September 15, 2007

Seni Tradisi: Sastra Lisan Lampung Idealnya Diberikan di SMP

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Pembelajaran sastra lisan daerah Lampung idealnya diberikan kepada para pelajar khususnya setingkat SMP. Sebab hanya dalam level ini pembelajaran muatan lokal bahasa Lampung diberikan. Sedang pada tingkat SMA kurang memungkinkan.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Taman Budaya Lampung Pharzon Nashiruddin mengemukakan hal tersebut saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini. Untuk itu, dia mengatakan pelatihan teknis sastra lisan daerah Lampung tersebut diberikan pada tingkatan siswa SMP.

"Awalnya kami memang membidik siswa SMA. Namun ternyata di SMA pembelajaran muatan lokal terutama bahasa Lampung sudah tidak ada. Makanya sangat disayangkan bila diberikan pembelajarannya, tetapi tidak diaplikasikan di sekolah," kata Pharzon.

Padahal seharusnya di tingkat SMA, pembelajaran bahasa Lampung terutama sastra lisan daerah Lampung diberikan. "Namun ini tak mungkin. Karena siswa yang mengambil jurusan sastra saja di SMA belum tentu mendapatkan pelajaran sastra lisan Lampung," ujar dia.

Sehingga, Taman Budaya Lampung membidik peserta pelatihan sastra lisan daerah Lampung diberikan kepada siswa SMP. "Sebab siswa SMP, sejak SD sudah mendapat pelajaran bahasa Lampung. Begitu juga di SMP terdapat muatan lokal pelajaran tersebut, sehingga bisa saling menyambung dan berkaitan satu dengan lain," ujarnya.

Apalagi memang selain memberikan pengetahuan kepada para pelajar berkaitan dengan sastra lisan, kegiatan pelatihan juga bertujuan untuk melestarikan sastra lisan. "Jadi ini tetap sejalan dengan misi Taman Budaya Lampung yang menggali serta mengembangkan seni budaya daerah Lampung. Terlebih lagi ini juga sekaligus menyosialisasikan mengenai sastra lisan kepada para pelajar."

Karena itu, pelatihan sastra lisan Lampung digelar setiap tahun. Tahun ini, pelatihan berlangsung selama seminggu dari Selasa (4-9) hingga Senin (10-9) dan diikuti 45 pelajar SMP. Adapun materinya berupa muayak, ringget, dan wawancan. "Namun ke depan bisa berkembang ke sastra lisan lainnya sesuai dengan pematerinya seperti dadi, hahiwang, dan lainnya," kata dia.

Ia mengungkapkan materinya tak hanya berkutat pada persoalan sastra lisan saja, tapi juga muatan tari, musik daerah Lampung, seni pertunjukan, serta pengetahuan umum. n TYO/S-2

Sumber: Lampung Post, Sabtu, 15 September 2007

1 comment:

  1. Anonymous10:47 PM

    Idealnya sudah dibiasakan dirumah. Kemudian dilingkungan yang lebih luas lagi.

    ReplyDelete