SENANDUNG SUARA GITARKU KU KAU ADALH CINATA PERTAMA

    SALUT BUAT KANGEN BAND YG MAKIN TOP AJA.. TP W SALUT BANGET MA DODHI YG BGTU TABAH DALAM MENJALANKAN CBAAN YG TAK HENTI2 MENERPA..
    ZMOGA KANGEN GK CENGENG SEPERTI APA YG MEREKA BILANG SLAMA INI..
    MAJU TRUS PANTANG MUNDUR BUAT KANGEN BAND ......
    KIBARKAN LAH BENDERA RENDAH HTI WALAU SUDAH PUNYA POPULARITAS,,
    SUKSES SLLU BUAT KANGEN..
    (^_^)HMMMMMMM.......

    ReplyDelete
  8. Anonymous7:56 AM

    Rasa kekaguman menjadi simpati. Rasa simpati menjadi empati. Walau engkau dicerca dan dimaki. Tapi engkau tetap tegar dalam mendaki. Dakilah tangga untuk menuju kemuliaan yang diselimuti rendah diri. Jangan lengah terhadap bentuk cercaan orang yang tak tau diri.
    Cayoo Kangen Band aku dibelakangmu kami band yang memakai label
    warna. Jangan dengarkan mereka yang benar-benar tak tau malu, siapa sih yang sebenarnya menentukan kualitas musik. Kenapa ia jadi iri dan benci. Sesungguhnya orang yang semacam ini dilarang untuk meramaikan musik. Karena ketololannya dan ketidakmampuan dalam persaingan belantika musik..

    ReplyDelete
  9. Gwa akuin Kangen Band tu emang banyak orang yang nggak seneng ama dia (bukan brarti gwa mo bela dia yak). tapi Naif tu emang KAMPANG cui. sok paling bagus aja bandya. dia pikir lagunya bagus. suara kayak taik aja songong banget.

    jadi artis jangan sok dah! kampus lo sendiri bilang kalo "Nggak smua karya lo bakal ditrima di masyarakat."

    uda tenar aja pada sok smua. gwa aja rakyat jelata biasa aja tu.

    ReplyDelete
  10. Anonymous11:42 PM

    KONTOL KEBO!!!!!!!!!

    ReplyDelete
  11. Heii David Naif... Lagu kau itu lebih buruk dan nggak enak ditelinga... Cuma bisanya tentang cinta cintaan... Bangsat kau David Naif

    ReplyDelete