January 8, 2012

[Perjalanan] Belajar dari Alam di Lomba Lintas Wisata Alam TNBBS

LOMBA lintas wisata alam (LLWA) Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNNBBS) kembali digelar, 27—29 Desember 2011. Perjalanan menawarkan spektakel alam dan edukasi lingkungan.





Liburan akhir tahun 2011 begitu berkesan bagi ratusan peserta lomba lintas alam TNBBS 2011. Lomba yang mengambil tema Melalui Lomba Lintas Wisata Alam Bukit Barisan Selatan kita jaga dan lestarikan hutan sebagai tempat hidup dan berlindung flora fauna itu dimulai dari Bumi Perkemahan Sukaraja, Tanggamus.

Hari pertama diisi dengan kegiatan sosialisasi dan perkenalan dengan para peserta dan panitia pelaksana dari Balai Besar TNBBS dan sejumlah mitranya, seperti Rhino Protection Unit (RPU), World Wildlife Fund (WWF) Indonesia, dan Wildlife Conservation Society-Indonesia Program (WCS-IP).

Dalam pertemuan teknik disampaikan tentang tata cara lomba (pos-pos yang akan dilalui dalam LLWA TNBBS), tata tertib dan larangan buat peserta, teknik penilaian, serta peralatan yang harus dibawa oleh peserta yang disampaikan panitia.

Hari kedua, lomba lintas alam dimulai pukul 08.00 yang diikuti 26 regu (setiap regu 3 orang) dibuka Kepala Balai Besar TNBBS Jhon Kenedie, disaksikan Kabid I Wilayah BBTNBBS Iwen Yovanho Imarson dan pejabat BBTNBBS lainnya.

Kegiatan yang cukup memacu adrenalin, ketangkasan, dan ketepatan waktu melintasi hutan itu membuat para peserta semakin bersemangat.

Memesona, eksotis, dan lengkap. Begitu kira-kira kesan ratusan peserta ketika menginjakkan kaki di taman nasional yang memiliki luas 324 ribu hektare ini. Hawa sejuk, angin bertiup sepoi, kicauan burung, dan lengkingan marga satwa di hutan perawan itu seakan melupakan segala kepenatan para peserta yang selama ini berkutat dengan kesibukan masing-masing, ya sebagai pelajar, mahasiswa, profesional dan lain sebagainya.

Peserta yang memang memiliki jiwa petualangan dan rimbawan sejati seakan kembali ke habitatnya. Karena di sini, peserta LLWA dapat menikmati suasana hutan yang masih perawan, melihat pepohonan besar dan kecil yang beraneka jenis, menghirup udara segar dan bersih, memotret satwa, dan berkemah.

Kondisi medan yang naik turun dan jalan setapak yang berkelok-kelok sampai jauh ke dalam hutan, tentu merupakan areal yang diidam-idamkan pencinta olahraga lintas alam, yang selama ini kebanyakan hanya mereka baca dalam buku.

Kawasan hutan taman nasional ini juga cocok dijadikan tempat wisata pendidikan atau wisata ilmiah. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan adalah sebuah taman nasional yang ditujukan untuk melindungi hutan hujan tropis Pulau Sumatera beserta kekayaan alam hayati yang dimilikinya.

UNESCO menjadikan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan sebagai warisan dunia. Bukit Barisan Selatan dinyatakan sebagai cagar alam suaka margasatwa pada 1935 dan menjadi taman nasional pada 1982.

Kondisi medan dengan jalur yang licin dan terjal akibat diguyur hujan menjadi daya tarik dan tantangan tersendiri bagi para peserta. Lomba ini juga diisi dengan uji kecerdasan dengan berbagai kuis dari panitia.

Sepanjang perjalanan peserta disuguhi panorama alam yang memukau. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang merupakan perwakilan dari rangkaian pegunungan Bukit Barisan yang terdiri dari tipe vegetasi hutan mangrove, hutan pantai, hutan pamah tropika sampai pegunungan di Sumatera.

Peserta dikenalkan dengan berbagai jenis tumbuhan yang hidup di TNBBS, antara lain pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), cempaka (Michelia champaka), meranti (Shorea sp.), mersawa (Anisoptera curtisii), ramin (Gonystylus bancanus), keruing (Dipterocarpus sp.), damar (Agathis sp.), rotan (Calamus sp.), dan bunga raflesia (Rafflesia arnoldi).

Selain itu, peserta juga menemukan tumbuhan yang menjadi ciri khas taman nasional ini, yakni bunga bangkai jangkung (Amorphophallus decus-silvae), bunga bangkai raksasa (A. titanum), dan anggrek raksasa/tebu (Grammatophylum speciosum). Tinggi bunga bangkai jangkung dapat mencapai lebih dari 2 meter.

Bukan itu saja, sepanjang rute yang mendaki, menurun, melalui perbukitan, ngarai, lembah padang savana, dan hutan belantara. Para peserta juga menyaksikan keanekaragaman hewan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Seperti beruang madu (Helarctos malayanus malayanus), badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), tapir (Tapirus indicus), ungko (Hylobates agilis), siamang (H. syndactylus syndactylus), simpai (Presbytis melalophos fuscamurina), kancil (Tragulus javanicus kanchil), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata).

Usai lomba lintas wisata alam. Aksi selanjutnya yaitu aksi bersih lingkungan, yakni membersihkan sampah-sampah yang berserakan di sekitar lokasi perkemahan. Dilanjutkan dengan penamanam sedikitnya 500 pohon di kawasan Buper Sukaraja, Kecamatan Semaka. Pada malam terakhir digelar acara ramah tamah dan pentas seni serta pemutaran film.

Kegiatan terakhir adalah acara penutupan sekaligus penyerahan hadiah oleh Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar TNBBS Iwen Yovanho Imarson. (SAYUTI/M-1)


Sumber: Lampung Post, Minggu, 7 Januari 2012

No comments:

Post a Comment