BANDAR LAMPUNG (Lampost/Ant): Perkembangan musik klasik tradisional di Provinsi Lampung dinilai masih terpinggirkan dan berjalan tertatih-tatih, padahal potensi yang dimiliki relatif kaya dan beragam.
Salah satu pemusik tradisi Lampung, Edi Pulampas, di Bandar Lampung, Kamis (20-9), mengharapkan perkembangan musik klasik Lampung harus lebih diperhatikan kalau tidak ingin nasibnya menjadi terpuruk bahkan bisa saja menjadi punah.
Edi berpendapat potensi musik klasik Lampung sangat beragam dan kaya, tetapi terkendala sumber daya manusia (SDM) yang menggeluti dan berminat meneruskan tradisi musik klasik itu yang sangat minim.
"Keberadaan SDM musik klasik Lampung sebagai kreator dan inovatornya menjadi salah satu kendala yang cukup berarti," kata Edi pula.
Menurut dia lagi, hanya sedikit seniman Lampung yang memiliki komitmen dan serius menggeluti musik tradisional itu.
Berkaitan dengan kondisi musik klasik Lampung yang masih memprihatinkan seperti itu, beberapa hari lalu Subdin Kebudayaan Dinas Pendidikan Lampung bekerja sama dengan Lampung Mega Televisi (LTV) menggelar diskusi budaya.
Dalam diskusi itu, terungkap minimnya pemusik tradisi Lampung yang mumpuni untuk memainkan alat musik klasik daerahnya. Jumlahnya gampang dihitung dengan jari.
Terungkap pula, umumnya seniman Lampung cukup puas dengan hasil pencapaian selama ini, sehingga cenderung enggan melakukan penjelajahan kreatif untuk dapat menghasilkan karya yang bernas dan menarik.
Edi Pulampas, salah satu pemusik tradisi Lampung yang sedikit itu, mengaku selama ini lebih banyak belajar sendiri (otodidak) secara alami.
Padahal, dia menginginkan dapat pula belajar bersama para seniman tradisi Lampung lainnya, sehingga akan terdorong menampilkan sesuatu yang baru dalam khazanah musik tradisi Lampung itu.
Oleh karena itu, dia mengharapkan pemerintah melalui Dinas Pendidikan Lampung dapat semakin gencar menyosialisasikan musik tradisional Lampung.
Kegiatan pembinaan dan orientasi musik tradisi Lampung untuk para guru dan pelajar yang telah diprogramkan Subdin Kebudayaan Dinas Pendidikan Lampung, diharapkan dapat dikembangkan dan diperluas tidak hanya sebatas mengenalkan musik pengiring tari saja.
Edi mengharapkan pula kerja sama dengan para musikus mancanegara juga perlu terus dikembangkan, seperti telah dijalankan Dewan Kesenian Lampung (DKL) dalam event Long Road to Middle East beberapa waktu lalu. n K-1
Sumber: Lampung Post, Jumat, 21 September 2007
No comments:
Post a Comment